Liputan6.com, Jakarta - Bagi mereka yang suka makan steak, saat ini makin mudah menemukan restoran untuk menyantap kuliner berbahan daging itu. Salah satu yang terbaru adalah Justus Steak House yang dibuka di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.
Justus Steak House merupakan cabang dari outlet yang sudah berdiri di Bandung. Total ada 10 outlet dibuka di Kota Kembang saat ini.
Advertisement
Baca Juga
"Outlet di Bandung sempat terhenti akibat pandemi, tapi sejauh ini apa yang direspons oleh masyarakat cukup baik. Itu terkait menu-menu dan pelayanan kami di sana," kata COO Justus Steak House, Nico M. Sitindjak kepada Liputan6.com di Cipete, Jakarta Selatan, Kamis, 4 November 2021.
Karena situasi pandemi Covid-19, mereka baru bisa membuka cabangnya di Jakarta.Tempat untuk makan steak itu hadir sejak akhir Oktober 2021. "Rencana pengembangan di Jakarta sudah ada sejak 2019," ujar Nico.
Nico berkata, saat ini warga Jakarta makin familiar dengan steak. Begitu juga dengan warga Bandung, karena sebelum Justus Steak House lahir, sudah ada pemain-pemain steak yang lain. "Steak bukan lagi sesuatu makanan yang asing," ujar Nico.
Â
Menu Khusus
Nico mengungkapkan ada beberapa menu yang khusus dibuat untuk Jakarta. Ia menerangkan varian baru itu dari kategori pasta, steak, snack, sup, dan salad. Harga pun bervariasi antara Bandung dan Jakarta.Â
"Kisarannya antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu dan Rp30 ribu. Karena bahan bakunya juga kita ubah," kata Nico. "Bagi mereka yang punya bujet di bawah Rp100 ribu, di sini banyak pilihannya," imbuhnya.
Mengenai bahan baku steak, kata Nico, pihaknya mengimpor dari Australia dan Amerika melalui supplier. Sementara untuk sayur, Justus Steak House menggunakan produk lokal, termasuk buah-buahan.
"Untuk beberapa jenis keju ada yang impor. Yang jelas, semuanya sudah mendapat sertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada awal tahun ini. Itu prestasi buat kami, karena untuk mendapatkan sertifikasi itu tidak mudah banyak persyaratan dan mekanisme kerja yang dipersiapkan," papar Nico.
Advertisement
Cara Konsumsi Steak
Nico menuturkan, penyajian steak memiliki beberapa tingkatan kematanga, mulai dari rare, medium rare, medium, medium well, dan well done.
"Mereka yang ingin mengonsumi steak dengan daging impor itu tidak disarankan untuk dimasak matang atau well done. Yang disarankan medium atau medium well," ucap Nico.
Menurut Nico, itu agar karakter daging tidak hilang. Selain itu, agar cairan yang ada di dalam daging tidak hilang karena itu menyumbang rasa. Jika terlalu matang, tekstur daging jadi lebih kering.
"Selain itu, untuk makan steak tidak disarankan diguyur saus, tapi lebih dulu dipotong dagingnya. Setelah itu, dagingnya baru dicelupkan ke sausnya supaya flavour dagingnya tidak tertutup saus atau didominasi rasa saus," kata Nico. "Tapi semuanya kembali ke masing-masing orang, karena soal menikmati itu urusan masing-masing," imbuh Nico.
Kalo ga sempet masak sendiri, yuk PO saja di ManisdanSedap, banyak masakan rasa rumahan yang pas buat lauk makan siangmu. Berasa dimasakin ibu.
Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
Advertisement