Liputan6.com, Jakarta - Jakarta Timur punya lokasi hangout baru. Namanya De Park yang berada di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
"Kami membangun tempat ini mulai 2021 dan pada 29 Oktober 2021 baru soft opening. Kami memiliki konsep outdoor," ujar owner De Park Laurensia Yap saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (19/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Di tempat ini berkumpul sejumlah UMKM dan sederet jenama lokal. "Kami tidak menerima brand dari luar. Pengunjung bisa jalan-jalan, lebih merasakan experience," kata perempuan yang akrab disapa Lala ini.
Berdiri di lahan seluas 1.000 meter persegi, De Park merupakan tempat untuk jalan-jalan yang nyaman dan bernuansa adem. Selain sebagai tempat makan, lokasi ini juga bisa digunakan untuk berbagai kegiatan.
"Tempat ini juga bisa digunakan untuk mengadakan berbagai event, live music, workshop, dan peluncuran produk," kata Laurensia. "Saya terinspirasi bangun De Park dari Melbourne, Australia," imbuhnya.
Laurensia menyebut ia memang sempat belajar di Negeri Kanguru. Di sana, taman juga menyediakan tempat untuk makan bagi pengunjungnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kontrak Enam Bulan
Laurensia mengatakan, salah satu keunggulan tempatnya adalah UMKM yang bergabung menandatangani kontrak hanya enam bulan. UMKM bahkan bisa kontrak selama tiga bulan.
"Jadi, bisa tiga bulan dulu mereka kontraknya. Setelah itu, mereka bisa memperpanjang tiga bulan kedua dan mereka tertarik dengan kontrak itu," kata Laurensia.
Karena target pasarnya anak-anak muda, setelah masa kontrak selesai, akan ada sejumlah tenant baru. Hal itu agar tidak membosankan para pengunjung.
Selama dua minggu buka, menurut Lala, antusiasme pengunjung sangat besar. Saat weekdays, pengunjung rata-rata 200--300 orang.
"Kalau weekend itu pengunjungnya dua kali lipat. Untuk sementara ini pengunjung terbanyak dari Jakarta Timur," kata dia.
Â
Advertisement
Belum Banyak Tahu
Selama ini, kata Laurensia, belum banyak orang yang mengetahui tentang target pemasaran kawasan Jakarta Timur. Mereka lebih kenal Jakarta Utara dan Jakarta Selatan.
"Padahal, Jakarta Timur punya potensi yang sangat besar. Karena itu saya membangun De Park di sini," tutur dia.
Karena masih dalam suasana pandemi, Lala mengatakan pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan dan menggunakan PeduliLindungi. Ia juga menerapkan jaga jarak di tempatnya. "Itu demi kenyamanan dan keamanan para pengunjung," tutur Lala.
Keunggulan lain, kata Lala, tempatnya ini tidak ada yang namanya tiket masuk. Jadi, pengunjung bisa dengan leluasa masuk dan mereka bisa foto-foto.
"Kecuali kalau makan. Makanan di sini cukup terjangkau dengan harga paling murah Rp11 ribu hingga yang paling mahal Rp70 ribu," tandas Laurensia.
Infografis 9 Strategi Antisipasi Potensi Gelombang III Covid-19 Saat Libur Nataru
Advertisement