Liputan6.com, Jakarta - Beberapa negara Asia Tenggara sudah siap kembali membuka pintu utuk wisatawan mancanegara (wisman). Salah satunya Malaysia. Mereka akan membuka kembali perbatasan bagi wisman pada awal Desember 2021.
Pengumuman itu disampaikan Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Nancy Shukri, pada Rabu, 27 Oktober 2021, seperti dikutip dari CNA, Rabu, 27 Oktober 2021. Parlemen Malaysia menanyakan kapan seluruh negara akan dibuka kembali untuk pariwisata internasional.
Advertisement
Baca Juga
Nancy mengatakan pemerintah ingin mengamati terlebih dahulu perkembangan travel bubble atau gelembung perjalanan internasional percontohan Langkawi, yang akan dimulai pada 16 November 2021, sebelum membuka kembali seluruh negara. Nancy juga menyatakan, pemerintah telah menyiapkan protokol kesehatan untuk Langkawi.
"Kalau kelihatannya bagus dan meskipun kami sudah menyatakan tiga bulan (untuk masa pengamatan), saya rasa tidak sampai tiga bulan. Kemungkinan kita bisa membuka kembali lebih awal dari itu. Jadi kami berdoa semoga ini bisa terjadi dalam waktu dekat, setelah 16 November dan mungkin awal Desember," ucap Nancy.
Dalam rapat parlemen, Nancy juga menanggapi pertanyaan beberapa anggota parlemen tentang memperkenalkan gelembung perjalanan di bagian lain negara yang serupa dengan di Langkawi. "Saat ini, karena perjalanan antarnegara diizinkan, tidak perlu lagi membuat gelembung perjalanan domestik," terangnya.
Nancy mencatat bahwa antara 16 September sampai 15 Oktober 2021, Langkawi telah menerima lebih dari 100.000 pengunjung. Pulau resor itu pertama kali dibuka untuk wisatawan domestik dalam gelembung perjalanan percontohan mulai 16 September 2021, beberapa bulan setelah larangan perjalanan antarnegara bagian diberlakukan untuk mengekang penyebaran infeksi Covid-19.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Proyek Percontohan
Pada 11 Oktober 2021, Perdana Menteri atau PM Ismail Sabri Yaakob mengumumkan dimulainya kembali perjalanan antarnegara bagian untuk individu yang divaksinasi Covid-19 lengkap , setelah 90 persen populasi orang dewasa Malaysia telah divaksinasi sepenuhnya. Pada 22 Oktober 2021, PM Ismail juga mengatakan bahwa Langkawi akan dibuka kembali untuk turis internasional yang divaksinasi sepenuhnya di bawah proyek percontohan gelembung perjalanan.
Pada Senin, 25 Oktober 2021, mengutip Nancy, Bernama mengatakan bahwa gelembung perjalanan internasional Langkawi akan terbuka untuk wisatawan dari semua negara, dengan protokol kesehatan yang ketat untuk mengekang penyebaran pandemi Covid-19. Berbagai protokol ini termasuk memastikan bahwa turis internasional akan menggunakan operator tur yang terdaftar di kementerian pariwisata untuk mengatur rencana perjalanan, menurut laporan Bernama.
Pada Rabu, 27 Oktober 2021, Malaysia mencatat 6.148 kasus infeksi Covid-19 baru. Sekarang ada lebih dari 2,4 juta kasus dan lebih dari 28.000 kematian secara nasional.Â
Advertisement
Karantina 7 Hari
Sebelumnya, PM Ismail mengumumkan pelonggaran aturan baru bagi pelancong yang kembali atau datang ke Malaysia mulai 18 Oktober 2021. Melansir Says, salah satunya soal masa karantina penumpang internasional.
Bagi pelancong golongan tertentu yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19, mereka berhak menjalani karantina hanya tujuh hari, dari semula 14 hari. Sementara, pelancong tanpa atau dengan vaksinasi tidak lengkap, wajib menjalani masa karantina 10 hari di fasilitas karantina yang sudah ditunjuk. Perjalanan internasional untuk tujuan umrah juga sudah diizinkan.
Pelonggaran kebijakan bagi pelancong tertentu yang untuk saat ini terdiri dari pejabat pemerintah berlaku asalkan mereka mematuhi rencana perjalanan yang ketat dan terbatas. Aturan ini rencananya akan diperluas ke pelancong bisnis, kendati belum disebut kapan.
PM Malaysia itu menambahkan, untuk saat ini, program percontohan hanya tersedia untuk pelancong yang merupakan kepala negara, menteri, wakil menteri, berbagai menteri besar dan menteri utama, anggota dewan eksekutif pemerintah negara bagian, anggota parlemen, dan pejabat pemerintah.