Sukses

Cerita Akhir Pekan: Persiapan Pebisnis Kuliner Jelang Pembukaan Bali untuk Turis Asing

Bali berencana membuka kembali perbatasannya untuk turis asing pada 14 Oktober mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Hitung mundur rencana Bali membuka perbatasan untuk turis asing makin mendekati akhir. Awal pekan ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa setiap penumpang internasional harus memegang bukti pemesanan hotel untuk karantina minimal delapan hari dengan biaya sendiri saat bertandang ke Pulau Dewata.

Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut ada beberapa pertimbangan yang harus difinalkan sebelum 14 Oktober, ini juga termasuk hotel untuk karantina dan testing. Perbatasan Bali akan terbuka untuk pebisnis, ekspatriat yang kembali ke Indonesia, dan turis. "Tapi, tidak menerima repatriasi pekerja asing," imbuh Sandi.

Sederet persiapan ini pun tidak mengecualikan pebisnis kuliner. Manager Hujan Locale (Sarong Group) Kadek Miharjaya menuturkan, pihaknya bersyukur atas pergerakan pemulihan pariwisata dari waktu ke waktu, namun menyadari sepenuhnya bahwa kebijakan selama pandemi COVID-19 juga bisa sangat dinamis.

"Dapat berubah dalam hitungan hari, bahkan jam. Jika ini terjadi tentu akan kembali mengecewakan semua pihak yang telah jauh-jauh hari mempersiapkan segala sesuatunya," ungkapnya melalui pesan pada Liputan6.com, Jumat, 8 Oktober 2021.

Ia menyambung, ketentuan karantina selama delapan hari untuk penumpang internasional pun tidak mengurangi optimisme mereka. "Karena kami berharap wisman dengan waktu kunjung yang panjang yang akan datang ke Bali," imbuh Kadek.

Ida Bagus Kharisma Wijaya selaku owner Byrdhouse Beach Club mengamini narasi tersebut. Pihaknya menganggap bahwa dibuka kembalinya Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) akan berdampak signifikan terhadap industri pariwisata Pulau Dewata. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Mengandalkan Protokol Kesehatan

Ida Bagus menyambung, pihaknya memang punya persiapan khusus terkait rencana pembukaan Bali untuk wisman. Selain memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat, mereka juga mengimplementasikan aplikasi PeduliLindungi.

"Kami hanya memperbolehkan tamu yang sudah divaksin untuk bisa masuk dan menikmati fasilitas yang kami sediakan. Kami juga melakukan pembenahan secara masif, baik dari segi konsep maupun fisik agar kami bisa lebih bersaing di market," paparnya melalui pesan, Jumat, 8 Oktober 2021.

"Kami rebranding beach house kami, membuatnya jauh lebih menarik dengan fasilitas yang jauh lebih lengkap dan tentunya akan lebih disukai wisatawan, baik domestik maupun mancanegara," sambung Ida Bagus.

Sementara Kadek menyebut pihaknya sudah bersiap-siap sejak rencana pembukaan Bali untuk turis asing pada Juli lalu, yang saat itu harus dibatalkan karena lonjakan kasus COVID-19. "Jadi saat ini secara operasional kami sudah sangat siap, baik dari segi tenaga kerja dan kesiapan faktor-faktor lain," tuturnya.

"SOP terkait protokol kesehatan COVID-19 sudah disosialisasikan instansi terkait dengan melakukan audit ke tempat-tempat penunjang pariwisata dan tentunya akan kami aplikasikan dengan baik di semua venue kami," ucapnya, menyambung bahwa penerapan protokol kesehatan secara ketat dan displin adalah kunci operasional untuk melindungi kesehatan dan keselamatan tamu maupun staf.

Ida Bagus mengatakan, mereka akan terus berusaha mengingatkan para tamu untuk selalu mengikuti protokol kesehatan. "Kami juga selalu menyediakan masker di venue untuk para tamu yang membutuhkan agar mereka selalu memakai masker saat berada di dalam venue kami," katanya.

Di samping, pihaknya juga memberlakukan jarak aman dengan melakukan pengaturan meja, tempat duduk, area tunggu, dan pembatasan kapasitas tamu.

3 dari 4 halaman

Tidak Serta Merta Meningkat Drastis

Ida Bagus menyebut, jelas pihaknya menyadari bahwa pembukaan perbatasan tidak semerta-merta menyebabkan turis mancanegara yang datang ke Bali langung meningkat drastis. "Dibutuhkan proses dan waktu, terutama dalam meyakinkan turis asing untuk kembali datang ke Bali," katanya.

"Kembalinya turis asing ke Bali akan terjadi secara bertahap. Kami juga akan menyesuaikan usaha kami dari segi operasional dengan jumlah wisatawan yang datang," imbuh Ida Bagus.

Antisipasi jumlah wisman yang tidak terlalu banyak juga dilakukan Kadek. Ini diperhitungkan dengan meminimalisasi jumlah menu, menjual hanya menu favorit, sehingga jumlah biaya operasional bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas pelayanan maupun makanan.

Sedikit berbeda dari bisnis restoran, salah satu warung makan legendaris di Bali, Nasi Pedas Ibu Andika, menyebut bahwa pembukaan perbatasan untuk turis asing tidak akan berpengaruh banyak pada usaha mereka. "Mungkin hanya 20 persen pengaruhnya. Itu pun kalau turisnya masih (dari) kawasan Asia Tenggara," kata perwakilannya, Ayu Andika, melalui pesan, Jumat 8 Oktober 2021.

Ia menyambung, mereka selama ini memang lebih mengandalkan wisatawan nusantara. Namun demikian, pihaknya tetap antusias akan dibuka kembalinya Pulau Dewata, berharap perputaran ekonomi bisa berdampak pada bisnis mereka.

"PPKM kemarin itu sempat down, tapi kami sebisa mungkin bertahan. Ada beberapa usaha jasa titip (jastip) yang kerja sama dengan kami. Lumayan bisa cover gaji (karyawan) dan putar modal. Kami sampai mengurangi jumlah pegawai karena pandemi dan jam kerja mereka juga dikurangi," katanya.

Seperti bisnis lain, mereka tetap mengandalkan protokol kesehatan dalam operasionalnya, dan ini disebut akan tetap dilakukan jika Bali benar mengizinkan kembali kunjungan turis asing mulai minggu depan.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Bali Siap Sambut Kedatangan Kembali Wisatawan Mancanegara