Liputan6.com, Jakarta - Cathay Pasific memutuskan memecat tiga pilot pesawat kargo mereka yang terjangkit Covid-19. Mereka diduga terinfeksi saat singgah di Frankfurt, Jerman.
South China Morning Post melaporkan, Kamis, 18 November 2021, ketiganya diduga melakukan pelanggaran serius selama berada di luar negeri. Meski demikian, perusahaan menolak mengungkap pelanggaran dimaksud. Sumber menyebutkan bahwa ketiga pilot dicurigai meninggalkan kamar hotel mereka ketika berada di Jerman.
Akibat insiden itu, lebih dari 150 pekerja maskapai asal Hong Kong itu, termasuk pilot dan awak kabin, begitu pula dengan pekerja rumah tangga dan masyarakat yang terlacak kontak erat dengan mereka, harus dikarantina. Ratusan orang itu berada di fasilitas karantina pemerintah selama tiga minggu.
Advertisement
Baca Juga
Setelah kasus yang melibatkan pilot itu dilaporkan pada minggu lalu, pihak maskapai mengatakan akan lebih mengetatkan pemeriksaan kepatuhan di rute luar negeri. Langkah itu untuk menjamin bahwa protokol kesehatan dan keamanan benar-benar diikuti pekerja mereka selama singgah.
Cathay Pacific mengumumkan bahwa semua awak mereka sudah divaksin Covid-19. Maskapai selanjutnya akan meminta dosis booster untuk meningkatkan imunitas para kru.
Di sisi lain, Cathay Pasific hanya mengoperasikan 10 persen dari total kapasitas penumpang sebelum pandemi per Oktober 2021. Terlebih, jumlah penumpang menurun drastis hingga 97,2 persen dibanding capaian pada 2019.
Namun, permintaan atas kargo jauh meningkat selama pandemi. Hal ini mendongkrak pemasukan maskapai, yang bahkan mengaku bisa mencapai titik impas selama periode Juli--Oktober tahun ini.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dekati China
Dikutip dari Asia One, Jumat (19/11/2021), Hong Kong mencatat jumlah penularan Covid-19 di tingkat lokal secara tidak signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, pemerintah setempat mengetatkan aturan karantina, termasuk aturan tiga minggu karantina saat tiba dari luar negeri.
Hong Kong mengikuti arahan Beijing yang semakin mengetatkan aturan perjalanan. Hal ini berbanding terbalik dengan tren global yang mulai membuka dan siap hidup bersama Covid-19.
Pemerintah kota berharap pengetatan aturan perjalanan itu bisa meyakinkan China daratan untuk membuka perbatasannya secara bertahap bagi Hong Kong. Pasalnya, Tiongkok masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi utama bagi kota otonom itu.
Advertisement
Varian Delta
Sebelumnya, pada Senin, 15 November 2021, China dikabarkan masih berjuang mengendalikan penyebaran wabah Covid-19 terbesarnya yang disebabkan varian Delta. Otoritas setempat menyebut 32 infeksi baru yang ditularkan di dalam negeri dengan gejala yang dikonfirmasi telah dilaporkan pada 14 November 2021.
Sebagian besar infeksi terjadi di timur laut kota Dalian, Provinsi Liaodong, dikutip dari laman Channel News Asia. Itu menjadikan penghitungan kasus lokal sejak 17 Oktober 2021 jadi 1.308, melampaui 1.280 kasus lokal dari wabah Delta musim panas.
Catatan itu menandai wabah Delta paling luas di China, yang telah memengaruhi 21 provinsi, wilayah, dan kota madya. Meskipun lebih kecil daripada situasi wabah di negara lain, pihak berwenang China ingin memblokir transmisi Covid-19 lebih lanjut di bawah pedoman toleransi nol pemerintah.
Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19
Advertisement