Sukses

Strategi Anyar GoFood Tekan Sampah Kemasan Plastik Sekali Pakai

Solusi yang dihadirkan GoFood untuk menekan jumlah sampah kemasan plastik sekali pakai itu sebenarnya bukan sesuatu yang benar-benar baru.

Liputan6.com, Jakarta - Sistem pesan antar makanan di satu sisi memudahkan penjual dan pembeli, tetapi di sisi lain menambah beban lingkungan. Apa lagi kalau bukan menumpuk sampah kemasan plastik sekali pakai yang kerap sulit didaur ulang. Hal itu disadari pula oleh GoFood yang baru saja meluncurkan strategi baru.

Catherine Hindra S, Chief Food Officer Gojek Group, dalam pernyataan tertulis mengatakan pihaknya sudah membagikan lebih dari 75 ribu tas pengantaran dan tas belanja ramah lingkungan kepada mitra driver dan mitra usaha di berbagai kota di Indonesia. Tas berwarna merah itu dilengkapi dengan insulator untuk menjaga temperatur makanan dan minuman pesanan konsumen.

"Kalau ada tas GoFood, driver enggak apa-apa masukin kertas bag. Udah aman," kata dia dalam jumpa pers Ulang Tahun Gojek ke-11, Rabu, 27 Oktober 2021.

Penggunaan tas itu diklaim juga menguntungkan bagi mitra UKM. Menurut dia, hal itu bisa mereduksi biaya untuk membeli kemasan. Di samping, penggunaan tas juga bisa meminimalkan sampah plastik sekali pakai.

"Ini juga untuk jaga kondisi makanan karena semi insulated. Bisa jaga makanan tetap hangat atau tetap dingin, sehingga meningkatkan kualitas makanan kita," imbuh Catherine.

Sejauh ini, kemasan plastik sekali pakai masih dipakai karena alasan keamanan dan kepraktisan. Opsi kantong kertas sebagai pengganti tak bisa benar-benar mengakomodasi kebutuhan para driver.

"Kita lakukan survei, itu preference driver. Kantong kertas itu gampang brodol. Jadi, enggak apa-apa plastik, yang penting yang ramah lingkungan, dan animonya bagus," sambung dia. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Superfood

Sebelumnya, GoFood menghadirkan fitur pilihan penggunaan alat makan plastik untuk setiap pemesanan yang dilakukan. Konsumen bisa memilih apakah perlu diberikan alat makan plastik atau tidak.

Menurut Catherine, fitur itu bisa mencegah lebih dari 13 ton sampah plastik sekali pakai sejak diluncurkan sejak Agustus 2019. Sementara, lebih dari 6,3 ton sampah plastik berhasil dikumpulkan melalui berbagai program uji coba di 2019. 

Meski demikian, fakta di lapangan tak selalu selaras. Kerap kali konsumen yang memilih untuk tak diberikan alat makan plastik, tetap diselipkan di dalam kemasan. Penelusuran Liputan6.com, konsumen harus kembali mengingatkan penjual via pesan tertulis kepada driver agar alat makan plastik itu tak perlu disertakan dalam bungkus pesanan.

"Gojek menyadari bahwa kami saat ini masih berada pada tahap awal perjalanan sustainability kami. Pada tahun 2020, kami memulai tahap pertama perjalanan sustainability kami dengan mengukurdan mengumpulkan data untuk mengetahui dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi Gojek," ujar Catherine.

 

 

3 dari 4 halaman

2 Fitur Baru

Sementara itu, GoFood juga menghadirkan fitur terbaru untuk memuaskan pelanggannya. GoFood Plus merupakan paket berlangganan potongan harga langsung untuk menikmati beragam kuliner dengan harga terjangkau, termasuk ongkos kirim.

Ada empat paket yang tersedia, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp64 ribu. Fitur ini mendapatkan kenaikan jumlah pelanggan hampir lima kali lipat dari Januari--Juni 2021.

"Jumlah mitranya enggak kita batasin. Ini cocok sebagai paket keluarga," kata Catherine.

Sedangkan, Order Sekaligus memungkinkan pelanggan memesan makanan/minuman dari banyak resto sekaligus di satu lokasi. Hingga kini, sudah ada 41 lokasi di 7 kota besar termasuk Jabodetabek, Bandung dan Surabaya. Ekspansi lokasi untuk Order Sekaligus ini meningkat 8x sejak diperkenalkan pada September 2020.  

4 dari 4 halaman

Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar ke-2 di Dunia