Sukses

Toko Roti Terima Ancaman Online Setelah Unggahan Kue Pernikahan Tidak Sesuai Ekspektasi Viral

Foto kue pernikahan tampak meleleh itu menimbulkan keriuhan warganet berujung ancaman pada pihak toko roti.

Liputan6.com, Jakarta - Toko roti berbasis di Singapura, Sugary Kneads Co, menerima ancaman online. Nahas ini menimpa setelah sebuah unggahan Facebook, akhir pekan lalu, tentang kue pernikahan buatan mereka yang kurang memuaskan viral.

Tidak hanya di Facebook, akun Instagram toko roti itu juga menerima pesan berisi ujaran kebencian. Beberapa di antaranya bahkan tidak terkait insiden tersebut, lapor AsiaOne, Kamis, 9 September 2021.

Mimpi buruk ini dimulai ketika pengguna bernama Dee Rahman, yang diketahui sebagai salah seorang pengiring pengantin, mengungkap pengalaman negatifnya dengan toko roti. Ini termasuk "kue yang dibuat dengan buruk untuk pernikahan seorang teman."

Kemudian, dituliskan juga dugaan pengiriman kue yang terlambat, serta sulitnya mendapatkan pengembalian uang secara penuh. Foto kue juga diunggah bersama gambar referensi yang sebelumnya disediakan pengantin wanita.

Kue ini dinilai tampak sangat berbeda dari gambar referensi. Krim di permukaan kue bahkan meleleh, membuatnya tidak berdiri tegak seperti kebanyakan kue pernikahan. Ia juga menyebut bahwa kue itu dipesan seharga 330 dolar Singapura (Rp3,5 juta).

"Kami tidak berharap itu direplikasi jadi sama persis, tapi apa yang kami terima adalah mimpi buruk. Mereka seharusnya mengirimkan kue antara (pukul) 12--12.30 ketika pengantin pergi untuk berganti pakaian, tapi mereka datang lebih lambat dari (pukul) 12.30," tulis si pengiring pengantin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Klaim Pengiring Pengantin

Keterlabatan pengiriman kue pernikahan ini diklaim jadi masalah karena area tersebut dipenuhi fotografer, videografer, dan keluarga yang bergiliran mengambil foto. Sebelumnya, pengguna mengklaim bahwa toko roti akan menggunakan "krim bertekstur padat" sebagai ganti buttercream, sehingga kue akan tahan lama dalam suhu ruang.

"Mereka juga mengatakan akan menggunakan asetat bening di sekelilingnya untuk mendukung (bentuk) kue, dan itu tidak ada pada foto terlampir)," imbuhnya.

Si pemilik akun mengungkap bahwa pihak penjual telah memintanya menghapus semua unggahan karena menerima pelecehan. "Posting-an saya semata-mata untuk kesadaran dan sebagian mengungkap kekecewaan saya. Penjual juga menanyakan nama saya dan saya tidak membalas pesannya," paparnya.

"Pesan berikutnya mereka menyebut nama putri saya. Jika itu dilakukan untuk memprovokasi saya, itu menunjukkan bahwa penjual sangat defensif dan tidak dewasa. Tentunya tidak jujur, berdasarkan banyak keluhan negatif dari komentar di bawah," imbuhnya.

"Untuk semua, sebelum terlibat dalam pembuatan kue untuk acara spesial kalian, jangan ulangi kesalahan kami. Google mereka, cari mereka di Facebook, bertanya-tanya!" tutup si pengiring pengantin.

3 dari 4 halaman

Kata Toko Roti

Pada AsiaOne, pihak toko roti mengatakan, "Kami akan membuat laporan polisi tentang semua pelecehan yang kami terima sejauh ini. Sebagian besar jika itu adalah tuduhan dan ancaman palsu."

Lebih lanjut dikatakan, toko roti itu telah sepenuhnya mengembalikan dana dan meminta maaf sebesar-besarnya pada mereka yang terpengaruh dengan layanannya. "Kami telah melakukan yang terbaik (sesuai) kemampuan kami sebagai sebuah perusahaan. Kami dengan tulus meminta maaf pada semua pihak sekali lagi," katanya.

Sejak sensasi ini meledak di media sosial, akun Instagram mereka di-private. Profil tersebut menyatakan bahwa bisnis rumahan itu akan "secara ketat" tidak lagi menerima pesanan kue pernikahan.

4 dari 4 halaman

Infografis Titik Lengah Makan Bersama