Liputan6.com, Jakarta - Mandailing Natal merupakan kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang beribu kota di Panyabungan. Kabupaten ini sering disebut pula sebagai Madina.
Kabupaten Mandailing Natal ditetapkan sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 1998. Kabupaten itu berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan di sebelah utara, Provinsi Sumatera Barat di sebelah selatan, Samudra Indonesia di sebelah barat, serta Kabupaten Padang Lawas dan Provinsi Sumatera Barat di sebelah timur.
Secara resmi, luas wilayahnya tercatat 662.070 hektare. Wilayah Madina terdiri dari gugusan pegunungan dan perbukitan Bukit Barisan. Jumlah penduduk Mandailing Natal pada 2020 berjumlah 472.886 jiwa yang tersebar di 23 kecamatan.
Advertisement
Baca Juga
Tentunya masih banyak fakta menarik lainnya dari Mandailing Natal. Berikut enam fakta menarik dari Kabupaten Mandailing Natal yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Asal Mula Nama Mandailing Natal
Nama Mandailing berasal dari kata Mandala-Holing, yang mengacu pada suatu nama kerajaan yang sudah ada sebelum abad ke-12. Mandala-Holing juga memiliki arti lain.
Mandailing diyakini merupakan kutipan dari ungkapan dalam adat Mandailing yang berbunyi surat tumbaga holing naso ra sasa. Ungkapan itu berarti aturan adat yang tidak bisa dihapus. Sementara, Natal berasal dari kata Natarida yang dalam bahasa Mandailing berarti tampak (dari kaki gunung-gunung Sorik Marapi di Mandailing).
Pengertian lainnya berasal dari Bahasa Minangkabau, ‘Ra(na)h nan da(tar)’ yang berubah menjadi natar yang berarti daerah pantai yang datar. Hingga kini, masih banyak orang Mandailing yang menyebut Natar sebagai Natal, salah satunya Batang Natar menjadi Batang Natal. Sumber lainnya meyakini bahwa Natal itu tidak berhubungan dengan Hari Natal.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Bagas Godang Mandailing
Bagas Godang Mandailing terletak di Pidoli, Kecamatan Panyabungan. Bangunan yang berbentuk rumah panggung dengan banyak tiang penyangga ini hampir semuanya terbuat dari kayu.
Bangunan ini merupakan rumah adat untuk raja bermarga Nasution. Setiap bangunan Bagas Godang pasti didampingi Sopo Gadang yang merupakan tempat pertemuan. Kedua bangunan tersebut melambangkan keagungan masyarakat Huta sebagai suatu masyarakat yang mandiri dalam menjalankan pemerintahan dan adat Mandailing.
3. Gordang Sambilan
Gordang Sambilan merupakan alat musik tradisional khas Mandailing Natal yang terdiri dari sembilan buah gendang. Alat musik ini merupakan alat musik pukul seperti bedug dengan berbagai ukuran dan panjang yang berbeda.
Alat musik ini dulunya dimainkan dalam acara kerajaan, seperti pernikahan atau menyambut tamu kerajaan. Sebelum memainkan Gordang Sambilan, warga diwajibkan untuk memotong kerbau. Kini, alat musik ini dimainkan pula dalam acara hari besar.
4. Pantai Batu Badaun
Pantai Batu Badaun merupakan salah satu objek wisata yang ada di Mandailing Natal. Lokasinya terletak di Desa Sikapas, Kecamatan Muara Batang Gadis.
Pemandangan pantai ini sangat mempesona karena terdapat sebuah tanjung kecil yang terputus karena abrasi laut dengan ujung tanjung berupa batu besar yang ditumbuhi pohon yang rimbun. Untuk mengunjungi tempat ini dapat ditempuh dari Kabupaten Tapanuli Selatan.
Â
Â
Â
Advertisement
5. Toge Panyabungan
Meski ada kata toge, hidangan ini justru tak mengandung tauge sama sekali. Toge Panyabungan terdiri dari campuran lupis, pulut hitam (ketan hitam), tapai pulut putih, dan candil yang disiram dengan kuah cendol yang bersantan dan gula aren cair.
Proses pembuatan Toge Panyabungan tergolong lama karena ketan hitam disiapkan dan akhirnya dikukus menjadi lupis. Belum lagi harus menyiapkan adonan untuk bubur candil. Masyarakat setempat juga masih melestarikan cara tradisional dalam pembuatannya, yakni menggunakan tungku kayu bakar.
Biasanya, Toge Panyabungan muncul ketika bulan Ramadan sebagai hidangan berbuka dan banyak dijual di pasar tradisional. Hidangan ini memiliki rasa yang manis dan disajikan selagi hangat.
6. Taman Nasional Batang Gadis
Nama Taman Nasional Batang Gadis diambil dari nama sungai yang melintasi taman nasional ini, yaitu Sungai Batang Gadis. Dalam bahasa lokal, batang berarti sungai. Taman nasional seluas 72.803,75 hektare ini terletak di pegunungan Bukit Barisan bagian utara.
Fauna yang berada di taman nasional ini antara lain Rusa unicolor atau Rusa Sambar dan Niltava Kumbang-padi. Rusa unicolor termasuk hewan yang dilindungi berdasarkan P.106/Menlhk/setjen/KUM.1/12/2018.
Sementara, Niltava Kumbang-padi merupakan salah satu burung yang hidupnya soliter. Makanan utama burung ini berupa serangga hutan dan tidak takut dengan kehadiran manusia. (Gabriella Ajeng Larasati)
Riwayat Kecelakaan di Danau Toba
Advertisement