Sukses

Alaska Airlines Tak Lagi Pakai Botol Air dan Gelas Plastik dalam Penerbangan

Langkah menghilangkan botol air dan gelas plastik dalam penerbangan ini guna menekan jumlah timbulan sampah.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai pihak tiada henti mengupayakan aksi untuk menjaga dan menyelamatkan Bumi. Salah satu inisiatif ramah lingkungan dihadirkan oleh maskapai penerbangan besar di Amerika Serikat, Alaska Airlines.

Dilansir dari Travel and Leisure, Kamis, 4 November 2021, Alaska Airlines tak lagi menggunakan botol air plastik dalam penerbangan. Mereka menggantinya dengan boxed water atau wadah karton sebagai alternatif keberlanjutan yang terbuat dari nabati dan 100 persen dapat didaur ulang.

Maskapai penerbangan ini menyebutkan bahwa layanan air adalah salah satu penyumbang sampah plastik terbesar. Penggantian wadah air ini akan menghilangkan sekitar 32 juta botol plastik setiap tahunnya.

Langkah itu adalah perluasan dari pengenalan awal Alaska Airlines pada Mei 2021 mengenai boxed water di penerbangan kelas satu pada pada pesawat tertentu. Selain menggunakan kemasan ramah lingkungan, maskapai ini juga beralih ke gelas kertas daur ulang untuk layanan air minum.

Jika digabungkan, penggantian ini akan mewakili sekitar 1,8 juta pon atau setara 816,4 ton plastik sekali pakai yang dihilangkan dari penebangan selama tahun depan. Menurut maskapai ini, berat tersebut setara dengan berat 18 Boeing 737.

"Sebagai maskapai penerbangan yang berbasis di West Coast, kami terbang ke beberapa tempat terindah di dunia," kata Diana Birkett Rakow, wakil presiden urusan publik dan keberlanjutan Alaska Airlines, dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada Travel and Leisure.

"Melindungi habitat ini sangat penting untuk masa depan kita bersama, dan mengurangi sampah plastik adalah langkah kuncinya," lanjut Rakow.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 
2 dari 4 halaman

Ramah Lingkungan

Pihaknya menyebut bangga dapat bermitra dengan boxed water. Hal tersebut tidak lain sebagai inisiatif pengurangan plastik yang paling berdampak dalam perjalanan berkelanjutan untuk meminimalkan limbah dalam penerbangan.

Peralihan ke boxed water adalah salah satu langkah lain yang diambil Alaska Airlines untuk menghilangkan plastik sekali pakai di pesawatnya. Pada 2018, maskapai ini menghilangkan sedotan dan stik pengaduk plastik.

Dikutip dari laman Boxed Water is Better, Kamis, 4 November 2021, wadah air ini adalah kemasan yang terbuat dari 92 persen nabati. Airnya pun 100 persen air murni tanpa mineral tambahan.

Kemasannya 100 persen dapat didaur ulang dan dapat diisi ulang dengan beberapa perawatan yang sehat. Produk ini menggunakan terbuat dari FSC certified paper, 5 persen aluminium, BPA free, dan 36 persen lebih rendah jejak karbon.

Disampaikan pula, pendiri boxed water Benjamin Gott memiliki ide sederhana untuk jenis air kemasan baru. Misinya adalah untuk memenuhi kebutuhan air kemasan dengan cara yang lebih ramah lingkungan yang memungkinkan kita untuk memberi kembali.

3 dari 4 halaman

Boxed Water

Boxed Water didirikan pada 2009 lalu dan awalnya empat kotak air dijual ke Grand Central Market, terletak satu blok jauhnya dari kantor label ini di Grand Rapids, Michigan. Kurang dari sebulan, produk ini dibawa ke 10 toko di wilayah tersebut.

Setelah mendapatkan perhatian media, Boxed Water mulai dijual di kota-kota besar seperti Chicago, New York, Los Angeles, dan Atlanta selama 10 bulan dan dapat ditemukan di lokasi seperti The Standard, Ace Hotel, dan American Apparel. Label ini juga menjadi sponsor air resmi untuk festival musik Lollapalooza dan Austin City Limits 2013.

Pihaknya juga bermitra dengan National Forest Foundation untuk memulai proyek #ReTree dengan tujuan menanam sejuta pohon di hutan nasional Amerika Serikar dalam waktu lima tahun. Pada 2016, pihaknya membuka lokasi pengisian kedua di Utah sehingga dapat melayani pelanggan dengan lebih baik sambil meminimalkan dampak label terhadap Bumi.

4 dari 4 halaman

Infografis 8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19