Sukses

Petenis Peng Shuai Hilang Setelah Menuduh Pejabat China Melakukan Pelecehan Seksual?

Unggahan Peng Shuai yang menuduh tindakan pelecehan seksual telah dihapus 30 menit setelah dipublikasikan.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah unggahan yang dihapus pada 2 November di Weibo, petenis Peng Shuai menuduh mantan wakil perdana menteri Tiongkok Zhang Gaoli memaksanya berhubungan seks, beberapa tahun lalu. Ia pun kemudian menyetujui "hubungan suka sama suka dengannya," menurut laporan CNN, Rabu (17/11/2021).

Unggahan itu dihapus sekitar 30 menit setelah dipublikasikan, namun tangkapan layarnya beredar di media sosial. Perempuan 35 tahun itu belum terlihat di depan umum atau didengar secara langsung sejak membuat tuduhan, menurut beberapa laporan.

Ini membuat sejumlah petenis top dunia menyuarakan kekhawatiran tentang keberadaan Peng. Akhir pekan lalu, People melaporkan, Ketua Asosiasi Tenis Wanita Steve Simon mengeluarkan pernyataan yang menyerukan penyelidikan atas tuduhan Peng.

"Peng Shuai, dan semua wanita, layak didengar, bukan disensor. Tuduhannya tentang perilaku mantan pemimpin China yang melibatkan tindakan pelecehan seksual harus diperlakukan dengan sangat serius," kata Simon.

"Di semua masyarakat, perilaku yang diduga terjadi perlu diselidiki, tidak dimaafkan atau diabaikan. Kami memuji Peng Shuai atas keberanian dan kekuatannya yang luar biasa untuk angkat bicara. Wanita di seluruh dunia menemukan suara mereka, sehingga ketidakadilan dapat dikoreksi," imbuhnya.

Ia melanjutkan, "Kami berharap masalah ini dapat ditangani dengan baik, artinya tuduhan tersebut harus diselidiki secara menyeluruh, adil, transparan, dan tanpa sensor. Prioritas mutlak dan tak tergoyahkan kami adalah kesehatan dan keselamatan para pemain. Kami berbicara agar keadilan dapat ditegakkan."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Di Mana Peng Shuai?

Dalam wawancara dengan New York Times, Simon mengatakan, tidak ada seorang pun dari Tur WTA, termasuk staf dan pemain, telah berbicara langsung dengan Peng. "Kami telah menerima konfirmasi dari beberapa sumber, termasuk Asosiasi Tenis China, bahwa ia aman dan tidak di bawah ancaman fisik apa pun," katanya.

"Setahu saya ia berada di Beijing, China, tapi saya tidak dapat memastikan karena belum berbicara langsung dengannya," kata Simon pada Times.

Peng adalah mantan juara ganda Wimbledon dan Prancis Terbuka. Rekan bintang tenis, termasuk Naomi Osaka dan Billie Jean King, telah menyatakan keprihatinan atas keselamatan Peng sehubungan dengan tuduhannya.

"Hai semuanya, tidak yakin apakah kalian mengikuti berita, tapi saya baru-baru ini diberitahu tentang sesama pemain tenis yang hilang tak lama setelah mengungkap bahwa ia telah dilecehkan secara seksual," tulis Osaka di akun Twitter-nya, Selasa, 16 November 2021.

"Penyensoran tidak pernah baik-baik saja, berapa pun biayanya. Saya harap Peng Shuai dan keluarganya aman dan baik-baik saja. Saya terkejut dengan situasi saat ini dan saya mengirimkan cinta dan keprihatinan untuknya," imbuhnya.

Chris Evert, juara Grand Slam 18 kali, menulis di media sosial bahwa tuduhan Peng "sangat mengganggu." "Saya sudah mengenal Peng sejak ia berusia 14 tahun; kita semua harus peduli; ini serius; di mana ia? Apakah ia aman? Setiap informasi akan dihargai," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Seruan Penyelidikan Penuh

Ketua ATP Andrea Gaudenzi mengatakan, "Tidak ada yang lebih penting bagi kami selain keselamatan komunitas tenis kami. Kami sangat prihatin dengan ketidakpastian seputar keselamatan langsung dan keberadaan pemain WTA Peng Shuai. Baru-baru ini, WTA menjamin bahwa ia aman dan akan terus memantau situasi dengan cermat."

Gaudenzi menyimpulkan, "Secara terpisah, kami mendukung penuh seruan WTA untuk penyelidikan penuh, adil, dan transparan atas tuduhan penyerangan seksual yang dilakukan terhadap Peng Shuai."

Terlepas dari kekhawatiran di kalangan komunitas tenis, juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan pada Agence France-Presse, "Saya belum mendengar masalah yang Anda tanyakan." Lijian mengatakan bahwa situasinya "bukan masalah diplomatik" dan menolak berkomentar lebih lanjut, AFP melaporkan.

4 dari 4 halaman

Infografis Bentuk-Bentuk Kekerasan Seksual