Sukses

6 Fakta Menarik Kuantan Singingi, Salah Satu Habitat Kucing Emas Asia

Kuantan Singingi juga kerap disingkat dengan sebutan Kuansing. Tahukah di mana kabupaten itu berada?

Liputan6.com, Jakarta - Nama Kuantan Singingi mungkin belum familiar buat sebagian orang Indonesia. Ini merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Riau yang beribu kota di Teluk Kuantan.

Kuantan Singingi, juga disingkat dengan Kuansing, merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu sejak 1999. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan di sebelah utara. Sementara, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi, di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, dan di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu.

Secara administratif, luas wilayah Kuansing yaitu 7.656,03 kilometer persegi. Kabupaten ini dibagi ke dalam 15 kecamatan, dengan kecamatan terluas, yaitu Kecamatan Singingi, sebesar 1953,66 kilometer persegi. Pada 2020, jumlah penduduk Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 334.943 jiwa.

Tentunya, masih banyak hal menarik lainnya dari kabupaten ini. Simak enam fakta menarik dari Kabupaten Kuantan Singingi yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Asal Mula Nama

Nama Kuantan Singingi merupakan gabungan dari dua kata, yakni Aku dan Antan. Aku dapat diartikan sebagai pancang batas daerah Kuantan dengan alu (Antan).

Pengertian lainnya, Kuantan berasal dari Kuak dan Tuk Atan. Kuak dapat diartikan sebagai rintisan, sedangkan Tuk Atan merupakan nama orang. Jika digabung dapat diartikan sebagai daerah rintisan yang dilakukan oleh Tuk Antan, seorang yang berperan dalam pembuatan Kabupaten Kuantan Singingi.

2. Festival Pacu Jalur

Kabupaten Kuantan Singingi memiliki acara festival tahunan, yaitu Festival Pacu Jalur. Festival ini merupakan sebuah perlombaan mendayung tradisional yang diadakan di sungai. Acara ini dimaksudkan untuk memeringati hari raya umat Islam.

Perahu yang digunakan terbuat dari kayu gelondongan. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai jalur. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Pacu Jalur merupakan puncak kegiatan, upaya, dan jerih payah yang mereka keluarkan ketika mencari penghidupan selama setahun.

Konon, jika ada pasangan suami istri yang tidak memperbolehkan salah satu pasangannya untuk mendatangi festival ini, mereka harus rela bercerai. Pada 2017, festival ini meraih Anugerah Pesona Indonesia (API) untuk kategori festival pariwisata terpopuler tingkat nasional.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

3. Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban

Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban terletak di Kecamatan Hulu Kuantan, sekitar 37 kilometer dari Teluk Kuantan. Untuk mencapai air terjun ini, harus menggunakan sampan bermesin atau pompong menelusuri Sungai Kuantan.

Di sepanjang perjalanan dapat ditemukan kera, berbagai jenis burung, dan binatang lainnya. Air terjun ini disebut tujuh tingkat karena memiliki tujuh buah air terjun yang bertingkat. Tujuh air terjun ini memiliki tinggi yang bervariasi.

Perjalanan untuk melihat air terjun ini perlu menelusuri kawasan hutan lebat dan anak sungai yang airnya masih jernih. Anda akan menikmati pemandangan air terjun ketujuh dengan tinggi kurang lebih 30 meter.

4. Air Terjun Guruh Gemurai

Air Terjun Guruh Gemurai terletak di Kecamatan Kuantan Mudik, sekitar 25 kilometer dari Teluk Kuantan. Nama Guruh Gemurai diambil dari bahasa daerah Kuansing.

Guruh dapat diartikan sebagai gemuruh yaitu bunyi air terjun dan Gemurai berarti percikan air yang berserakan. Jika digabung, berarti air terjun dengan bunyi curahan air yang bergemuruh. Pemandangan di sekitar air terjun ini berupa pepohonan rimbun yang masih asri.

 

3 dari 4 halaman

5. Suaka Margasatwa Bukit Rimbang - Bukit Baling

Suaka Margasatwa Bukit Rimbang - Bukit Baling berada di Kabupaten Kuansing dan Kabupaten Kampar. Kawasan seluas 136.000 hektare ini merupakan tempat ekowisata.

Bukit Rimbang-Bukit Baling ditunjuk sebagai kawasan suaka margasatwa karena potensi area hutan yang memiliki fungsi suaka margasatwa serta memiliki sumber mata air. Sebelum ditetapkan sebagai suaka margasatwa pada 1982, kawasan ini masih dimiliki oleh beberapa perusahaan perhutanan dan tambang batu bara.

Beberapa flora dan fauna yang hidup di kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang-Bukit Baling antara lain Raflesia Merah Putih (Rafflesia hasseltii), Meranti (Shorea sp), Kucing emas Asia (Catopuma temminckii), dan Musang Belang (Hemigalus Derbyanus). Terkait spesies kucing emas Asia, IUCN mengklasifikasikan kucing hutan itu berstatus hampir terancam pada 2008 karena tekanan perburuan dan hilangnya habitat akibat deforestasi yang cepat.

6. Gelamai

Salah satu makanan tradisional Kabupaten Kuansing bernama gelamai. Kue basah sejenis dodol itu terbuat dari tepung ketan, gula merah, dan santan. Selain gula merah, masyarakat terkadang mengolahnya dengan menggunakan gula pasir.

Bentuk dan rasa dari gelamai ini berbeda-beda tergantung pengolahnya. Biasanya, sajian gelamai ini dibuat ketika acara pesta pernikahan dan pesta-pesta adat lainnya. Tidak jarang, ketika menjelang hari raya, kue gelamai juga disajikan. (Gabriella Ajeng Larasati)

4 dari 4 halaman

4 Risiko Mobilitas Saat Liburan