Liputan6.com, Jakarta - Nama Asma Nadia sudah dikenal sebagai penulis novel laris. Beberapa karyanya seperti Assalamualaikum Beijing, Surga yang Tak Dirindukan, Catatan Hati Seorang Istri, Jilbab Traveler dan Emak Ingin Naik Haji, diangkat ke film layar lebar maupun sinetron.
Sebagai penulis sukses, Asma tidak segan berbgi ilmu. Ia pun membagikan beberapa tips menulis novel untuk pemula yang ingin menerbitkan karyanya melalui platform daring atau aplikasi digital, terutama di platform KBM App, agar mendapat tingkat keterbacaan yang tinggi dan populer.
"Biasanya di KBM App itu bab pertama harus nendang. Jadi bab pertama itu sudah harus menampilkan konflik. Konfliknya harus kencang," kata Asma saat konferensi pers peluncuran novel barunya berjudul Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia pada Selasa, 5 Oktober 2021.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan novel yang terbit di platform daring memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan novel konvensional. Jika pembaca novel cetak mau tidak mau harus membaca semua isi sekaligus, pembaca novel daring harus membuka kunci satu per satu bab sehingga kekuatan bab pertama menjadi sangat penting.
"Kalau di platform, untuk me-unlock atau membuka bab berikutnya mereka akan melihat dari bab yang sekarang dulu, seru atau tidak, ending-nya bikin penasaran atau tidak. Ini salah satu yang bisa dicermati," terangnya.
Selain itu, Asma menggarisbawahi pentingnya membuat judul yang menarik terlebih dahulu baru kemudian bisa memikirkan kover ilustrasi. "Judul yang kira-kira menarik perhatian dan kira-kira bikin pembaca bilang ‘apa nih?’ atau judul yang mungkin sudah mengandung konflik," sambung pemilik nama asli Asmarani Rosalba ini.
Terakhir, yang terpenting adalah rajin mempromosikan karya kepada orang-orang di sekitar dan membagikan karya melalui media sosial. Selain itu, penulis juga bisa saling mempromosikan dan mendukung penulis lain sehingga peluang keterbacaan akan semakin bertambah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Membayangkan Pengalaman Orang Lain
"Mereka yang sukses di KBM App adalah teman-teman ibu rumah tangga biasa, yang tadinya kurang menyukai bidang menulis. Mereka mulai menulis selama pandemi dan bisa hits," ungkap ibu dua anak ini.
"Mereka rajin mempromosikan karyanya, bahkan mereka mention Asma Nadia di Instagram dan Twitter. Mereka juga membuat laman fanpage sendiri untuk memberikan bocoran-bocoran dari karya-karya mereka," tambahnya.
Mengenai riset kepenulisan untuk latar tempat, ia mengatakan saat ini internet melalui fasilitas Google telah menyediakan ruang yang luas untuk membantu penulis dalam melakukan riset tentang tempat-tempat yang belum pernah didatangi secara langsung. Selain itu, Asma menyarankan metode blog-walking dan vlog-walking sehingga bisa membayangkan pengalaman-pengalaman orang lain yang pernah melakukan travelling di suatu tempat yang jauh.
"Karena kita belum bisa sampai ke sana, barangkali bisa meminjam pancaindra orang-orang yang sudah sampai ke sana. Meminjam apa yang mereka lihat, dengar, alami, serta rasakan, lalu mengambilnya sebagai rujukan untuk tulisan," tuturnya.
Advertisement
Buku ke-65
Asma mengakui, menelusuri melalui Google, blog-walking, dan vlog-walking menjadi cara-cara termudah yang bisa dilakukan penulis untuk menggarap novel. Tentu saja harus membaca banyak buku atau literatur yang mendukung riset kepenulisan.
Karya terbaru Asma, Assalamualaikum Bejing 2: Lost in Ningxia merupakan kelanjutan dari Assalamualaikum, Beijing! yang terbit pada 2013. Kali ini, Asma meluncurkan novel tersebut pertama kali secara daring melalui KBM App, aplikasi menulis dan membaca online.
Penulis berusia 49 tahun ini memilih untuk menerbitkan buku ke-65-nya ini lewat KBM App. Pertimbangannya, platform online memberikan kemudahan, kenyamanan dan pengalaman baru bagi pembaca, terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Novel Asma yang telah diterbitkan secara online di KBM App antara lain Assalamualaikum Beijing, Surga yang Tak Dirindukan 3, Pertama Bilang Cinta, Bidadari untuk Dewa, Nikah Tanpa Pacaran, dan Karena Corona.
11 Aplikasi Terintegrasi PeduliLindungi
Advertisement