Liputan6.com, Jakarta - Ada serca asa bagi pariwisata Indonesia setelah penantian 18 bulan lamanya, termasuk untuk Bali. Pemerintah siap membuka Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai bagian dari uji coba pembukaan penerbangan internasional pada 14 Oktober 2021.
Sungguh tak terbantahkan pandemi Covid-19 telah menghantam sektor andalan Pulau Dewata. Bali kini telah bersiap menyambut kedatangan para turis asing lewat adaptasi kebiasaan baru serta pemberlakuan ketentuan dan penerapan protokol kesehatan ketat.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa menyampaikan pihaknya memitigasi adanya perkembangan Covid-19 baru untuk mencegah adanya transmisi. Langkah tersebut ditempuh dengan membuat standard operating procedure (SOP) kedatangan di bandara.
Advertisement
Baca Juga
"Mulai dari wisatawan yang masuk sudah divaksin lengkap, harus mengisi e-Visa, eHAC, asuransi Covid-19, wisatawan berasal dari negara-negara yang memiliki risiko rendah," kata Putu Astawa kepada Liputan6.com, Jumat, 8 Oktober 2021.
Putu melanjutkan, sesampai di Bandara Ngurah Rai, wisatawan wajib tes swab. Jika hasil tes negatif, wisatawan harus bersedia dikarantina.
"Kalau hasilnya positif, kita siapkan rumah sakitnya. Kita mempersiapkan fasilitas kesehatan. Dalam karantina selama delapan hari, (tes) di hari ke-7 hasilnya negatif, kita perkenankan pindah hotel dan berwisata. SOP itu sudah kita siapkan, di samping penerapan protokol kesehatan harus jalan," tambahnya.
Pengawasan protokol kesehatan turut dilakukan lewat kerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas Covid-19), baik di tingkat desa, kabupaten dan provinsi. Proses pemantauan juga melibatkan TNI dan Polri.
Putu mengaku tak menentukan target dalam pembukaan kembali Bali bagi turis asing. Sementara, nantinya turis asing yang datang akan dikarantina di 35 hotel di tiga wilayah, yakni Sanur, Ubud, dan Nusa Dua.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Persiapan Hotel
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said mendukung dengan dibukanya kembali Bali untuk wisatawan asing. Menanggapi hal ini, ia menyebut hotel harus bersiap mengacu pada penerapan disiplin protokol kesehatan.
"Persiapan itu yang sudah dilakukan karena kita tidak pernah tutup. Koordinasi dengan pihak terkait yang harus terus HIN lakukan, terutama mobilitas orang dari bandara sampai ke hotel harus menjalankan protokol kesehatan, ini yang kita jalankan bersama Pemda setempat dan Pemprov," kata Iswandi kepada Liputan6.com, Kamis, 7 Oktober 2021.
HIN sendiri memiliki 14 hotel dan resor yang berlokasi di Bali, Jawa, dan Sumatera. Tujuh hotel di antaranya ada di Bali, yakni Merusaka Nusa Dua, Grand Inna Kuta, Grand Inna Bali Beach, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Beach Resort, Inna Sindhu Beach Hotel, dan Inna Bali Heritage Hotel.
"Waktu wisatawan datang ada karantina delapan hari, hotel kita diikutkan sebagai tempat karantina mereka. Di Nusa Dua, hotel kita dalam daftar itu Merusaka dan kamarnya ada 460. (Hotel) di daerah Sanur mudah-mudahan bisa masuk," tambahnya.
Untuk pengamanan sendiri, HIN tetap berpegang pada penerapan protokol kesehatan yang ketat dari tamu check in hingga check out. "Paket delapan hari satu orang sekitar Rp16 juta untuk single, kalau berdua satu kamar itu Rp24 juta," jelas Iswandi.
Paket karantina ini sudah termasuk makan pagi, siang, dan malam. Ada pula layanan laundry, penyediaan hand sanitizer, masker, serta disinfeksi.
