Liputan6.com, Jakarta - Ajang promosi sering menjadi cara yang ampuh untuk menarik pembeli. Namun, promosi yang rumit bisa menimbulkan masalah, seperti terjadi pada L'Oreal China.
Baru-baru ini, L'Oreal China meminta maaf kepada pembelinya akibat tak sesuai dengan kesepakatan saat promosi Singles' Day. Pembeli mengeluhkan promosi atas kejadian tersebut.
Melansir dari laman South China Morning Post, Kamis, 18 November 2021, dua influencer top China streaming secara langsung mengecam raksasa kecantikan Prancis itu karena diduga menyesatkan pelanggannya. Tak tinggal diam, L'Oreal pun telah mengeluarkan permintaan maaf di China.
Advertisement
Baca Juga
Hal itu terjadi setelah pembeli mencari kesepakatan dengan menuding konglomerat kosmetik Prancis itu diduga menipu konsumen selama festival belanja Singles' Day. Kejadian itu mendorong dua influencer terkenal di Tiongkok untuk menghentikan kemitraan dengan perusahaan tersebut.
Menurut Li Jiaqi, yang secara luas dikenal sebagai “raja lipstik” China karena prestasinya menjual 15.000 lipstik dalam lima menit, L'Oréal mengiklankan pada Oktober 2021 bahwa konsumen dapat memperoleh diskon besar tahun ini untuk pembelian masker wajah jika mereka mendengarkannya sesi penjualan streaming. Belakangan, pelanggann mengetahui bahwa mereka dapat membeli masker wajah dengan harga lebih rendah dengan mengambil kupon selama sesi streaming langsung L'Oréal selama belanja tahunan, kata Li.
Pembeli yang marah menggunakan microblogging Weibo untuk mengungkapkan keluhannya, mengirimkan topik relevan yang sedang tren di peringkat pencarian situs. Pada Kamis, 18 November 2021, Heimao, sebuah situs web yang dioperasikan oleh pemilik Weibo Sina yang menerbitkan keluhan konsumen.
Situs tersebut menunjukkan sekitar 30.000 keluhan diajukan terhadap L'Oréal untuk dugaan perbedaan harga. Beberapa pembeli juga memprotes bahwa mereka telah membuang waktu untuk begadang hanya untuk mendapatkan kesepakatan yang salah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tidak Adil
"Ini tidak adil bagi konsumen yang menunggu di saluran streaming langsung pada hari pertama presale, memercayai saluran streaming langsung kami dan membeli produk melalui saluran kami," tulis Li di Weibo.
Li dan Viya, dua pramuniaga streaming langsung, mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka telah menangguhkan semua kolaborasi dengan L'Oréal sampai masalah tersebut diselesaikan. Mereka juga berjanji untuk memberikan kompensasi kepada pembeli jika perusahaan gagal memberikan solusi dalam waktu 24 jam.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Weibo, L'Oréal China meminta maaf karena menyebabkan masalah bagi konsumen dengan "mekanisme penjualan yang terlalu rumit". Dikatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim yang bekerja dengan departemen pemerintah terkait untuk menyelidiki kasus tersebut, dan akan segera menawarkan solusinya.
Advertisement
Tak Berjalan Lancar
L'Oréal tidak segera menanggapi permintaan komentar lewat surat elektronik untuk menanggapi hal itu pada Kamis, 18 November 2021. Perselisihan itu muncul di tengah meningkatnya keluhan konsumen tentang rumitnya kesepakatan yang ditawarkan pada Singles' Day.
Acara belanja online terbesar di dunia, yang tahun ini mengalami pertumbuhan paling lambat sejak awal. Alibaba Group Holding, pemilik South China Morning Post, menjual barang senilai 540,3 miliar yuan atau Rp1,2 triliun selama Singles' Day tahun ini.
Penjualan itu menandai pertumbuhan 8,45 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan satu digit pertama sejak perusahaan meluncurkan acara tersebut pada 2009.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Kamis, 18 November 2021, Asosiasi Konsumen China mengatakan, konsumen menjadi lebih sadar terhadap perilaku konsumtif terkait dengan Singles' Day.
Infografis Hari Belanja Online
Advertisement