Sukses

Melihat Kembali Interaksi Budaya Asia Tenggara dan India

Hubungan antara India dan Asia Tenggara diyakini terjalin mulai abad ke-3 Masehi.

Liputan6.com, Jakarta - Interaksi budaya telah terjadi sejak tahunan yang lalu berkaitan dengan perkembangan sejarah yang selanjutnya memuncak dalam pembentukan nasionalisme modern, seperti aliran budaya, ekonomi, dan politik yang mentrasfer budaya dunia prakolonial. Sebagai contoh, Indianisasi Asia Tenggara terjadi sejak awal pramodern.

"Apa yang kita sebut dan konsepkan sebagai India atau Indic adalah perpaduan elemen budaya heterogen dengan sejarah budaya dan sosial yang panjang dan geografi yang luas dan kompleks, yang melampaui batas anak benua India," ujar filolog Andrea Acri dari Italia. Hal itu disampaikan dalam acara Spice Route Revisited: Remapping Social-Cultural Network dalam perhelatan 'International Forum on Spice Route (IFSR) 2021,' Selasa, 21 September 2021.

Andrea berujar, hubungan masyarakat Asia Tenggara dan India telah berlangsung sangat lama. Hal itu terjadi sebelum peninggalan arkeologi, linguistik, dan budaya yang diilhami India mulai muncul, yaitu antara abad ketiga dan kelima Masehi.

Pada zaman kuno itu, kesatuan budaya tertentu melewati wilayah yang luas di mana India, Indo-China, Indonesia, pinggiran Kepulauan Pasifik, dan China Selatan menjadi kesatuan. Meski begitu, ia menilai Asia Tenggara sebagai lokal dan budaya India yang beradab adalah kesalahan.

Ia menambahkan, mempelajari Asia Selatan atau Asia Tenggara secara terpisah, tanpa berbicara tentang negara bangsa India atau Indonesia dapat menghambat pemahaman kita tentang gambaran besar negara tersebut. "Asia Selatan dan Tenggara adalah bagian dari zona eko-budaya yang sama yaitu Monsoon Asia," ujar Andrea.

Monsoon Asia membentuk iklim dan lingkungan alam Asia Selatan dan Asia Tenggara. Monsoon Asia, melalui jalur maritimnya, membentuk ruang alami yang mendukung momen jarak jauh orang, komoditas, bahasa, dan gagasan melintasi Samudra Hindia dan Pasifik Barat.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pertukaran Banyak Aspek

Penelitian terbaru telah mengungkap kesamaan dan pertukaran di bidang budaya material dan teknologi, bahasa, agama, kiasan, dan lain-lain. Hal itu menunjukkan adanya hubungan sejarah yang sudah berlangsung lama di antara masyarakat Monsoon Asia.

Selain itu, bukti arkeologis baru tentang keberadaan Jalur Sutera Maritim prasejarah yang merupakan salah satu dari serangkaian bidang interaksi. Keberadaan itu bersesuaian dengan bidang interaksi lain di Samudra Hindia yang membentang sepanjang anak benua India dari kira-kira 3000 SM dan seterusnya.

Sementara itu, studi tentang distribusi keramik, budaya, dan istilah dan perangkat bahari telah menyoroti hubungan maritim reguler antara komunitas pertanian awal di Asia Selatan dan Tenggara. Ia mengatakan hal itu terjadi setidaknya sejak milenium pertama sebelum Masehi.

 

3 dari 3 halaman

Rumah Perahu

Interaksi jarak jauh dan berbagi ide juga terjadi, seperti praktik keagamaan, seperti penguburan guci di Asia Tenggara hingga Asia Selatan di sepanjang busur Indo Pasifik. Berbagi ide juga termasuk tentang rumah berbentuk perahu di Asia Tenggara dan India Timur.

Dalam uraaiannya itu, Andrea juga menyebutkan bahwa budidaya tanaman sudah ada sejak 10.000 sebelum sekarang. Budidaya tersebut ditandai dengan karet, pisang-pisangan (Musaceae), eksploitasi sagu, dan tebu.

Semua itu membentang antara Melanesia dan Nepal Timur. Semua berkolerasi dengan bukti linguistik serta rangkain item budaya dan ide.

Beberapa di antaranya makanan pokok, nasi, talas, pisang, pinang. Ada juga pemujaan leluhur, kurban kerbau, pemujaan naga. Ditambah dengan arsitektur rumah panggung.