Liputan6.com, Jakarta - Tepat pada hari ini, Sabtu (9/11/2021), menandai dua dekade peristiwa 9/11 terjadi. Peristiwa yang disebut Amerika Serikat sebagai serangan teroris Al Qaeda itu tidak hanya meruntuhkan menara kembar WTC hingga menimbulkan ribuan korban jiwa, tetapi juga berdampak terhadap industri fesyen di negeri Paman Sam.
Melansir Harper's Bazaar, Jumat, 10 September 2021, saat serangan terjadi, salah satu pekan mode penting dunia, New York Fashion Week (NYFW) Spring 2002 sedang berlangsung mulai 7 September hingga 14 September 2001. Seharusnya, New York Fashion Week pada tahun itu dihadiri banyak desainer, model dan selebriti, serta jurnalis internasional yang datang untuk meliput acara ini.
Advertisement
Baca Juga
Pada saat itu sedang tampil kolaborasi tas tangan grafiti Stephen Sprouse yang tampil pada panggung utama NYFW. Ada pula lebih dari 40 koleksi ditampilkan, termasuk dari Diane von Furstenberg, Caroline Herrera, dan Tommy Hilfiger. Selain itu, Marc Jacobs memperkenalkan produk parfumnya pertama kali, Marc Jacobs Perfume.
Fern Mallis, seorang konsultan fesyen dan pelopor New York Fashion Week mengatakan bahwa pada saat itu, merupakan hari kelima berlangsungnya acara NYFW yang berada di Bryan Park. "Saya sengaja terlambat pergi ke Bryant Park (di Midtown) pagi itu," cerita Mallis.
Ketika itu, Mallis sedang menonton pertunjukkan fesyen Liz Lange Maternity melalui televisi. Mallis mengatakan bahwa ketika menonton pertunjukan tersebut, seketika ada sekilas info yang memberitakan bahwa sebuah pesawat telah menabrak World Trade Center.
"Saya bergegas keluar dari apartemen untuk menuju Upper East Side menggunakan taksi dan setelah sampai di Park Avenue, Anda bisa melihat kepulan asap memenuhi udara di pusat kota," ujar Mallis.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Serba Kacau
Liz Lange, perancang busana yang sedang melangsungkan pertunjukan koleksinya, tidak menyadari kejadian di World Trade Center itu. Namun, para petugas sudah menyuruhnya dan para wartawan untuk membubarkan acara.
Lange yang tidak mengetahui peristiwa yang kini menjadi sejarah bersikeras untuk tetap mengadakan wawancara. Terlebih, New York Fashion Week pada tahun itu merupakan debutnya untuk menunjukkan koleksi pakaian dan peragaan busana hamil pertama yang berlangsung selama New York Fashion Week.
"Tidak, saya masih memiliki tempat ini selama satu jam. Saya mencoba untuk melakukan wawancara pasca-pertunjukan. Mereka benar-benar tidak mengatakan apa-apa dan hanya mengatakan ‘kita perlu mengosongkan ruangan’. Itu sangat membingungkan dan kacau," kenang Lange, dilansir dari NPR.
Sementara, makeup artist James Kaliardos terus-menerus mendengar orang-orang mengatakan bahwa sebuah pesawat telah menabrak salah satu menara kembar. Tidak lama setelahnya, ia mendengar kabar bahwa sebuah pesawat telah menabrak menara satunya. "Saya kemudian berpikir, 'apa selanjutnya?'," ujarnya.
Dengan seger,a Kaliardos menyuruh timnya untuk berkemas karena merasa keadaan mulai tidak aman. Secara bersamaan, Mallis juga mendatangi Kaliardos sambil berlari dan meminta untuk pergi dari tenda mereka secepat mungkin.
Mallis berusaha untuk memberitahu seluruh orang untuk meninggalkan tempat dan pulang dengan selamat. "Saya hampir tidak bisa berkata-kata. Saya menangis sepanjang waktu, hingga saat ini ketika saya harus menceritakan cerita itu," ujarnya.
Advertisement
Penghormatan bagi Korban
Pada 12--15 September 2021, semua orang bergotong-royong untuk membantu para korban. Salah satunya perancang busana Norma Kamali yang ingin menjadi relawan World Trade Center, tetapi tidak ada yang bisa diselamatkan.
Ia kembali ke butiknya yang berada di 56th Street dan menerima banyak permintaan mantel kantong tidur. Penerbangan banyak yang dibatalkan, para penumpang banyak yang terpaksa tinggal di lobi hotel, rumah teman, bahkan bandara. Dengan segera, iaa dan timnya menyiapkan mantel-mantel dengan menggunakan bahan-bahan yang ada.
Pada 17-21 September 2021, NYFW kembali melanjutkan peragaan busananya yang dilakukan di sebuah showroom tanpa menggunakan musik dan set apapun untuk menghormati peristiwa. Adam Lippes, seorang desainer, menambahkan bahwa mereka menaruh satu bunga di setiap kursi dan semua orang menggunakan gelang hitam bergambar bendera Amerika Serikat.
"Setelah banyak pertimbangan, saya memutuskan bahwa meskipun tidak lagi menjadi acara peragaan busana yang berskala besar, penting bagi saya dan New York untuk mempresentasikan koleksinya," ujar desainer Michael Kors.
Bagi Lange sendiri, peristiwa 9/11 ini membuat bisnisnya berubah. Sebelum 9/11, iaa hanya memiliki butik high-end.
"Saat ini, bisnis saya hanya berfokus pada baju hamil di Target dan beberapa koleksi lain yang bukan baju hamil dengan harga yang terjangkau untuk HSN dan Shopping Channel Canada," ujar Lange. (Gabriella Ajeng Larasati)
Teror Bom di Dunia Sepakbola
Advertisement