Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya dikenal sebagai penulis, Asma Naida juga seorang traveler. Ia sudah traveling ke banyak negara. Asma pernah mengunjungi lebih dari 60 negara dan 400 kota di seluruh dunia.
Ia pun mendapatkan beragam cerita dan pengalaman saat traveling dan beberapa di antaranya sudah dituangkan lewat buku-buku karyanya. Salah satunya adalah 'Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea'.
Asma mengatakan sudah enam kali pergi ke Korea Selatan sehingga banyak ide cerita yang bisa dituangkan dalam bentuk novel. Melalui bukuya itu, Asma seolah ingin membuktikan bahwa traveling tidaklah ribet meski berstatus seorang hijaber. Saat traveling ke berbagai negara, ibu dua anak ini memang selalu konsisten berhijab.
Advertisement
Baca Juga
Dari sekian banyak negara dan tempat yang pernah disambanginya, mana saja yang paling berkesan bagi Asma? "Yang paling berkesan sampai sekarang masih Masjid Nabawi (di Madinah, Arab Saudi). Enggak tahu kenapa, rasanya selalu ingin kembali ke sana karena menurut saya itu tempat yang terindah," ungkapnya dalam peluncuran virtual novel barunya berjudul Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia, beberapa hari lalu.
Tempat lainnya yang paling berkesan adalah Islandia, Rusia, Bosnia dan Uzbekistan. Di Rusia, ia pernah merasakan dinginnya cuaca di sana yaitu sampai minus 42 derajat celcius.
"Bosnia juga indah banget, masjidnya juga bagus-bagus dan mengesankan, orang-orangnya ramah. Uzbekistan juga berkesan karena ada banyak jejak imam dan orang saleh di sana, dan ada salah satu dari enam Alquran tertua di dunia di sana," lanjutnya.
Wanita 49 tahun ini berharap semua pengalamannya saat traveling bisa dituangkan dalam buku, karena saat ini baru sebagian saja yang dimasukkan dalam ide-ide novelnya. Asma juga merasa bersyukur masih bisa traveling ke banyak negara sebelum pandemi melanda dunia. Ia bahkan pernah mengajak ibunya yang memakai kursi roda untuk traveling ke 11 negara dan 23 kota.
"Alhamdulillah saya sempat traveling dengan ibu saya. Kita berdua saja tanpa pakai tur travel. Bayangkan kalau itu dilakukan di masa pandemi ini, rasanya sulit terwujud, apalagi ibu saya pakai kursi roda. Jadi bersyukur banget bisa punya pengalaman traveling dengan ibu," terangnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Novel Terbaru
Kedepannya, Asma berencana mengunjungi lebih banyak lagi negara-negara muslim yang belum pernah disambanginya, seperti Iran dan Yordania. Meski begitu, Asma mengaku belum sempat mengunjungi kota Ningxia di China yang jadi setting utama di novel terbarunya, Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia.
Ia memang pernah ke Chna dan sempat berencana menyambangi Ningxia, tapi belum bisa terwujud karena pandemi keburu melanda. Namun ia tetap menuliskan cerita dengan latar kota tersebut.
"Ya saya googling saja tentang Ningxia dan lihat video-videonya di internet. Dari situ saya bisa dapat gambaran dan ide untuk membuat cerita, karena sebelumnya saya juga pernah ke China," tuturnya.
Asma mengungkapkan bahwa Ningxia merupakan kota yang didominasi oleh orang Muslim di Chin. Di kota itu juga terdapat banyak restoran yang menjual makanan halal.
Advertisement
Dibuatkan Film
"Jadi memang banyak resto halal (di Ningxia), kemudian penampilan yang khas dari Muslimahnya yang berkerudung, kalau yang laki-lakinya berpeci putih," ucapnya. Nadia mengakui, proses penulisan novel ini sempat agak terhambat karena sulitnya mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kota Ningxia,
"Kalau dibandingkan dengan Shanghai, atau dibandingkan dengan ketika menulis buku Assalamualaikum, Beijing! satu dahulu yang lebih banyak membahas Beijing memang beda. Waktu itu saya memang sempat ke Beijing dan Shanghai," jelasnya.
Namun bagi Asma di mana ada tantangan, biasanya semangatnya jadi lebih tinggi sehingga novel Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia bisa dirilis di bulan ini. Seperti karya-karya Asma sebelumnya, novel ini juga sudah dikontrak untuk dibuatkan versi film layar lebarnya.
Dampak Revenge Travel, Kasus Positif Covid-19 Kembali Melonjak
Advertisement