Sukses

Cara Mengunjungi Biennale Jogja XVI, Gratis Masuk dan Wajib Registrasi

Biennale Jogja XVI masih akan digelar hingga 14 November 2021 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Biennale Jogja XVI masih akan berlangsung hingga 14 November 2021 mendatang. Pergelaran ini tidak hanya menyuguhkan karya apik para seniman, namun juga beragam agenda seru.

Kunjungan ke Biennale Jogja XVI tidak dipungut biaya alias gratis. Bagi Anda yang tertarik untuk datang, gelaran tersebut membagikan cara kunjungan ke pameran melalui sebuah unggahan di akun Instagram resmi Biennale Jogja XVI, baru-baru ini.

Untuk kunjungan Biennale Jogja XVI ke Jogja National Museum dan Taman Budaya Yogyakarta, sesi pertama dibuka pukul 10.00--13.00 WIB dan sesi kedua pukul 14.00--18.00 WIB. Loket registrasi akan ditutup 30 menit sebelum durasi kunjungan tiap sesi berakhir.

Sedangkan waktu kunjungan ke Museum dan Tanah Liat & Indieart House terjadwal mulai pukul 11.00 hingga pukul 17.00 WIB. Registrasi kunjungan galeri ke Jogja National Museum dan Taman Budaya Yogyakarta dilakukan H-1 sebelum waktu kunjungan.

Pendaftaran dibuka mulai pukul 13.00 WIB dan form akan tertutup otomatis jika telah memenuhi kuota pengunjung. Registrasi kunjungan galeri Museum dan Tanah Liat & Indieart House dapat dilakukan langsung dan tanpa sesi kunjungan.

Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengunjungi situs web biennalejogja.org. Anda dapat memilih lokasi dan sesi kunjungan, kemudian melengkapi formulir yang ditautkan ke Google Form.

Biennale Jogja tidak mengonfirmasi via email atau WhatsApp setelah Anda registrasi. Untuk lebih lengkap, pengunjung dapat mengunduh panduan di "Panduan Pengunjung."

Lalu, Anda dapat datang ke lokasi pameran, registrasi ulang, dan pengunjung akan mendapat cap sebagai tanda masuk. "Panduan Kunjungan" berisi panduan dan prosedur keamanan umum untuk Biennale Jogja XVI.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Panduan Kunjungan

Pada akses masuk utama Jogja National Museum, setiap pengunjung akan diperiksa suhu tubuh. Pengunjung dengan suhu tubuh di atas 37.5 derajat celcius tidak diperkenankan masuk.

Sebelum memasukin ruang pamer, pengunjung diminta menggunakan cairan pembersih tangan yang disediakan. Pengunjung wajib mengenakan masker penutup hidung dan mulut selama kunjungan, baik di dalam maupun luar ruangan.

Di dalam ruangan pamer, pengunjung wajib menjaga jarak fisik. Pihak penyelenggara juga menetapkan batas kunjungan setiap hari untuk meminimalisir terjadinya kerumunan dan menjaga kenyamanan pengunjung di dalam ruangan pamer.

Pihaknya juga menggunakan alur masuk dan keluar bagi pengunjung melalui pintu yang berbeda. Dalam "Panduan Kunjungan" juga terdapat lokasi terselenggaranya gelaran seni. Rangkaian acara yang digelar juga secara lengkap dibagikan, baik dari tanggal, tempat, dan tema acara.

3 dari 4 halaman

Biennale Jogja

Biennale Jogja adalah biennale internasional yang digelar Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan diorganisasi Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY). Acara ini pertama kali diadakan pada 1988 dan tahun ini adalah penyelenggaraan ke-16.

YBY meluncurkan proyek Biennale Jogja Seri Khatulistiwa yang berfokus pada kawasan khatulistiwa pada 2011. Dalam setiap penyelenggaraannya, Biennale Jogja Equator bekerja sama dengan satu atau lebih negara atau kawasan di sekitar ekuator.

Biennale Jogja XVI adalah bagian ke-6 dari Seri Ekuator yang akan melihat hubungan Indonesia dengan negara-negara di Oseania sebagai rekanan untuk menafsir persoalan yang sama. Tahun ini, pameran utama Biennale Jogja XVI bertajuk "Roots <> Routes."

Ini akan banyak mengangkat persoalan mengenai pertautan antara Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan kawasan Oseania. Pertautan ini bukan hanya perihal sejarah panjang yang terjadi melalui rute migrasi, jejak bahasa dan percampuran budaya, misi agama dan kolonialisme, namun juga kaitannya dengan situasi sosial politik kontemporer.

4 dari 4 halaman

Infografis Wayang Potehi