Liputan6.com, Jakarta - Sebuah tantangan TikTok yang terinspirasi dari serial Netflix Squid Game ramai diikuti oleh warganet, khususnya menjelang Halloween pada akhir Oktober 2021. Tantangan tersebut bernama "Honeycomb Challange", yang diambil dari salah satu permainan di Squid Game.
Untuk mengikutinya, warganet diharuskan membuat permen dalgona yang terbuat dari gula yang dilelehkan di atas api, yang nantinya bisa dicetak berbentuk seperti permen. Namun sayangnya, tantangan yang sedang viral tersebut, dilansir The Sun, 1 November 2021, ternyata telah menyebabkan angka kasus luka bakar yang melonjak, khususnya di kalangan anak-anak.
Advertisement
Baca Juga
Anak-anak yang melakukan "Honeycomb Challenge" ini, ada yang terkena luka bakar yang serius. Bahkan ada yang sampai membutuhkan cangkok kulit.
Para dokter pun memperingatkan bahwa permainan itu termasuk berbahaya terutama bagi anak-anak. Mencairnya gula pada suhu hingga 150 derajat celcius diyakini akan menghasilkan sirup panas yang dapat menempel di kulit jika tumpah.
Melalui Twitter, The British Burn Association menulis, "Peringatan. layanan luka bakar melihat lonjakan adanya cedera luka bakar mengikuti tren #squidgame dan #honeycomb. Banyak yang membutuhkan pembedahan untuk mengobatinya."
Prof Kayvan Shokrollahi menambahkan, rentang usia pasien yang dirawat karena mengikuti tantangan viral tersebut, adalah mereka yang berusia 11 sampai 15 tahun. Beberapa membutuhkan cangkok kulit.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Meledak di Microwave
Dalam keadaan darurat, kalau kita terkena lelehan gula panas di kulit, alirkan bagian yang terkena dengan air dingin selama sekitar 20 menit. Hal itu juga terjadi pada bocah lelaki berusia 14 tahun di Sydney, Australia.
Dilansir Daily Mail, anak bernama Aiden Higgie itu menyalin resep permen dalgona yang dia temukan di TikTok. Namun campuran itu diduga meledak di microwave.
Aiden menderita luka bakar tingkat pertama di tangannya. Ia juga mengalami luka bakar tingkat tiga yang parah dan kerusakan saraf di kakinya, yang dikhawatirkan dokter akan memerlukan cangkok kulit.
Advertisement
Melarang Kostum Squid Game
Untuk mencegah hal tersebut, sebuah sekolah di distrik negara bagian New York, Amerika Serikat (AS) melarang anak-anak mengenakan kostum Halloween Squid Game. Mereka mengkhawatirkan para siswanya mengagungkan kekerasan.
Melansir dari laman Times of India, 30 Oktiber 2021, film thriller ini menampilkan ratusan individu yang kekurangan uang lalu diadu satu sama lain dalam permainan anak-anak tradisional. Pemenangnya bisa mendapatkan jutaan, tetapi pemain yang kalah terbunuh.
Pihak distrik sekolah Fayetteville-Manlius, menulis kepada orangtua siswa. Dalam surat itu, pihaknya mengatakan pakaian dari pertunjukan, yang meliputi topeng dan baju olahraga hijau dan jumpsuits merah muda, tidak akan diterima di enam sekolahnya.
"Kepala sekolah kami ingin memastikan keluarga kami sadar bahwa tidak pantas bagi siswa mana pun untuk mengenakan kostum Halloween dari pertunjukan ini ke sekolah karena potensi pesan kekerasan yang selaras dengan kostum itu," kata pengawas distrik Craig Tice dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui e-mail kepada AFP.
Melansir dari BBC, di AS, serial ini dinilai untuk pemirsa dewasa oleh Netflix, yang berarti acara tersebut "mungkin tidak cocok untuk usia 17 tahun ke bawah". Tetapi beberapa orangtua dilaporkan tidak senang dengan larangan kostum sekolah.
Dampak Game Online
Advertisement