Sukses

Ganjar Pranowo Promosi Soto Berwadah Tempurung Kelapa

Ganjar Pranowo menikmati soto sebagai menu sarapan saat berada di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Magelang tak hanya dikenal dengan keindahan Candi Borobudur, tapi juga kulinernya, salah satunya soto. Dalam unggahannya baru-baru ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperkenalkan menu soto bathok.

"Menu favorit sarapan, soto. Kali ini nyoba soto bathok Magelang. Kamu udah pernah nyoba?" tanya Ganjar sebagai keterangan video, 27 September 2021.

Melalui akun Instagram pribadinya, Ganjar terlihat sedang berada di sebuah warung soto. Berbeda dengan kebanyakan penyajian soto yang menggunakan mangkuk yang berbahan plastik atau beling, soto yang disantap Ganjar berbahan dari tempurung kelapa.

"Ini namanya soto bathok. Kenapa soto bathok? Karena tempatnya dari tempurung kelapa," kata Ganjar Pranowo,.

Cara membacanya, kata Ganjar, harus "hok bathok". Karena kalau salah bacanya, maka akan menjadi "bathuk" atau jidat.

"Wah sambalnya," ujar Ganjar sambil menyendok sambal untuk dicampur ke mangkuk sotonya. Setelah mengaduknya, Ganjar lalu menyantapnya. "Rasanya waaah tenan," katanya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 
2 dari 4 halaman

Ikut Lapar

Akun @warungsotobathokpakde kemudian mengunggah beberapa foto saat Ganjar makan di sana. Dalam unggahan itu, Ganjar tak sendiri.

Ganjar ditemani dengan beberap peseda lain yang hari itu ikut gowes bersama. "Yah... Tau gitu td gowes ke muntilan," kata seorang warganet.

"Jadi laperrr 😋," kata warganet yang lain melihat Ganjar menyantap semangkuk soto. "Di magelang mana y siapa th besok kl ke muntilan sisan mampi," tulis warganet penasaran. "Saya suka tempatnya," timpal warganet lainnya.

 

3 dari 4 halaman

Sejarah Soto

Soto pertama kali dikenal di pesisir pantai utara jawa pada abad ke-19 Masehi, sebagai masakan berkuah dengan potongan daging atau jeroan. Soto mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia karena imigran dari China, seperdi dilansir dari kanal Hot Liputan6.com.

Awalnya, sajian soto menggunakan daging babi sesuai dengan sajian yang dibuat oleh orang-orang Tionghoa. Bahkan dulunya, makanan khas Indonesia ini dijajakan dengan gerobak atau pikulan. Sajian ini lama-kelamaan makin berkembang dan dagingnya pun diganti dengan daging ayam, sapi, bebek, atau kerbau, hingga jeroannya.

Dalam penelitian oleh pakar kuliner tradisional Universitas Gadjah Mada (UGM), Murdijati Gardjito, pada makalah berjudul "Profil soto Indonesia: Fakta pendukung soto sebagai representasi kuliner Indonesia", setidaknya terdapat 75 jenis soto yang ada di 22 daerah kuliner Indonesia.

4 dari 4 halaman

Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner