Sukses

Yuk, Cegah Diabetes dengan Rutin Olahraga Minimal 3 Kali Seminggu

Olahraga rutin dibarengi pola hidup sehat dapat memperbesar peluang untuk mencegah penyakit diabetes.

Liputan6.com, Jakarta - Diabetes masih jadi salah satu momok yang menghantui masyarakat di berbagai belahan dunia. Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Umar Nur Rachman, Sp.PD menyebut Indonesia saat ini berada di peringkat ke-6 dunia dengan jumlah penderita diabetes terbanyak.

"Gangguan utamanya adalah di pankreas. Tubuh tidak bisa mengendalikan gula darah karena fungsi pankreas yang menurun," kata dr. Umar dalam bincang virtual Olahraga STRONG Nation dalam Pencegahan Diabetes, Selasa (16/11/2021).

dr. Umar menyebut ada beragam faktor yang memicu diabetes, termasuk faktor yang bisa dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan. Turunan dari orangtua hingga usia menjadi bagian dari faktor yang tak dapat dikendalikan.

"Kalau punya risiko diabetes, harus lebih rajin berolahraga. Lebih hati-hati di umur 30--40 tahun, sudah sering check-up, olahraga rutin. Ketika muncul kelainan, bisa cepat antisipasinya," tambahnya.

Sedangkan faktor yang dapat dihindari, dr. Umar menjelaskan, mulai dari obesitas, gaya hidup yang tidak olahraga, memiliki penyakit lain, sampai stres yang berkepanjangan. Karena pada stres muncul hormon yang sifatnya kontra insulin atau melawan insulin, sehingga insulin tidak berfungsi dengan baik.

"Olahraga secara teratur harus dilakukan secara kontinu, ritmik disarankan sekitar 3--5 kali seminggu, minimal tiga kali dengan durasi berkisar 30 menit dengan pemanasan dan pendinginan," terang dr. Umar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Olahraga Teratur

dr. Umar menambahkan, target utamanya adalah denyut nadi maksimal, jika intensitas olahraga sekitar 70 persen dari denyut nadi maksimal. "Yang masyarakat masih belum paham, asal berkeringat, itu dianggap sudah berolahraga dan olahraga pakai jaket, meski ditimbang berat badannya turun, tapi airnya yang keluar," lanjutnya.

Bagi penderita diabetes, dr. Umar menyarankan dua jenis olahraga. "Aerobik 3--5 kali, kalau untuk penderita diabetes, (latihan) beban dua kali seminggu," ungkapnya.

dr. Umar turut mengimbau bagi penderita diabetes untuk menggunakan alas kaki ketika beraktivitas di luar rumah. Hal tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya luka.

"Pasien diabetes jalan-jalan tidak pakai sandal atau berjalan di kerikil rasanya nyaman karena pasien diabet itu ada neuropati, jadi kakinya kebas dan jalan di kerikil terasa enak. Tapi, otomatis itu risiko luka, mereka harus pakai alas kaki karena risiko terkena pecahan kaca, tidak bisa olahraga dengan baik. Minimal jalan cepat dan harus pakai sepatu," terangnya.

3 dari 4 halaman

Gejala-Gejala Diabetes

Diabetes ditandai dengan beberapa gejala yang menyerang penderitanya. "Gejalanya polyuria atau sering kencing, polydipsia, yaitu sering haus, polyphagia itu sering merasa lapar," kata dr. Umar.

"Bisa kita pahami, gula darah yang tinggi itu sifatnya menarik air, jadi air yang di tubuh (tertarik) ke dalam sirkulasi darah, sehingga orang tersebut sering kencing. Saat tidur jadi terbangun 2--3 kali untuk kencing," jelasnya.

Tanda sering buang air kecing juga biasanya terjadi pada pagi dan siang hari, namun yang kerap dikeluhkan pasien diabetes adalah buang air kecil pada malam hari. Pasien juga kerap merasa harus yang disebabkan frekuensi buang air kecil terlampau sering.

"Kalau sering lapar, gula darah sebetulnya sumber energi yang diserap tubuh. Kalau tubuh tidak dapat makanan, sumber energinya berkumpul di darah maka rasanya lapar terus. Akhirnya tambah banyak makan, tambah naik gulanya," ungkap dr. Umar.

4 dari 4 halaman

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19