Sukses

Peserta Kontes Kecantikan di Inggris Pilih Tampil Tanpa Makeup

Menurut peserta kontes kecantikan bernama Elle, ia dulu memakai makeup karena tekanan orang-orang di sekitarnya.

Liputan6.com, Jakarta - Penampilan fisik, termasuk mengenakan makeup biasanya menjadi salah satu bagian penting dari ajang kontes kecantikan. Meski begitu, ada finalis kontes kecantikan yang menolak memakai makeup selama acara berlangsung.

Hal yang tak biasa itu dilakukan salah satu finalis Miss Great Britain, Ella Seline. Melansir Daily Mail, 25 Agustus 2021, kontes kecantikan di Inggris tersebut akan digelar pada 16--17 September 2021. Saat acara final di Leicester, para finalis akan diminta untuk berjalan di panggung menggunakan pakaian renang, gaun malam serta menunjukkan bakat mereka.

Meski begitu, Elle menolak untuk memakai riasan saat kompetisi berlangsung nanti. Perempuan berusia 31 tahun ini punya alasan tersendiri. "Aku memilih untuk tidak memakai makeup untuk beberapa alasan," ungkap perempuan yang bekerja di sebuah lembaga amal untuk kesehatan mental ini.

"Sebelum lockdown, makeup adalah pelindungku, pembatas antara diriku dan orang lain," lanjutnya. Menurut Elle, ia dulu memakai makeup karena tekanan orang-orang di sekitarnya.

Namun, Elle tak lagi memakai makeup selama lockdown di rumah dan belajar banyak hal dari pengalamannya. "Begitu aku memasuki Miss Great Britain, aku sadar ada banyak perempuan lain yang merasa seperti itu dan memutuskan untuk mendukung mereka," ujarnya.

Menurut Elle, kalau mereka memakai makeup, itu harus karena mereka menginginkannya, bukan karena merasa harus memakainya Ia menjelaskan bahwa ada tekanan di masyarakat agar perempuan mengikuti standar penampilan tertentu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Tetap Percaya Diri

Untuk itu, ia ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa tetap percaya diri mengikuti kontes kecantikan meski tidak memakai makeup. "Aku percaya semakin banyak kita  berusaha membuat hal semacam ini jadi normal, masa depan yang kita tinggalkan untuk perempuan dan anak-anak perempuan akan lebih baik," sambungnya.

Elle sendiri mendaftar Miss Great Britain karena ingin bisa menolong orang lain. Saat masih SMA, ia kerap diejek karena penampilannya yang terlihat beda dari teman sebayanya. Hal tersebut sempat membuatnya tidak percaya diri.

Pada 2019, Elle juga pernah mendaftar Miss Great Britain sebagai usahanya untuk keluar dari zona nyaman. "Saat memasuki kontes kecantikan, jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Ingat siapa dirimu dan apa tujuanmu,” katanya.

"Kontes kecantikan sangat berbeda dengan yang dulu, sekarang kontes kecantikan lebih inklusif dan bebas, kamu pasti bisa tumbuh sebagai manusia," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Tak Hanya Soal Cantik

Saat ini memang ada beragam kontes kecantikan dengan sejumlah pelonggaran persyaratan. Di Afrika misalnya, seorang perempuan yang didiagnosis dengan Multiple Sclerosis (MS) saat remaja, menggapai keinginan untuk jadi model hingga berlaga di kontes kecantikan.

Dilansir dari laman Metro, 11 Februari 2021, model bernama Zara-Lucy Whitehead tersebut sempat berkompetisi di kontes kecantikan nasional. Ia berhasil masuk babak final untuk Miss All African Colours.

Perempuan asal Nigeria itu didiagnosis menderita Multiple Sclerosis, kondisi seumur hidup yang memengaruhi otak dan saraf, pada usia 14 tahun saat tubuhnya mati rasa saat duduk di General Certificate of Secondary Education (GCSE). Ia ikut kontes untuk membuktikan segala sesuatu mungkin terjadi jika orang-orang memikirkannya.

Zara-Lucy melanjutkan, kontes tak hanya soal cantik dan ia menyadari ada lebih banyak hal dari itu. Ibundanya melihat hal tersebut dan membuatnya menjadi perempuan yang lebih baik.

4 dari 4 halaman

Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan