Sukses

Rayakan Ultah ke-2, Kisaku Bersiap Jual Kopi ke Pasar Luar Negeri

Kisaku menyiapkan produk drip bag coffee untuk menyasar konsumen di luar negeri

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis gerai kopi Kisaku yang didirikan lima sahabat kini memasuki usia dua tahun. Dalam usaha bertahan di tengah situasi pandemi Covid-19, para pengelola meluncurkan sederet inovasi. Salah satunya dengan menghadirkan drip bag coffee versi terbaru.

Raline Shah, co-founder dan Direktur Marketing Kisaku, menjelaskan drip bag coffee tersebut sudah mulai diperkenalkan awal tahun lalu. Produk tersebut diluncurkan lantaran penjualan mereka di tiga gerai, terutama dua gerai yang beroperasi di kawasan perkantoran turun drastis.

"Kita lalu cari cara evolve business jadi do it yourself at home. Kita memang buat kopi satu liter, tapi alangkah baiknya konsumen juga bisa buat fresh espresso coffee seperti di tempat kita," ujarnya dalam jumpa pers virtual, Rabu (1/9/2021).

Raline Shah mengaku percaya diri dengan produk tersebut. Selain karena blend yang diracik menghasilkan aroma unik, harganya pun terbilang terjangkau untuk kelas kopi premium. Di samping, produk itu menggunakan 100 persen kopi arabika dari Indonesia, tepatnya campuran kopi Aceh Gayo dan Flores Bajawa.

"Aku yakin ini memberikan nilai yang bagus untuk apapun itu," ucapnya dalam bahasa Inggris.

Raline menyatakan setiap produk dibuat dalam jumlah kecil, agar terjaga kesegarannya. "Jadi, stoknya enggak disimpan lama-lama," sahutnya.

Catherine Halim, co-founder dan Direktur Marketing Kisaku, menambahkan, pihaknya baru menambahkan pilihan kemasan terbaru untuk memenuhi permintaan konsumen. Selain isi lima pack, tersedia pula kemasan isi 10 pack.

"Karena pelanggan ngerasa kurang ekonomis, cepet banget habis, sehari bisa minum dua, dari sanalah, kita memperbaiki packaging dan dari rasa," ia menjelaskan.

  

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Pemasaran ke Luar Negeri

Sejauh ini, Catherine mengaku penjualan drip bag coffee Kisaku sudah mencapai ribuan. Angka tersebut dibantu pula oleh kolaborasi dengan berbagai UMKM lokal. Pihaknya kini mulai melirik pasar luar negeri dengan meluncurkan website penjualan khusus.

"Kita mau coba market di luar negeri. Temen-temen kita banyak banget di Singapura atau Thailand yang pengen beli drip bag atau biji kopi Kisaku. Menurutku, banyak opportunity untuk kopi ritel seperti Kisaku, sekaligus membawa budaya kopi Indonesia di luar negeri," sambung dia.

Raline menambahkan, kompetisi bisnis kopi di luar negeri diakui sangat kompetitif mengingat banyak pula brand yang bermain. Namun, ia meyakini minat konsumen terhadap kopi tinggi karena minuman itu sudah jadi kebutuhan sehari-hari. Ia pun percaya brand-nya bisa bersaing.

"We're specialty coffee, jumlahnya belum terlalu banyak," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Kolaborasi Terbaru

Menyambut perayaan ke-2 tahun, Kisaku juga menyiapkan proyek kolaborasi dengan UMKM terbaru. Kali ini, mereka menggandeng Momoiro, brand kue lokal, untuk membantu memasarkan produk mereka di lima gerai mereka.

"Kita pengen mendekatkan pelanggan yang punya visi dan misi yang sama," ujar Cath.

Kisaku juga meluncurkan kompetisi konten di media sosial yang mengajak pengikutnya membuat video berdurasi 15--30 detik bertema 'How do you feel after drinking coffee?'. Selain itu, mereka juga bakal menggelar kegiatan mingguan dengan mengundang empat ahli berbeda untuk berbagi tentang kesehatan, membuat jurnal, cara mengatur keuangan, dan nutrisi.

Ke depan, pihaknya berencana mengajak seniman untuk berkolaborasi dalam mendesain kemasan yang ditujukan untuk koleksi. Kisaku juga berencana bisa menambah gerai lagi.

"Dalam enam bulan ke depan, kita ingin punya at least delapan gerai," kata Cath.

4 dari 4 halaman

Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona