Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomo Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memesan 120 kain tenun grinsing. Kain tenun tersebut akan menjadi souvenir bagi para pemimpin dunia yang hadir di ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 2022.
“Desa wisata Tenganan Pegringsingan ini menerapkan konsep community based tourism, kita datang ke sini untuk menghadirkan solusi. Tadi Ibu Susi, salah satu pengrajin kain gringsing mengatakan omzetnya turun semenjak pandemi. Sekarang langsung mendapat pesanan dari Kemenparekraf sebanyak 120 kain," kata Menparekraf Sandiaga, Jumat, 24 September 2021.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Sandiaga saat visitasi 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali. Tenganan adalah sebuah desa tradisional di Bali dan salah satu destnasi wisata favorit wisatawan mancanegara.
Pemesanan kain tenun gringsing sebagai solusi langsung yang diberikan pihaknya dalam upaya membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif. Seperti diketahui, pandemi COVID-19 memberi dampak yang besar dengan menurunnya produksi kain tersebut oleh masyarakat.
"Nantinya kain-kain yang dihasilkan masyarakat akan dijadikan souvenir bagi kontingen atau peserta G20. Diharapkan bisa membuka lapangan kerja bagi 400 orang masyarakat desa,” kata Menparekraf Sandiaga.
Bersama kementerian/lembaga terkait, Sandiaga mengatakan, pihaknya juga akan berupaya mendorong kain tenun Gringsing dikukuhkan sebagai warisan budaya tak benda (Intangible cultural heritage) oleh UNESCO. Mempertimbangkan kain gringsing merupakan satu-satunya tenun ikat ganda dari Indonesia.
“Karena kain ini sudah mendapat warisan budaya dari Kemendikbud Ristek. Kita akan turunkan tim untuk mulai menata agar bisa didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO, jadi yang nasional sudah dan ini seiring dengan desa wisata Tenganan berkelas dunia,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kain Tenun Gringsing
Kain tenun Gringsing menjadi salah satu produk ekonomi kreatif khas Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali. Kain tenun tersebut adalah salah satu warisan budaya kuno Bali yang masih bertahan sampai saat ini.
Kain ini dikenal dengan proses pembuatannya yang rumit sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses tenunnya membutuhkan waktu sekitar dua bulan.
Untuk motif ikat gandanya, memerlukan waktu yang lebih lama. Karenanya kain ini memiliki harga jual cukup tinggi. Dalam proses pewarnaannya, kain gringsing tidak bisa memiliki warna yang pekat dan tahan lama apabila tidak diberi warna yang dihasilkan oleh minyak kemiri.
Advertisement
Berikan Pendampingan
Menparekraf mengatakan pihaknya juga akan memberikan pendampingan bagi masyarakat. Dengan demikian, produk-produk lain khas dari Desa Wisata Tenganan Pegringsingan memiliki nilai tambah yang semakin baik.
“Seperti Pak Wayan yang memiliki usaha madu akan kita bantu dengan program BEDA'KAN (Bedah Desain Kemasan Kuliner Nusantara) dan dalam waktu segera bisa ada transformasi sehingga saat perhelatan G20 beliau sudah memiliki produk yang kita bisa pajang bagi para peserta yang nanti kami ajak ke Desa Tenganan ini,” kata Sandiaga.
Desa tradisional ini berlokasi di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, di bagian timur pulau Bali. Selain bermata pencarian sebagai petani padi, ada juga yang berprofesi sebagai pengrajin, seperti kain tenun gringsing.
Infografis Aturan Pembatasan PPKM Darurat Jawa Bali
Advertisement