Sukses

Titik Terang Rencana Pernikahan Putri Mako dan Tunangan, Tak Bakal Gelar Ritual Adat

Jika pernikahan jadi digelar, Putri Mako bisa jadi anggota perempuan Kerajaan Jepang yang pertama tidak melakukan ritual upacara adat.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pernikahan Putri Mako dan tunangannya, Kei Komuro, mulai menemui titim terang. Seorang sumber pemerintahan mengatakan, keponakan Kaisar Jepang Naruhito itu akan menikah akhir tahun ini.

Pernikahan Putri Mako dan Komuro sudah ditunda lebih dari dua tahun. Hal itu menyusul permasalahan yang dihadapi ibunya dengan mantan tunangannya terkait uang, termasuk biaya pendidikan Komuro yang ditanggung pria itu.

Menurut sumber, dikutip dari Kyodo, Rabu (1/9/2021), Badan Rumah Tangga Kerajaan berencana melewatkan upacara pernikahan tradisional. Hal itu menyusul masalah keuangan yang dihadapi oleh pihak keluarga Komuro.

Keputusan itu sangat tak biasa. Sangat jarang perempuan anggota Kerajaan Jepang menikah tanpa menggelar ritual upacara.

Sang putri juga dikabarkan akan menolak pembayaran lumpsum yang biasanya ditawarkan saat ia meninggalkan keluarga kerajaan. Mereka juga diyakini akan menetap di Amerika Serikat segera setelah menikah.

Pertunangan keduanya berlangsung pada September 2017. Awalnya, Putri Mako dan Komuro akan menikah pada November 2018.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Pertemuan Pertama

Komuro dan Mako, putri sulung Pangeran Fumihito bertemu pertama kali pada 2012. Saat itu keduanya merupakan mahasiswa di International Christian University di Tokyo. Komuro lalu bekerja sebagai paralegal di sebuah firma hukum di Tokyo.

Komuro kemudian melanjutkan kuliah di jurusan hukum Fordham University di New York dan mendapat gelar doktor hukum. Ia lalu menjalani ujian sebagai pengacara negara bagian New York pada 2018.

Tak lama setelah kuliah, rencana pernikahannya dengan sang putri mendadak tertunda. Itu diakibatkan sengketa keuangan yang dialami ibunya. Meski demikian, ayah sang putri tetap merestui rencana pernikahan itu dengan syarat Komuro menyelesaikan masalah pribadinya terlebih dulu.

3 dari 4 halaman

Keluarkan Pernyataan

Komuro sebelumnya mengeluarkan dokumen setebal 24 halaman yang dirilis melalui pengacaranya. Dokumen itu bertujuan untuk "melakukan koreksi sebanyak mungkin" sehubungan dengan laporan tersebut. 

"Saya yakin beberapa orang mungkin merasa tidak percaya karena saya diam," katanya dalam komentar publik keduanya tentang masalah tersebut.

Dalam pernyataan publik pertamanya yang dikeluarkan pada Januari 2019, Komuro mengakui bahwa keluarganya telah menerima bantuan keuangan dari mantan tunangannya dan berjanji untuk "mendapatkan pengertian darinya" tentang situasi tersebut. Namun, penjelasannya gagal mendapatkan dukungan publik.

4 dari 4 halaman

Kaisar Baru Jepang