Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi sangat berpengaruh pada berbagai hal, termasuk munculnya sistem pembayaran digital. Seperti banyak orang, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga menikmati opsi pembayaran tersebut.
Ia mengaku sudah hampir tiga tahun tidak lagi membawa dompet saat bepergian, terutama belanja. Ia lebih memilih melakukan transaksi pembayaran secara digital, bahkan tanpa kartu.
"Semuanya sebisa mungkin pembayarannya secara cashless," ungkapnya dalam acara peluncuran Program Akselerasi TRansaksI Online pemerinTah (PATRIOT) oleh Grab-OVO secara hybrid, Kamis, 21 Oktober 2021.
Advertisement
Baca Juga
Transaksi pembayaran digital dinilai lebih praktis oleh Gibran. "Tidak bingung lagi cari susuk jadi hemat waktu. Mungkin teman-teman yang tidak tahu susuk itu apak? Susuk itu kembalian," ucapnya.
Gibran pun berkomitmen memperluas cakupan pemanfaatan pembayaran secara nontunai di berbagai sektor untuk mendukung pemulihan ekonomi daerah. Salah satunya di pasar tradisional.
"Karena sekali lagi (transaksi nontunai) sangat memudahkan. Dan mohon maaf penjual lanjut usia (di pasar) juga sangat gampang memakainya, karena hanya cukup menempatkan barcode di depan kios untuk transaksi. Jadi lebih mudah dan praktis," sambungnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sukses Terapkan Pembayaran Nontunai
Gibran mengaku akan lebih mendongkrak lagi penggunaan pembayaran nontunai di wilayahnya. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, transaksi nontunai di Solo Raya naik sekitar 201 persen di masa pandemi.
Berkat pencapaian itu, Solo dinobatkan sebagai peringkat pertama kota di Jawa Tengah yang dianggap sukses menerapkan transaksi nontunai. Di skala nasional, Solo berada di peringkat ke-7.
Menurut Gibran, salah satu strategi meningkatkan penggunaan pembayaran nontunai adalah dengan melakukan penetrasi ke pasar-pasar tradisional di kota Solo. Selain itu, menggandeng perusahaan-perusahaan teknologi.
"Kita lagi bangun pasar-pasar lain untuk mempersiapkan diri go digital dan mengedukasi penjual untuk menerima pembayaran nontunai," katanya. Gibran juga menyampaikan peran perusahaan teknologi seperti Grab dan OVO begitu terasa dampaknya bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Solo.
Advertisement
Menaikkan Pendapatan UMKM
Gibran pun mengajak Grab dan OVO membuka peluang untuk memberikan cashback dan promo gratis ongkir bagi UMKM. "Kita ingin UMKM bangkit lagi dan berproses pascapandemi," terang ayah dua anak ini.
Dalam kesempatan yang sama, President Director OVO Karaniya Dharmasaputra mengungkap hasil survei yang dilakukan pihaknya bersama Lemba Survei CORE. Mereka mengklaim menemukan fakta bahwa digitalisasi bisa secara konkret menaikkan pendapatan UMKM sebanyak 27 persen.Â
"Dengan kerja sama ini, para pedangang kecil bisa melakukan promosi dan cashback. Nantinya mudah-mudahan bisa makin meluas dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah," terang Karaniya.