Liputan6.com, Jakarta - Pesona Labuan Bajo menarik perhatian banyak wisatawan, terutama dari dalam negeri. Namun, situasi pandemi membatasi gerak untuk bepergian dan liburan ke sana.
Untuk menyiasatinya, Anda bisa singgah ke pameran Exotic NTT yang akan digelar di Mal Gandaria City pada 15--17 Oktober 2021. Gelaran yang diinisiasi Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) itu menjadi salah satu sarana branding dan pemasaran yang akan menjadi event tahunan.Â
"Banyak hal baru yang coba kita tawarkan untuk para pengunjung, misalkan menikmati pengalaman berwisata melalui Virtual Reality, mengenal berbagai desa wisata, mencicipi produk ekraf terbaru, dan masih banyak lagi," kata Shana Fatina, Direktur Utama BPOLBF, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Senin, 11 Oktober 2021.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Shana, Jakarta dipilih sebagai lokasi pameran lantaran ada akses penerbangan langsung ke Labuan Bajo. Beberapa maskapai nasional juga memastikan penerbangan dari beberapa kota besar lain di Indonesia, seperti Surabaya dan Bali, ke Labuan Bajo akan tetap ada selama pandemi.
"Meskipun, pandemi sempat membuat angka kunjungan wisatawan menurun drastis," ujarnya.
Salah satu andalan untuk memamerkan perubahan di Labuan Bajo selama dua tahun terakhir adalah dengan menghadirkan booth Virtual Reality/Augmented Reality. Ia menyebut teknologi itu akan memanjakan pengunjung lewat audio visual.
"Selain itu, ada juga booth Travel Fair Corner yang menampilkan para pelaku usaha lokal dari Labuan Bajo dan sekitarnya mulai dari jasa penginapan hingga jasa tur ke berbagai pulau di sekitar Labuan Bajo," sambung dia.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cicipi Kopi
Panitia juga ingin menghadirkan sedikit pengalaman nyata kepada pengunjung lewat peminjaman baju adat lokal dari Nusa Tenggara Timur. Pengunjung bisa berfoto dengan busana adat itu tanpa dikenai biaya sama sekali.
Pengunjung yang datang juga bisa melihat langsung miniatur rumah adat Labuan Bajo dan Flores, replika komodo, kapal phinisi yan ikonis, dan replika pohon enau yang menjadi tanaman endemik setempat. "Tentunya semua dengan menggunakan protokol kesehatan ketat dan persyaratan pengunjung harus sudah divaksinasi," sambung Shana.
Pengunjung juga bisa mencicipi kopi Flores di booth coffee corner. Mereka juga bisa membeli oleh-oleh, mulai dari kuliner hingga kriya khas Labuan Bajo dan Flores dengan harga variatif.
"Jadi ini juga akan jadi momen bagi para pengunjung untuk bisa mengakses langsung produk lokal NTT, selain dari pengalaman berwisata virtual reality tadi," ujar Raisa Lestari Niloperbowo, Direktur Pemasaran BPOLBF.
Â
Â
Advertisement
Atraksi Budaya
Selama tiga hari pameran berlangsung, para pengunjung juga akan dihibur pertunjukan musik khas Nusa Tenggara Timur yang dibawakan langsung musisi berdarah Flores yang berdomisili di Jakarta. Salah satunya grup musik Muka Rakat.
Akan ada pula pertunjukan langsung alat musik khas NTT, sasando, yang menghasilkan denting unik. Sasando terbuat dari bambu, kayu, paku penyangga, senar string, dan daun lontar. Di bagian utama, Sasando berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus.Â
Selama pameran juga akan berlangsung loma foto bagi pengunjung yang datang langsung maupun masyarakat yang tidak sempat hadir. Hal itu sebagai stimulus agar pariwisata di Labuan Bajo dan Flores senantiasa diingat sebagai destinasi bucket list kunjungan wisata. (Gabriella Ajeng Larasati)
Â
Proyek Jurassic Park di Pulau Rinca
Advertisement