Sukses

Serat Bisa Cegah Berbagai Penyakit dan Gangguan Psikologis tapi Kurang Dikonsumsi

95 persen orang Indonesia masih kurang mengonsumsi buah dan sayur sehingga kebutuhan serat hariannya tidak terpenuhi.

Liputan6.com, Jakarta - Pola makan yang seimbang menjadi salah satu kunci menjaga kesehatan kita. Satu rekomendasinya adalah mengonsumsi serat yang cukup setiap hari.

Menurut spesialis gizi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dr. Marya Warascesaria Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, serat sangat bermanfaat bagi proses pencernaan dan dapat mencegah berbagai risiko penyakit berat termasuk kanker usus besar. Serat memiliki struktur yang umumnya berasal dari karbohidrat.

Namun, serat bukanlah zat yang dapat dicerna oleh tubuh. "Nantinya di usus halus, serat membantu memperlambat penyerapan gula dan lemak. Kolesterol juga ikut diikat supaya dapat keluar bersama feses," terang dr. Marya dalam acara peluncuran Fibe Mini secara virtual, Kamis, 9 September 2021.

Marya menambahkan, dengan mengikat kolesterol, serat dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Serat yang cukup juga bisa membantu kerja bakteri baik dalam tubuh.

Sementara itu di usus besar, serat akan membantu membentuk feses sehingga mudah dikeluarkan. "Jadi tidak terlalu keras dan tidak membuat diare juga. Lalu kalau dikonsumsi secara rutin sebagai bagian dari asupan nutrisi sehari-hari, maka serat dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar," jelasnya.

Namun, menurut dr. Marya, saat ini 95 persen orang Indonesia masih kurang mengonsumsi buah dan sayur sehingga kebutuhan serat hariannya tidak terpenuhi. Padahal, jika tubuh kekurangan serat, akan timbul berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, gula darah tidak stabil, berat badan naik, sampai meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, kanker usus besar, dan penyakit jantung.

"Bahkan, berdampak juga ke psikologis, seperti mood yang tidak baik, gangguan tidur, stres, dan sebagainya," ucapnya. Dia pun menganjurkan untuk mengonsumsi serat yang cukup, yaitu rata-rata 30 gram per hari.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Perhatikan Porsi Makan

Secara alami, serat bisa didapatkan dari makanan yaitu buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. Selain itu, penting untuk memperhatikan porsi makanan sehari-hari agar kandungan gizinya tetap seimbang.

"Setengah piring itu isinya sayur dan buah. Seperempat piring karbohidrat, seperempat lagi protein," terang dr. Marya.

Di sisi lain, kebanyakan dari kita saat ini sudah terbiasa menginginkan segala sesuatunya serba cepat dan praktis. Penyebabnya karena tuntutan dari gaya hidup yang dinamis dan bergerak cepat. Untuk itu, PT. Amerta Indah Otsuka produsen minuman dan makanan untuk kesehatan asal Jepang, meluncurkan Fibe Mini, minuman kaya serat untuk membantu memenuhi kebutuhan serat harian.

3 dari 4 halaman

Penuhi Kebutuhan Serat Harian

Fibe Mini ingin mendukung tren hidup sehat dengan menanamkan kebiasaan mengonsumsi serat harian yang cukup demi kesehatan pencernaan dan tubuh secara menyeluruh. Fibe Mini memiliki fungsi utama yaitu untuk membantu memenuhi kebutuhan serat harian dan menjaga kesehatan pencernaan.

"Pola makan kita kadang kurang seimbang. Kita pun seringkali banyak mengonsumsi makanan yang berjenis fast food atau processed food secara berlebihan. Akibatnya, pencernaan menjadi kurang lancar, dan terkadang saya merasa kembung, atau perut seperti terasa besar," kata Patricia Gouw, seorang model dan salah seorang brand ambassador Fibe Mini.

"Keadaan dan situasi seperti ini terkadang membuat kita, sebagai seorang perempuan, merasakan kondisi emosional yang kurang positif. Atau singkatnya menjadi nggak mood. Setelah saya coba minum Fibe Mini ini setiap hari, pencernaan menjadi lebih lancar dan badan menjadi terasa jauh lebih ringan. Selain rasanya enak, kita juga menjadi sehat," sambungnya.

4 dari 4 halaman

Benarkah Covid-19 Bisa Menyebar Melalui Makanan?