Liputan6.com, Jakarta - Susilo Bambang Yudhoyono atau akrab disapa SBY akan bertolak ke Amerika Serikat untuk pengobatan kanker prostat yang dideritanya. Sebelum itu, Presiden ke-6 RI ini memamerkan sederet lukisan karyanya.
SBY mengabadikannya dalam sebuah video berdurasi sembilan menit dan sembilan detik melalui akun Instagram Ani Yudhoyono In Memoriam pada Senin, 1 November 2021. Ia tampil dalam balutan kaus dengan logo SBY Art di bagian depannya.
Sebagai pembuka, SBY berkisah mengenai kegiatan kesehariannya, mulai dari melukis, membaca, menulis, menonton televisi, hingga menunggui klub bola LavAni berlatih. Ayah dua anak ini menyebut dirinya setiap hari melukis untuk mengembangkan diri dan lebih menguasai dunia seni lukis.
Advertisement
Baca Juga
SBY berdiri di belakang lima buah lukisan karyanya yang ukurannya bervariasi, mulai dari kecil hingga besar. Ia pun mulai menjelaskan makna di balik lukisannya sesuai dengan waktu rampung hasil karya tersebut.
Beranjak ke lukisan pertama, SBY menjelaskan bahwa lukisan tersebut menggoreskan pemandangan di Eropa yang dihiasi padang rumput, pohon cemara, perbukitan tepi dekat dan tepi jauh. Langitnya menunjukkan suasana menjelang senja.
"Ini saya ambil, karena di mana pun, baik di Tanah Air kita maupun di luar negeri alam itu ciptaan Tuhan kita harus menyenangi alam semesta, menyenangi Bumi kita, sambil pandai merawatnya, menjaganya. Jangan sampai terganggu dan rusak," kata SBY dalam video.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Makna Lukisan
SBY lantas beralih ke lukisan kedua yang berukuran besar, yakni 1,5 meter x 2,5 meter. SBY mengakui memiliki tantangan tersendiri melukis di atas canvas ukuran besar.
"Ini sepenuhnya imajinasi saya. Mungkin tidak ada foto yang menunjukkan apa yang saya lukis ini dan lukisan ini saya beri nama "The Secret of God's Power"," tambahnya.
SBY berkisah, memiliki pemikiran dan imajinasi bahwa jika Tuhan berkehendak apapun yang hal yang tidak mungkin sekalipun dapat terjadi di dunia. Bicara soal lukisan, karya itu mengabadikan medan yang luas yang kering kerontang, tidak ada air, dengan perbukitan berbagai corak.
"Tiba-tiba, di lereng bukit merah ini, ada mata air, semacam Sendang Kahuripan. Ada dua pohon dan sejumlah rerumputan. Sepertinya impossible dalam alam seperti ini ada sendang, mata air, tapi terjadi. Kita harus percaya pada kebesaran Tuhan, kekuasaan Allah," tambahnya.
Lukisan tersebut juga bermakna untuk mencapai tujuan yang besar, menggapai cita-cita jalannya sering tidak mudah. SBY menyebut harus siap mengarungi medan yang penuh tantangan, tapi tetap punya tekad mencapai tujuan itu.
Advertisement
Gunung Merbabu hingga Lawu
Lukisan ketiga ini adalah pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu dari kejauhan pada pagi hari sekitar jam 7 pagi. "Ini saya ambil dari foto yang dijepret almarhumah Ibu Ani pada 2011 dari atas pesawat," kata SBY.
"Biru langitnya, awan seperti horizontal, baik yang di kejauhan dan yang dekat, membentang di sepanjang lereng Gunung Merapi dan Merbabu," jelasnya.
Berlanjut ke lukisan yang keempat yang disebut SBY lukisan minimalis. Lukisan itu mengabadikan malam hari dengan bulan purnama, bintang-bintang, awan putih refleksi dari sinar bulan, dan siluet padang rumput dan pohon.
Kemudian pada lukisan kelima menunjukkan lukisan Gunung Lawu di Jawa Tengah. Suasananya menjelang senja dengan pancaran sinar matahar yang dikelilingi awan kekuningan dan awan-awan halus.
Infografis Wayang Potehi
Advertisement