Sukses

6 Penyebab Umum Bibir Kering dan Pecah-Pecah 

Tdak semua orang memiliki kondisi bibir yang lembab dan selalu sehat. Sebagian besar malah sering mengalami bibir yang kering dan pecah-pecah.

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang tentu mendambakan kondisi bibir yang lembab dan sehat. Selain membuat diri lebih nyaman juga menjadi lebih percaya diri ketika bertemu dengan orang lain.

Namun sayang, tidak semua orang memiliki kondisi bibir yang lembab dan selalu sehat. Sebagian besar malah sering mengalami bibir yang kering dan pecah-pecah. Masalah itu dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kebiasaan buruk, kondisi lingkungan hingga kesehatan tertentu.

Bibir rentan mengalami kering dan pecah-pecah karena tidak mengandung kelenjar minyak. Kurangnya kelembaban pada bibir membuat seseorang mudah mengalami bibir kering dan pecah-pecah.

Berikut ini penyebab umum masalah bibir kering dan pecah-pecah, selain karena alergi dan kondisi kesehatan tertentu.

1. Kurang minum atau asupan cairan

Dehidrasi atau kurang asupan cairan menjadi penyebab utama bibir kering dan pecah-pecah. Dehidrasi adalah saat tubuh tidak memiliki cairan yang cukup, seringkali ditandai dengan bibir, mulut dan mata yang kering. Selain itu, dehidrasi bisa terjadi karena muntah, diara, dan sakit.

Untuk menghindari dehidrasi, dianjurkan minum delapan hingga dua belas gelas air sehari. Dehidrasi mengganggu keseimbangan mineral alami dalam tubuh yang bisa memperburuk kondisi kulit.

2. Kebiasaan menjilat bibir

Menjilati bibir memang bisa mengurangi kekeringan di bibir, namun itu hanya sementara. Begitu air liur menguap, yang ada bibir kamu malah bertambah kering. Ketika bibir kering, kulit di bibir bisa kencang dan retak. Jadi, daripada kamu membasahi bibir dengan jilatan air liur, sebaiknya minum air putih atau oleskan pelembab agar kondisi bibir kering dan pecah-pecah tidak semakin parah.

 

2 dari 3 halaman

3. Kebiasaan menggigit dan mengelupas kulit bibir

Tidak hanya kebiasaan menjilat, tapi menggigit bibir dan mengelupas kulit bibir juga dapat menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah. Kulit bibir yang tipis akan semakin tipis dan semakin mudah rusak bila kebiasaan ini diteruskan. Lebih jauh lagi, proses penyembuhannya pun akan semakin lama. 

4. Bernapas melalui mulut

Bernapas melalui mulut juga dapat memicu terjadinya bibir kering dan pecah-pecah. Hal ini kerap terjadi saat seseorang tidur dengan mulut terbuka lebar. Kamu mungkin juga merasakan bahwa saat hidung tersumbat dan dipaksa untuk bernapas melalui mulut, bibir menjadi pecah-pecah.

5. Paparan sinar matahari

Kulit bibir sangat tipis dan sensitif, karena hal itu bibir rentan terhadap kerusakan akibat paparan sinar matahari. Tak hanya cuaca panas, udara musim dingin yang kering juga bisa menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah. Oleh karena itu, lapisi bibir dengan lip balm pelindung untuk mencegah efek negatif cuaca panas maupun dingin. Serta gunakan masker saat berada di tempat yang kering atau dingin.

Untuk melembabkan bibir, kamu bisa mencoba dengan lip balm dengan aroma buah yang menyegarkan dan manis. Penggunaan secara rutin untuk hasil yang lebih maksimal.

 

3 dari 3 halaman

6. Kekurangan Vitamin

Vitamin B berkontribusi pada kulit yang sehat, kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan berbagai masalah kulit seperti jerawat, bibir pecah-pecah, kekeringan, dan ruam. Selain itu, kadar seng dan zat besi yang rendah juga dapat menyebabkan bibir pecah-pecah, terutama di sudut mulut. Salah satu solusinya adalah kamu dianjurkan banyak makanan kaya vitamin B2 seperti telur dan daging tanpa lemak.

Alergi dan Kondisi Kesehatan

Reaksi alergi terhadap lipstik, pasta gigi, pelembab, dan benda apa pun yang diaplikasikan pada bibir atau sekitarnya dapat menjadi penyebab bibir kering dan pecah-pecah.

Di samping itu, kondisi kesehatan tertentu juga dapat mendasari masalah bibir kering dan pecah-pecah, seperti penyakit tiroid, kekurangan vitamin, dan penyakit radang usus. Fungsi tiroid yang rendah dapat menyebabkan mulut dan bibir kering. Bibir pecah-pecah juga merupakan gejala menopause yang umum. Ketika kadar estrogen turun, kulit dan bibir kering, keriput, nyeri sendi, dan gejala menyenangkan lainnya mungkin muncul.

 

(*)