Liputan6.com, Jakarta - Kapal Phinisi KM. Lexxy mengalami musibah terbakar di Perairan Manjarite, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat, 10 September 2021 sekitar pukul 15.00. Musibah itu diduga terjadi akibat korsleting dari genset.
Dalam kejadian ini, beruntung tidak menelan korban jiwa karena semua penumpang berhasil dievakuasi ke Labuan Bajo sesaat usai terjadi kebakaran. Petugas berhasil menyelamatkan 21 wisatawan dari kapal pinisi tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi kejadian itu, pemilik Anjani Trip, Rachmat Julio selaku pemilik KM Lexxy meminta maaf kepada seluruh penumpang atas kejadian ini. Manajemen KM Lexxy juga berterima kasih atas bantuan dan kesigapan petugas mulai dari syahbandar, Basarnas dan kepolisian yang telah menangani musibah tersebut dengan cepat dan terukur, sehingga penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat dan tak ada korban jiwa.
"Dari lubuk hati kami yang paling dalam menyampaikan permohonan maaf kepada semua penumpang/tamu kami atas kejadian dan musibah yang dialami KM Lexxy. Kami juga sangat berterima kasih atas bantuan dari petugas Syahbandar, Basarnas, kepolisian dan pihak-pihak yang tak bisa kami sebutkan satu per satu yang sigap membantu kami dalam menangani kejadian ini dan koordinasi yang sangat baik," kata Rachmat Julio dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu, 11 September 2021.
Julio menambahkan, pihaknya telah melakukan upaya maksimal dan berkoordinasi dengan petugas di Labuan Bajo sejak musibah itu dilaporkan pertama kali. Manajemen juga bergerak cepat dengan mengerahkan segala upaya untuk memprioritaskan keselamatan penumpang dan awak kapal.
"Pihak manajemen sudah menerapkan SOP sesuai aturan yang berlaku. Melakukan koordinasi dan melakukan evakuasi sehingga kejadian ini. Alhamdulillah tidak menimbulkan korban jiwa," lanjutnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Meningkatkan Pelayanan
Pihak manajemen juga mengklaim akan kooperatif dan akan bertanggungjawab penuh atas kerugian yang ditimbulkan dari musibah ini. Mereka berjanji akan terus meningkatkan pelayanan demi kenyamanan penumpang.
"Kami tak ingin ada yang dirugikan, bagaimana pun, kami berkomitmen untuk mengedepankan kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam memberikan pelayanan setiap tamu kami," jelas Julio.
"Kami berharap apa yang kami sampaikan ini bisa meluruskan dan menjawab pemberitaan yang beredar luas di masyarakat. Kami akan selalu terbuka kepada siapapun yang ingin tahu tentang pelayanan kami," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Labuan Bajo Hasan Sadili mengatakan, kapal wisata berkapasitas GT 83 ini berangkat dari Labuan Bajo pada pukul 10.00 Wita dengan rencana pelayaran Labuan-Kelor-Manjarite-Kalong-Padar-Komodo-Manta Point-kanawa-Labuan Bajo. Dia menjelaskan, kapten kapal melihat api pada generator set (genset) yang berada di atas anjungan kapal pada pukul 15.00 Wita.
Advertisement
Memakai Sekoci
Melihat kondisi tersebut, kapten kapal dan kru langsung mengevakuasi penumpang 21 orang menggunakan sekoci menuju Kapal Anjani, sedangkan sebagian kru kapal lain berusaha memadamkan api di atas anjungan kapal.
Dilansir dari Antara, 10 September 2021, tim SAR gabungan berangkat menuju lokasi pada pukul 16.00 Wita. Mereka pun mengecek dan memastikan tidak ada api yang menjalar di kapal.
Pada pukul 17.30 Wita, tim SAR gabungan kembali ke Labuan Bajo. Sementara KM Lexxy bertolak dari Pulau Manjarite ke Labuan Bajo pada pukul 17.10 Wita.
KM Lexxy tiba di Pelabuhan Labuan Bajo pada pukul 18.00 Wita. Menurut Hasan, kapal tersebut membawa seorang kapten, delapan orang anak buah kapal, dan 21 orang penumpang. Sementara tim SAR gabungan terdiri dari Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), TNI AL, SAR Labuan Bajo, dan Polres Manggarai Barat
Misi Evakuasi 74 WNI dari Kapal Diamond Princess
Advertisement