Sukses

3 Brand Parfum Lokal Berkolaborasi demi Prospek Usaha yang Makin Cerah

Sejumlah pemilik brand parfum lokal menyebut masyarakat Indonesia mulai banyak yang menerima kehadiran produk lokal.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah brand parfum lokal Indonesia meyakini bahwa saat ini adalah waktunya berkolaborasi, bukan berkompetisi. Mereka adalah Carl and Claire, Oullu, dan Fordive. 

"Pada 2019, aku belum banyak kenal dengan brand-brand parfum lokal lainnya. Kemudian dibandingkan dengan 2021, brand-brand parfum lokal itu sudah ramai banget," ujar CEO dan Founder Carl and Claire, Nouva Puspita dalam webinar daring bertajuk 'Pejuang Indonesia Harum,'  Selasa, 31 Agustus 2021.

Kondisi itu membuat Nouva sangat tertarik dengan parfum lokal. Apalagi, saat ini brand parfum lokal sudah menjadi kategori sendiri, tapi punya pekerjaan rumah yang sangat banyak.

Nouva mencontohkan, pihaknya perlu menyebar awareness yang lebih luas lagi kepada banyak orang. Utamanya kepada mereka yang belum pernah pakai parfum dan mereka yang belum pernah mencoba menggunakan parfum lokal, seperti apa.

"Jadi, aku senang banget dan ternyata brand lain pun menyambut dengan sangat baik, terutama oleh Oullu dan Fordive. Ini merupakan kolaborasi kami yang pertama," ucap Nouva.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Prospek Parfum Lokal

Hal senada diungkapkan Brand Representative of Fordive, Briandy Putra berharap dengan kolaborasi brand parfum lokal ini industri parfum ke depan akan lebih baik lagi. Ia berharap tahun depan akan lebih banyak brand parfum lokal yang ikut berkolaborasi.

"Kita akan lebih ramai dengan kehadiran parfum lokal yang lainnya. Semoga juga bisa menjadi skala yang lebih besar lagi dan bisa internasional juga," kata Briandy.

Saat ini saja, kata Co-Founder Oullu, Pamela Ridwan mengatakan sekarang ini bisnis parfum perkembangannya sangat pesat. Dua tahun belakangan ini, banyak sekali brand-brand parfum lokal yang bermunculan.

"Jadi, kita tidak kalah dengan sektor skincare dan makeup yang lebih duluan booming sekitar lima tahun terakhir. Menurut aku, prospek parfum lokal itu masih banyak peluang yang bisa dieksplor lagi ke depannya," kata Pamela.

 

3 dari 4 halaman

Makin Dilirik

Briandy menyebut, saat ini keberadaan industri parfum lokal kian matang. Hal itu ditandai dengan kehadiran banyak parfum lokal di pasaran.

"Matangnya industri parfum itu ditandai dengan makin banyak muncul brand parfum. Jika dulu mungkin keberadaan brand parfum lokal bisa dihitung dengan jari, sekarang mungkin bisa setiap bulan ada perkembangan brand parfum lokal baru," tutur Brandy.

Dengan ramainya brand parfum lokal baru, industri parfum semakin banyak pasarnya. Ia juga menilai brand parfum lokal pun kian dilirik oleh orang-orang Indonesia.

"Sekarang orang Indonesia juga makin cinta dengan produk lokal juga. Kondisi itu jadi poin plus bagi industri parfum di Indonesia," kata Briandy.

"Sekarang orang sudah sangat welcome dengan parfum lokal, bahkan mereka sudah mencari parfum lokal. Berbeda kondisinya saat 2019. Saat itu jualan parfum itu rasanya lumayah susah," imbuh Nouva.

4 dari 4 halaman

Sampah Kemasan Produk Kecantikan