Liputan6.com, Jakarta - Saat bepergian dengan pesawat terbang, Anda biasanya memilih pakaian yang nyaman dan tidak menyulitkan saat bergerak. Beberapa wanita biasanya memilih memakai celana legging untuk memudahkan ruang geraknya.
Siapa sangka mengenakan celana legging ternyata tidak dianjurkan buat Anda yang naik pesawat. Seorang ahli penerbangan, Christine Negroni, mengungkapkan bahayanya menggunakan celana legging saat naik pesawat.
Â
Advertisement
Baca Juga
Dilansir The Sun, Minggu, 29 Agustus 2021, Negroni mengatakan mengenakan legging bisa memperkecil kemungkinan untuk selamat saat terjadinya kondisi darurat di pesawat. Dalam bukunya yang berjudul The World's Most Mysterious Air Disasters (bencana udara paling misterius di dunia), ia mengatakan memakai legging bisa memberikan bekas luka atau cedera yang mengerikan jika pesawat yang ditumpangi mengalami kecelakaan atau kebakaran.
"Semua orang sekarang menggunakan 'celana yoga' di pesawat. Tapi aku menghindari semua serat buatan, karena mereka lebih mudah terbakar dan menempel di tubuh kita ketika ada kebakaran," ungkapnya.
Negroni pun menyarankan penumpang untuk mengenakan pakaian berbahan serat natural yang tetap nyaman dan lebih aman. Selain pakaian, ia juga menyarankan agar penumpang memilih sepatu yang nyaman dan tetap menggunakannya, bahkan ketika pesawat akan mendarat.
Menurut Negroni, waktu paling berisiko saat terbang adalah ketika mendarat sehingga seharusnya ada kewajiban memakai sepatu saat waktu tersebut. "Jika Anda keluar dari pesawat, lantainya bisa sangat panas atau dingin, mungkin terlapisi dari minyak atau api. Anda tentu tidak mau tanpa alas kaki di saat seperti itu," tuturnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Melukai Diri Sendiri
Sementara itu, seorang pilot Boeing juga menyarankan penumpang untuk selalu meninggalkan benda-benda tajam dari saku baju maupun celana. Alasannya, saat terjadinya crash atau kondisi darurat di pesawat, benda-benda tersebut justru bisa melukai diri sendiri.
"Keluarkan semua benda tajam dari saku Anda, kendurkan ikat pinggang Anda dan lepaskan dasi atau syal Anda dan lepaskan sepatu hak tinggi," jelasnya. Selain itu, buat traveler yang kerap memakai kaca mata hitam, sebaiknya bisa dilepas terlebih dahulu saat naik pesawat.
Tujuannya, agar jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Anda bisa dengan jelas melihat di mana pintu darurat berada. "Cari tahu di mana pintu keluar terdekat Anda karena ada beberapa alternatif jenis pendaratan. Beberapa pintu keluar tidak dapat terlihat kalau pesawat mendarat di air," tutupnya.
Advertisement
Busana Terbuka
Pengalaman tentang pakaian di pesawat pernah dialami Catherine Bampton. Melansir laman The Sun, 15 Januari 2021, dara 23 tahun itu dilarang naik ke pesawat karena pilot tak suka orang yang "pakai busana terbuka."
Bampton saat itu mengenakan halter neck top saat hendak melakoni penerbangan dengan maskapai Virgin Australia dari Adelaide, Australia. Di tengah mengejar jadwal boarding, ia kemudian dihentikan dan mengaku dipermalukan di depan umum oleh seorang staf wanita.
Ia menjelaskan, "Staf ini mengatakan pada saya di depan semua orang bahwa pilot menolak saya untuk naik ke pesawat karena pakaian yang saya kenakan. Saya sangat terkejut dan bingung karena pakaian saya tak terbuka. Itu sangat memalukan. Ketika bertanya ada apa dengan pakaiannya, Bampton mengatakan ia diberitahu bahwa "pilot tak suka orang berpakaian terlalu terbuka.
Ia baru diizinkan naik pesawat ketika setuju mengenakan jaket, dan sekarang menuntut permintaan maaf dari maskapai. Pedoman Virgin Australia menyatakan penumpang pesawat harus mengenakan pakaian yang menutupi bagian bawah mereka, seperti celana pendek, rok, atau celana panjang, dan memperbolehkan penggunaan atasan tanpa lengan.
Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat
Advertisement