Liputan6.com, Jakarta Berwisata ke Bromo Tengger Semeru menjadi penggalaman unik bagi wisatawan. Pemandangan yang apik serta udaranya yang dingin, membuat para wisatawan betah berlama - lama di sana. Destinasi ini bisa menjadi salah satu lokasi yang patut dikunjung usai turunya PPKM di daerah tersebut.Â
Selain spot sunrise di Bromo, ternyata ada beberapa bukit yang perlu dikunjungi saat berwisata ke sana. Salah satunya bukit kingkong. Bukit ini tepat terletak di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, masih termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Bukit tersebut kerap dijadikan spot menarik untuk melihat matahari terbit dan pemandangan Gunung Bromo. Persis di samping bukit itu, terdapat bukit cinta. Bedanya, Bukit Kingkong memiliki jalur menanjak.
Advertisement
Perlu diketahui, nama Bukit Kingkong Bromo karena pada salah satu bagian tebing di bukit ini terlihat menonjol. Dan jika dilihat lebih seksama tonjolan tebing tersebut terlihat layaknya seperti kepala dan wajah kingkong.
Tebing yang menyerupai kepala dan wajah kingkong itu tentunya terpahat secara alami dan tepatnya berada persis si belakang pagas pembatas keamanan untuk pengunjung berdiri.
Tak hanya itu, bukit yang memiliki ketinggian 2.600 mdpl yakni sedikit lebih rendah dibandingkan dengan penanjakan 1 Bromo ini, selama ini menjadi alternatif yang bagus saat penanjakan 1 dan 2 Bromo dipadati pengunjung. Pesona yang didapatkan pun tak jauh beda, dari sudut pandang yang lebih rendah pengunjung masih dapat menikmati pemandangan pesona matahari terbit dengan latar belakang Gunung-Gunung eksotis yang memanjakan mata yaitu Gunung bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru.
Selain itu, lanskap panorama yang didapatkan dapat lebih luas dan menakjubkan. Wisatawan yang menyaksikan pemandangan matahari terbit dari atas puncak bukit Kingkong ini juga dapat melihat terbentangnya samudera pasir atau kaldera Bromo, Gunung semeru serta pemandangan kota Probolinggo dan Pasuruan.
Sedangkan dinamakan Bukit Cinta, konon dulunya ada yang berkunjung ke Bromo menemukan jodohnya di tempat tersebut. Keduanya setelah menikah akhirnya mengunjungi tempat yang dulu pernah mempertemukannya kedua sejoli tersebut dan memberi nama bukit cinta.
Â
(*)