Liputan6.com, Jakarta - Untuk mendampingi keluarga Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19, perusahaan produk konsumen global Reckitt Indonesia melalui salah satu mereknya Dettol, meluncurkan gerakan "Keluarga Sehat Indonesia Kuat". Gerakan ini dilakukan bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan tokoh masyarakat lainnya.
Dettol ingin melibatkan seluruh keluarga Indonesia untuk berkomitmen menerapkan tiga kebiasaan sehat sederhana, yakni mencuci tangan dengan sabun, mandi setelah beraktivitas, dan mendisinfeksi rumah secara rutin. Mereka juga mengedukasi kesehatan dan akses kebersihan bagi masyarakat, agar dapat berkontribusi secara langsung bagi Indonesia yang lebih kuat.
Acara peluncuran masih dalam semangat memperingati 76 tahun Hari Kemerdekaan Indonesia yang bertema "Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh". Tujuannya, ingin memberikan optimisme bahwa masyarakat Indonesia mampu dan selalu tangguh dalam situasi pandemi.
Advertisement
Baca Juga
"Kami percaya bahwa akses kebersihan, kesejahteraan, dan nutrisi yang berkualitas tinggi merupakan sebuah hak bagi semua pihak dan individu, tanpa terkecuali. Dettol percaya bahwa cinta dan kasih sayang yang telah tertanam di keluarga Indonesia dapat menjadi modal yang kuat untuk menciptakan perubahan positif bagi bangsa," kata Srinivasan Appan, General Manager Reckitt Indonesia dalam webinar pada Selasa, 31 Agustus 2021.
Sementara Reisa Broto Asmoro selaku Duta Sehat Dettol, mengatakan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menerapkan protokol kesehatan atau prokes. Dari yang tadinya belum menyadari menjadi lebih sadar dan terbiasa serta mengetahui pentingnya prokes untuk dilakukan di masa sekarang.
"Protokol kesehatan ini seharusnya menjadi gaya hidup baru bermasyarakat di masa sekarang. Oleh karena itu, semua pihak harus saling bahu membahu untuk mengingkatkan penerapan protokol kesehatan, salah satunya mencuci tangan dengan sabun," ujar Reisa.
Prokes adalah kebiasaan baru yang menjadi salah satu kunci melawan dan bahkan mengakhiri pandemi Covid-19. Aktivitas sederhana yang simpel dan murah ini nyatanya masih belum bisa ditaati dengan disiplin oleh masyarakat.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prokes Harga Mati
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng M. Faqih, prokes sendiri menjamin kebersihan diri, meminimalisir individu terpapar virus dari orang lain. Prokes juga menjamin keamanan dari serangan virus yang kini semakin berkembang, melahirkan banyak varian.
"Kalau kita menerapkan prokes dengan baik dan konsisten, daya tahan tubuh jadi lebih kuat dan bisa menangkal virus varian apapun maupun jenis-jenis yang terbaru," terang Daeng. "Jadi prokes itu harga mati. Kalau ditinggalkan, maka risikonya seseorang bisa terkena virus dan bahkan bisa mati," sambungnya.
Salah satu poin yang disorot Daeng dalam prokes adalah menjaga kebersihan. Setiap orang sekarang wajib rutin mencuci tangan sebelum maupun setelah beraktivitas.
Advertisement
Pentingnya Cuci Tangan
Tangan yang bersih ternyata menentukan kesehatan. "Bukan hanya Covid, masalah diare yang sangat besar dampaknya bisa dicegah hanya dengan cuci tangan. Tangan yang bersih meminimalisir risiko munculnya penyakit akibat masuknya virus atau mikroorganisme penyebab penyakit lainnya," ungkap Daeng.
Ia menambahkan, selain tangan yang bersih, tubuh secara keseluruhan pun mesti terjamin kebersihannya. Di masa pandemi ini misalnya, menjaga kebersihan dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah keharusan.
Untuk itu, Daeng menyarankan agar masyarakat rutin mandi dengan bersih. Disarankan mandi dengan menggunakan sabun antiseptik yang dapat melunturkan mikroorganisme berbahaya yang menempel di kulit.
DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati
Advertisement