Sukses

Hari Batik Nasional, Ada Instalasi Seni Pohon Penyembuhan di ASHTA District 8

Selain instalasi seni, Yayasan Batik Indonesia (YBI) juga menyiapkan berbagai agenda menarik dalam rangka perayaan Hari Batik Nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Bukan daun, pohon penyembuhan berukuran raksasa di ASHTA District 8, Jakarta justru berhiaskan kain-kain batik dari berbagai daerah. Instalasi seni ini merupakan inisiasi Yayasan Batik Indonesia (YBI) dalam rangkaian selebrasi Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober setiap tahunnya.

Healing Tree ini berhiaskan tiga motif kain batik klasik: tambal, gringsing, dan udan liris. Dalam keterangannya pada Liputan6.com, Sabtu, 2 Oktober 2021, ketiganya mengemban makna menyembuhkan (batik tambal), menghindari kehampaan (batik gringsing), dan bertahan dari segala permasalahan (batik udan liris).

Representasinya dinilai sangat tepat, mengingat industri batik juga terdisrupsi pandemi. Namun demikian, kehadirannya dimaksudkan sebagai simbol kebangkitan industri dengan juga melihat peluang pasar internasional.

Selain Healing Tree, sudut unik lain yang bisa dijelajahi adalah Batik Wonderland. Ini merupakan sebuah metafora perjalanan ke negeri impian dengan impresi kombinasi motif batik dan pop art.

Visualnya menghadirkan pesona kekayaan alam Indonesia, tidak hanya lanskap, namun juga flora dan faunanya. Dengan instalasi pop up dua dan tiga dimensi, itu diharapkan memberi aura baru yang eye-catching bagi dunia batik.

Instalasi seni ini masih bisa dinikmati di ASHTA District 8 sampai 20 Oktober 2021. Di sisi lain, YBI juga masih punya sederet agenda lain untuk merayakan Hati Batik Nasional tahun ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Menanti Sederet Penawaran Menarik

Pihaknya mengajak generasi muda berpartisipasi dalam Batik Fever Challenge, sebuah lomba membuat ide konten kreatif menggunakan batik Indonesia. Peserta tantangan ini bisa datang ke Batik Fever Exhibition di atrium ASHTA District 8 dan mengambil momen-momen seru di berbagai spot yang Instragramable.

Namun demikian, ide pengemasannya tidak terbatas di situ, mengingat YBI juga mengajak anak mudah di mana pun berada untuk memeriahkan tantangan media sosial ini. Informasi lebih detailnya bisa ditemukan di akun Instagram mereka.

Batik Fever Exhibition juga semakin semarak karena setiap akhir pekan, pengunjung akan dimanjakan berbagai penawaran menarik. Beberapa karya desainer lokal juga ikut dihadirkan dalam acara Gelar Batik Nusantara di lokasi ekshibisi.

Dalam daftarnya termasuk Dharma Pertiwi, Bin House, Danar Hadi, Parang Kencana, Galeri Batik Jawa, Batik Keris, Bi Official, dan Alun Alun Indonesia. Tidak ketinggalan kain-kain pembatik dari berbagai daerah di Indonesia yang yang selama ini bergabung dalam pameran dan penjualan batik di Rumah Cikatomas YBI.

3 dari 4 halaman

Tidak Mengabaikan Protokol Kesehatan

Dengan menunjukkan aplikasi PeduliLindungi, acara ini diharapkan tetap dapat dinikmati tanpa mengabaikan protokol kesehatan. "Setiap zaman memiliki tantangannya sendiri, dan setiap tantangan sejatinya bisa dilewati," tulis pihaknya.

"Kita bisa memilih, apakah hanya akan berdiam diri atau jadi bagian dari solusi. Langkah kita, sekecil apa pun itu, akan membawa angin segar dan menghembuskan energi baru untuk industri batik Indonesia, terutama dari sisi generasi muda," imbuhnya.

"Karena di tangan generasi muda lah masa depan batik Indonesia berada. Batik kita hari ini bisa memberi arti dan mewujudkan mimpi mereka di kemudian hari," tutup mereka.

4 dari 4 halaman

Infografis Motif-Motif Batik Indonesia