Sukses

Ada Penjual Gulali di Korea Selatan Fasih Berbahasa Indonesia

Tak hanya di Indonesia, gulali termasuk jajanan kaki lima yang cukup populer di Korea.

Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia ada banyak jajanan yang disukai anak-anak sampai orang dewasa. Salah satunya gulali atau biasa kita kenal dengan rambut nenek. Tak hanya di Indonesia, gulali ternyata juga ada di Korea Selatan.

Camilan manis itu hadir dengan cara penyajian yang unik sehingga mengundang perhatian para pembeli. Itu bisa kita lihat dalam video viral baru-baru ini. Seorang pedagang di Korea menunjukkan aksinya dalam mengolah rambut nenek.

Camilan yang memiliki rasa manis ini dibuat dari bahan dasar gula yang biasanya diberi tambahan pewarna makanan untuk membuat tampilannya semakin menarik.

Rambut nenek adalah salah satu jajanan legendaris di Indonesia. Begitu mencicipi camilan yang memiliki tekstur lembut itu, seperti membangunkan kembali memori pada kenangan masa kecil, saat jajan di sekolah maupun pedagang keliling di rumah.

Selama ini kita mungkin mengira jajanan gulali hanya ada di Indonesia. Tapi ternyata juga ada di Korea dan bahkan termasuk jajanan kaki lima yang cukup populer. Namun tekstur gulali di sana lebih halus.

Biasanya, pedagang di Korea punya cara yang unik untuk menarik perhatian pengunjung. Kalau pengunjung kepincut untuk melihat, mereka pun segera memamerkan atraksi pembuatan rambut nenek yang cukup menarik.

Tak hanya tertarik dengan aksinya, para warganet juga berhasil dibuat kagum karena si penjual bisa bahasa Indonesia. Video yang viral di media sosial itu dibagikan oleh pemilik akun @resepyummy dan dibagikan ulang dari akun TikTok @vfangirls..

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mata Uang Rupiah

Melalui video reels instagram, si penjual terlihat ingin memulai aksinya untuk membuat rambut nenek. "Tepung, ini maizena tepung," ucapnya sambil memperlihatkan tepung.

Ucapannya langsung membuat kaget dan mengundang tawa para pembeli yang memang berasal dari Indonesia. Mereka seakan tidak menyangka bahwa penjual itu cukup fasih berbahasa Indonesia.

Mengetahui pelanggannya berasal dari Indonesia, ia pun melanjutkan percakapan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Pada video itu, si penjual terlihat kembali melakukan atraksinya untuk melubangi olahan rambut nenek sambil berkali-kali menariknya untuk membuat helaian panjang seperti mi. "Lubang, lubang, tarik-tarik sedikit demi sedikit!," katanya.

Penjual gulali itu juga menyebutkan harga gulali dengan mata uang rupiah. "Hanya butuh makan tradisional pencuci mulut satu string, 16 ribu," ujarnya dengan cukup fasih.

3 dari 4 halaman

Pengalaman Serupa

Si penjual kembali mengundang gelak tawa pembeli dengan tingkah lucunya dalam berbicara. Kali ini ia menjumlahkan berapa nominal uang yang harus dikeluarkan dengan melihat jumlah pembeli.

Selain itu, ia juga mengetahui makanan khas Indonesia lainnya, yaitu bihun dan mengaitkannya dengan rambut nenek. Camilan manis yang ditarik dan diulur itu memiliki bentuk yang memanjang seperti mi tipis dengan warna putih sehingga terlihat seperti bihun. "Bihun," katanya saat menunjukkan rambut nenek buatannya yang hampir jadi.

Banyak pula warganet yang kagum dan mengaku pernah melihat, bahkan sampai merasakan hal yang sama di salah satu pusat jajanan pasar khas Negeri Ginseng. "Pernah belanja oleh-oleh di salah satu mall daerah Myeongdong, udah ngomong ke temen ‘belinya dikit aja, disini mahal’, tiba-tiba yang jual jawab ‘mahal opone mbak,” duh maluuuu," tulis seorang warganet.

"Lah jajanan gua kecil, yang jual ibu-ibu pake gendongan, di Korea ada ternyata," timpal warganet lainnya. Diunggah pada 19 November 2021, video penjual gulali di Korea itu sampai saat ini sudah dilihat lebih dari 229 ribu kali.

 

 

Kalau enggak sempet masak sendiri, yuk PO saja di ManisdanSedap, banyak masakan rasa rumahan yang pas buat lauk makan siangmu. Berasa dimasakin ibu.

Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!

4 dari 4 halaman

Diplomasi Lewat Jalur Kuliner

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.