Liputan6.com, Jakarta - Kemiskinan bisa membuat orang bertindak nekat. Hal tersebut terjadi pada seorang lelaki asal Nigeria berusia 26 tahun yang berusaha menjual dirinya seharga 20 juta Nara Nigeria atau Rp700 juta.
Lelaki bernama Aliyu Na Idris pertama kali menjadi berita utama nasional pada akhir Oktober 2021. Saat itu, ia terlihat berjalan melewati kota Karo dengan papan karton bertuliskan 'orang ini dijual, 20.000.000 N'.
Advertisement
Baca Juga
Pria yang berprofesi sebagai penjahit itu mengatakan kepada wartawan bahwa dia pertama kali mencoba menjual dirinya di kota Kaduna. Namun, ia tidak dapat menemukan pembeli, sehingga dia pindah ke Karo, dilansir dari BBC, Jumat, 5 November 2021.
Dia juga menjelaskan bahwa dia terpaksa menjual dirinya sendiri karena kemiskinan. Dia mengklaim bahwa dia berencana untuk memberikan sebagian besar uang kepada orangtuanya.
"Keputusan untuk menjual diri karena kemiskinan," kilah Aliyu. Jika laku dibeli oleh seseorang, Aliyu akan memberi orangtua 10 juta naira atau Rp250 juta.
Dia juga akan menggunakan lima juta naira atau Rp175 juta sebagai pajak kepada pemerintah. Dia juga akan memberi kepada dua juta naira atau Rp70 juta kepada mereka yang mendapatkan pembeli dan sisanya akan dia simpan untuk biaya hidup sehari-hari.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ditangkap Polisi
Dia mengatakan telah mendapatkan beberapa pihak yang tertarik untuk membelinya. Namun, mereka tidak setuju harus membayar 20 juta nara seperti yang dimintanya, melansir dari laman Oddity Central.
Rencana Aliyu untuk menjual dirinya sendiri juga harus dihentikan. Dia ditangkap oleh brigade Hisbah karena dianggap melanggar aturan Islam.
Panglima Syekh Harun Ibnu Sina di Ketua Dewan Hisbah mengatakan dalam Islam dilarang bagi seseorang untuk menjual diri dengan alasan apapun. Dewan Hisbah mengatakan Aliyu membutuhkan dua hari untuk menjalani konseling Islam atas tindakannya.Â
"Kami mulai mencari keluarganya. Kami pergi menemui mereka sebelum membebaskannya," kata dia. Aliyu mengatakan, ayahnya sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu, tapi ia masih mempunyai ibu dan beberapa paman.
Advertisement
Dinasihati
Penangkapan Aliyu Na Idris memicu kemarahan online, banyak orang menyerukan pembebasannya. Mereka mengklaim bahwa penangkapannya oleh polisi Islam tidak perlu dan konseling akan jauh lebih tepat.
Penjahit muda itu dibebaskan sehari setelah dia ditangkap. Dia mengatakan kepada wartawan setempat bahwa dia tidak dianiaya oleh Hisbah.
Polisi Islam hanya menceramahinya berisikan firman-firman Allah. Mereka menasihati Aliyu, walau awalnya ia sempat takut dikata-katai polisi karena aksinya menjual diri.
Infografis Tingkat Kemiskinan Indonesia
Advertisement