Sukses

Cerita Model Victoria's Secret Dituntut Kurus, Sampai Minum Pil Penekan Nafsu Makan dan Suntik Hormon

Model Victoria's Secret ini sempat bertemu ahli gizi yang menyarankannya untuk menggunakan pil diet.

Liputan6.com, Jakarta - Meski terkesan glamor, pekerjaan sebagai model menimbulkan banyak tekanan. Salah satunya dihadapi oleh seorang model Victoria's Secret Angel bernama Erin Heatherton.

Dengan image Angel yang kurus, ia sampai harus menggunakan cara ekstrem. Melansir People, 21 Oktober 2021, Erin membagikan pengalamannya lewat podcast bertajuk 'Fallen Angel' yang berfokus pada sejarah kontroversial dan dampak budaya Victoria's Secret.

Erin menjadi model Victoria's Secret sejak 2010 hingga 2013. Pada podcast tersebut, ia membagikan usahanya agar tubuhnya tetap kurus.

"Ada satu titik di mana apa yang kulakukan tidak lagi memberikan hasil sama. Aku hanya berukuran sedikit lebih gemuk," ungkap Erin seputar dirinya sewaktu masih berumur 25 tahun.

Belakangan, model yang kini berusia 32 tahun ini sadar bahwa perubahan ukuran tubuhnya merupakan sesuatu yang normal secara biologis. "Kau tidak berukuran sama ketika kau masih 18 tahun dan 25 tahun," tambahnya.

Karena tekanan menjadi model, Erin bukan hanya menjalani diet dan olahraga untuk menjaga bentuk tubuh. Agar tidak kehilangan pekerjaan dan sedang butuh uang untuk merenovasi rumah, ia sengaja menggunakan pil dan suntikan hormon untuk menekan nafsu makan.

Ahli gizi yang ditemuinya menyarankan agar Erin mengonsumsi pil diet bernama phentermine. Phentermine adalah pil mirip amfetamin yang berperan untuk menekan nafsu makan.

Selain pil diet, Erin juga menyuntikkan hormon HCG atau human chorionic gonadotropin. Hormon ini sebenarnya diproduksi secara alami saat kehamilan. Menurut ahli gizi, metode pil diet dan suntikan hormon juga dilakukan banyak model lain. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Ingin Membantu

Erin sebenarnya tidak setuju dan menentang penggunaan metode ekstrem tersebut. Sebagai tambahan, ia juga mengungkap perasaannya selama bekerja dengan brand pakaian dalam itu.

"Aku tidak percaya bahwa orang-orang ini benar-benar peduli padaku. Kalian tahu apa yang aku maksud? Ini semua hanya bisnis," terang Erin. Meski begitu, Erin tidak merasa marah dan kini sudah tidak punya hubungan dengan Victoria's Secret.

Ia ingin angkat bicara untuk membantu mereka yang punya masalah serupa. "Aku membagikan ceritaku lagi karena aku tidak mau orang lain mengalami gangguan makan atau membenci tubuh mereka," ungkapnya.

"Aku tahu bagaimana rasanya. Aku berbicara untuk orang-orang yang mungkin mendengarku dan berpikir, 'Hei itu masuk akal' atau mungkin mengubah sikap mereka dalam memperlakukan diri sendiri," sambungnya. Erin menambahkan, seseorang tetap bisa mendapat bentuk tubuh idaman tanpa jatuh sakit atau terkena gangguan makan. 

3 dari 4 halaman

Cari yang Berprestasi

Dengan kritikan tajam, Victoria's Secret akhirnya mengubah fokus mereka dengan merekrut model yang lebih inklusif dibanding sebelumnya. Dilansir dari The Sun, 18 Juni 2021, pihaknya bermaksud menampilkan figur "orang-orang berprestasi.

Merek pakaian dalam tersebut mengumumkan rencana bekerja sama dengan "kelompok wanita baru." Masuk dalam daftar tersebut adalah aktris Priyanka Chopra dan model transgender Valentina Sampaio. Nama freestyle skier Eileen Gu pun dikaitkan dengan kesepakatan itu.

Ada juga model plus size Paloma Elsesser, model Sudan-Australia Adut Akech, dan fotografer Amanda de Cadenet. CEO Victoria's Secret, Martin Waters, mengatakan pada The New York Times bahwa Angels tidak lagi "relevan secara budaya." Ia menambahkan, "saya sudah tahu bahwa kami perlu mengubah merek ini untuk waktu yang lama."

"Kami hanya belum memiliki kendali perusahaan untuk dapat melakukannya. Kami harus berhenti jadi 'objek' yang diinginkan pria dan menjadi tentang apa yang diinginkan wanita," imbuh Waters.

4 dari 4 halaman

Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion