Liputan6.com, Jakarta - Berjarak hanya dua minggu dari hari perkiraan lahir (HPL), seorang ibu hamil asal Derbyshire, Inggris, terpaksa keluar dari rumah dan tinggal sementara di hotel. Melansir The Sun, Sabtu, 6 November 2021, ini terjadi setelah tikus menyerbu rumahnya.
Kejadian ini menimpa perempuan bernama Rebecca Newton pada akhir September. Ia dengan cepat menemukan pembasmi hewan pengerat dan dipindahkan ke penginapan terdekat pada Oktober, menunggu masalah tikus di rumahnya diselesaikan.
Lebih dari seminggu berlalu, perempuan itu masih tinggal di akomodasi sementara. Di waktu ini, mulai muncul ketakutan bahwa ia tidak bisa berada di rumahnya sendiri saat sang jabang bayi lahir.
Advertisement
Baca Juga
Pada Derby Telegraph, ia mengatakan, "Hotel ini sebenarnya nyaman, tapi saya hanya ingin berada di rumah dan siap ketika bayi saya lahir. Sangat menegangkan karena butuh waktu lama untuk memperbaiki masalah (tikus). Sudah berminggu-minggu sekarang."
Newton memperkirakan bahwa rumahnya baru akan bebas penanganan 14 hari setelah bayinya lahir. Ia dan kekasihnya mengaku mulai mencium bau "tikus mati" di belakang bak mandi di rumah mereka setelah pindah.
Ia juga mengklaim bahwa lantainya "belum diratakan," yang berarti karpet tidak dapat diletakkan dan kamar bayi mereka belum siap ditata. Dalam sebuah pernyataan singkat, juru bicara developer rumah Newton mengatakan, "Kami terus bekerja sama dengan pelanggan kami untuk memperbaiki masalah dan kami melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung mereka."
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Merasa Tidak Aman
Di sisi lain, Newton mengaku takut berada di rumah. Ia mengatakan "gugup" membesarkan bayi pertamanya saat ada tikus di rumah. "Saya takut berada di rumah sendirian," katanya.
"Saya akhirnya tinggal di rumah ibu saya selama dua malam karena tidak ingin berada di sini (hotel). Ini konyol," tuturnya. "Saya seharusnya tidak dibuat merasa seperti itu ketika baru pindah baru-baru ini."
"Itu harusnya jadi rumah keluarga pertama saya, di mana saya membawa bayi saya yang baru lahir dalam waktu beberapa minggu. Saya tidak ingin membawa anak saya ke rumah sampai saya tahu pasti tikus-tikus itu sudah pergi. Saya tidak akan pindah jika saya tahu ini masalahnya," paparnya.
"Mereka (tikus) dapat membawa penyakit dan saya tidak akan membahayakan kesehatan anak saya karena Derwent Living (pengembang properti) tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan menyediakan rumah yang aman bagi keluarga saya."
Advertisement
Serangan Tikus di Inggris
Serangan tikus ke rumah warga Inggris telah berlangsung sejak negara itu menerapkan lockdown, tahun lalu. Baru pada bulan September ini, melansir Standard.co.uk, ancamannya makin menggila.
Publik telah diperingatkan bahwa tikus bahkan mungkin masuk melalui toilet. Bos Ace Pest Control Andrew Delbridge menyebut hewan pengerat itu "lebih besar dan lebih berani" setelah lockdown.
Musim dingin biasanya jadi waktu tersibuk penangkap tikus sepanjang tahun. Warga disarankan untuk menghindari memberi makan satwa liar jika mereka melihat tikus di dekat properti mereka.
Seorang juru bicara Dewan Kota Norwich mengatakan, "Cobalah untuk tidak memberi makan hewan peliharaan Anda di luar ruangan, jika Anda melakukannya, pastikan Anda ada di sana saat memberi mereka makan, dan singkirkan sisa makanan setelahnya."
"Orang-orang yang pernah melihat tikus di dekat properti mereka harus menghindari memberi makan satwa liar karena ini adalah sumber makanan bagi tikus juga," imbuhnya.
Infografis 8 Benda di Rumah Wajib Dibersihkan Cegah Penyebaran COVID-19
Advertisement