Advertisement
Hotel Ubud
Penerapan protokol kesehatan jadi kunci utama dalam operasional hotel-hotel di Bali pada masa pandemi Covid-19. Termasuk salah satu hotel bintang lima yang berlokasi di Ubud, Gianyar, yakni The Kayon Jungle Resort.
"Hotel sudah certified CHSE. Saat ini kita operation normal jadi persiapan spesial tidak ada. Tamu domestik masih ada 1--2 datang dengan protokol kesehatan kita lebih perketat lagi," kata Resort Manager The Kayon Jungle Resort Made Suhartana kepada Liputan6.com, Kamis, 7 Oktober 2021.
Made menyebut hotel yang meraih The World Luxury Hotel Awards 2020 ini telah menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Outlet di hotel yang selama ini ditutup, mulai dibuka dengan harapan kedatangan tamu benar-benar meningkat.
"Saat pertama masuk hotel, aplikasi PeduliLindungi diwajibkan untuk tamu, karyawan, vendor, supplier. Ada disinfektan kendaraan dan tamu, disiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer, pengukuran suhu tubuh," tambahnya.
Di outlet hotel, setiap ada entrance ke lobi, restoran dan fasilitas hotel lainnya turut disediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, pengumuman tentang protokol kesehatan yang diletakkan di beberapa tempat. Made melanjutkan, hotel ini juga menggunakan disinfektan liquid dan menggunakan UV Light di dalam ruangan.
"Setelah tamu check out, kamar kita kosongkan selama 1x24 jam untuk menjalankan protokol kesehatan," lanjut Made.
Hotel-Hotel di Nusa Dua
Hotel-hotel di Nusa Dua pun telah bersiap menyambut turis asing. Assistant Marketing Communication Manager The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Teges Triguna menyampaikan hotel bintang lima ini selalu siap menyambut tamu yang akan datang ke Pulau Dewata.
"Persiapanya di antaranta penerapan protokol keseharan ketat yang mengacu pada CHSE sesuai imbauan pemerintah serta Commitment To Clean dari Marriott International Commitment to Clean," kata Teges kepada Liputan6.com, Kamis, 7 Oktober 2021.
Hotel yang berlokasi di Kawasan Pariwisata Nusa Dua, BTDC ini juga menyiapkan paket menginap bertajuk "Welcome Back to Bali" dengan harga Rp1,1 juta++ per malam. Paket ini termasuk sarapan untuk dua dewasa dan dua anak, free upgrade, resort credit Rp100 ribu per kamar dan akses ke Westin Family Kids Club.
"Ada juga special meeting room yang dilengkapi teknologi meeting virtual canggih, seperti LED TV dan voice and motion detector camera untuk mendukung program "Work From Bali"" tambah Teges.
Protokol kesehatan ketat juga turut diterapkan Amarterra Villas Bali Nusa Dua. Hotel berbintang lima ini juga berada di Kawasan Pariwisata Nusa Dua, BTDC.
"Kita siap dengan PeduliLindungi QR Code untuk tamu dan karyawan. Hotel sudah tersertifikasi CHSE oleh pemerintah dan company yang terkait dengan itu," jelas Komang Sudibia selaku Director of Operations Amarterra Villa and Spa Nusa Dua Bali kepada Liputan6.com, Kamis, 7 Oktober 2021.
Proses hotel karantina untuk Amarterra dikatakannya masih dalam proses penentuan, namun telah diverifikasi. Ada beberapa kriteria terkait hotel karantina tersebut.
"Sesuai dengan ketentuan yang sudah disampaikan saat verifikasi, ada akses berbeda dengan tamu normal, penyediaan tempat untuk sampah medis, penerapan protokol kesehatan, sudah tersertifikasi CHSE, tersedianya klinik, dan tersedianya satu villa atau tempat untuk isolasi sementara," tambahnya.
Advertisement