Liputan6.com, Jakarta - Ada perempuan Indonesia dalam daftar finalis Miss Earth Australia. Perempuan berusia 22 tahun tersebut diketahui bernama Phoebe Soegiono.
Dalam akun Instagram Miss Earth Australia, Phoebe mengatakan bahwa dirinya tinggal di Sydney, dan seorang yang kreatif. Saat ini ia berprofesi sebagai konsultan di Harold's Luxury Departement Store.
Advertisement
Baca Juga
"Saya punya sejarah dalam bidang public relations dan saya bercita-cita melanjutkan studi saya di bidang digital marketing. Saya harap saya bisa menggunakan pengetahuan dan passion yang saya miliki," ujar Phoebe dalam video yang diunggah, Jumat (27/8/2021).
Dengan digital marketing, lanjut Phoebe, ia memiliki jangkauan lebih luas ke organisasi-organisasi Australia dan masyarakat. Phoebe berkata, ia suka bergerak aktif, terutama di taman.
Selain itu, Phobe juga memiliki malam khusus yang dihabiskan dengan keluarganya, yakni setiap hari Selasa. Momen itu menyenangkan dan membuatnya merasa lebih dekat dengan anggota keluarganya. "Saya biasanya bersama-sama menonton atau bermain game zombie club," tambahnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengalaman Tak Terlupakan
Dalam video tersebut, Phoebe juga mengungkap bahwa pengalaman yang tak terlupakan adalah saat masa kecil bersama saudara perempuannya. "Saya rutin menari di depan cermin dan tampil di hadapan keluarga saya," lanjutnya.
Tak hanya itu, Phoebe juga memiliki trypophobia, yakni takut pada ruangan yang kecil.
Sebagai finalis Miss Earth Australia, Phoebe memiliki advokasi tentang lingkungan keberlanjutan dan bagaimana dirinya bertanggung jawab untuk melindungi alam, serta ekosistem global sekarang dan masa depan.
Â
Advertisement
Perubahan Iklim
"Perubahan iklim adalah salah satu masalah terbesar di Australia dan dunia telah menghadapi tantangan bagaimana kita sebagai individu bisa lebih ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari," kata Phoebe.
Ia juga mengatakan bagamana publik bisa menggunakan teknologi untuk menyebarkan kesadaran lebih ramah lingkungan. Hal yang penting adalah bagaimana masyarakat bisa bekerja sama menurunkan emisi karbon.
"Bakti saya adalah sahabat Bumi. Tujuannya adalah bekerja menuju lingkungan yang berkelanjutan dan dapat dibenarkan secara sosial. Masa depan mereka tidak hanya membantu untuk melestariakan lingkungan alam di Australia, tetapi juga keberlanjutan ekologi keadilan sosial," tutupnya.
Infografis Indonesia Australia
Advertisement