Sukses

Art Moments Jakarta Online 2 Resmi Dibuka, Beri Panggung Lebih untuk Karya Seni Digital

Ada lebih dari 1.200 karya seni yang dipamerkan di Art Moments Jakarta Online 2.

Liputan6.com, Jakarta - Art Moments Jakarta Online (AMJO) 2 resmi digelar mulai Senin (22/11/2021), hingga 21 Desember 2021. Panitia mengangkat tema Yesterday since Tomorrow is Today untuk event kedua kalinya ini. Lebih dari 1.200 karya dipamerkan dan 56 galeri dari dalam dan luar negeri berpartisipasi.

"Kami ingin mendorong pertumbuhan seni di Indonesia, dan menjadikan Jakarta sebagai salah satu destinasi seni yang diperhitungkan di dunia," ujar Leo Silitonga, Fair Director Art Moments Jakarta, dalam jumpa pers hybrid di Jakarta, Jumat, 19 November 2021.

Dalam AMJO 2, panitia sengaja memberi panggung khusus bagi karya seni digital dengan menggelar NFT Art Prized Moments menggunakan blockchain Tezos yang ramah lingkungan. Kegiatan tersebut adalah kompetisi karya seni NFT berskala nasional yang diklaim pertama kali digelar di Indonesia.

NFT merupakan singkatan dari non-fungible token yang merupakan aset digital mewakili aset di dunia nyata. NFT merupakan sertifikat digital bagi mereka yang memiliki foto, video, atau bentuk karya virtual lainnya, termasuk karya seni. Ini menjadi bagian dari tren investasi kripto.

"Perkembangan NFT art tanpa dirasa sudah cukup luar biasa dalam setahun ini, terutama di anak muda, kalangan milenial dan Gen Z yang sekarang banyak fokus di NFT art. Kita buat platform atau wadah untuk masyarakat seni lainnya yang ingin tahu tentang NFT," Leo menerangkan.

Kompetisi tersebut menyediakan hadiah uang tunai sejumlah Rp30 juta. Sementara, dewan juri kompetisi terdiri dari Khai Hori, Prasajadi, dan Detty Wulandari. Pengumuman pemenang akan disampaikan pada 10 Desember 2021.

"Exhibition-nya sudah dilakukan di AMJO 1. Kita akan cari kreator NFT Indonesia terbaik," imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Faktor Pendorong

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti menyebut mau tidak mau semua sektor merambah ke digital, termasuk pameran seni. Selain didorong oleh situasi pandemi, pameran digital juga memiliki kelebihan lain, yakni bisa lebih menghemat waktu untuk menikmati karya secara menyeluruh.

"Di masa sekarang, yang ketinggalan adalah orang yang tidak mau ikuti perubahan," sambung dia.

Ia juga mengapresiasi AMJO 2 memberi ruang lebih besar bagi NFT. Kehadirannya diyakini akan semakin meningkatkan potensi pembeli, terutama kalangan milenial dan Gen Z.

"Milenial dan Gen Z sangat adaptif terhadap teknologi, punya way of life berbeda. Mereka adalah lokomotif ekonomi... Mereka semakin bebas mempunyai hobi, segmen yang enggak mau ikut-ikutan, lebih terbuka, dan itu juga berdampak ke karya seni. Ini segmen yang menarik dan sangat dinamis," ucap Ketut Wijaya, Wakil Presiden Eksekutif BCA.

Dalam kesempatan tersebut, BCA menyediakan sistem pembayaran agar semakin seamless untuk memberi kenyamanan dalam bertransaksi. Konsumen berkesempatan mencicil pembayaran barang seni yang diminati dengan periode hingga 12 bulan.

 

 

3 dari 4 halaman

Terselenggara Hibrid

Leo pun menambahkan bahwa kelebihan pameran online adalah bisa menjangkau pengunjung yang lebih luas. Koleksi karya seniman Indonesia tidak hanya akan dilihat oleh kolektor dalam negeri, tetapi juga dari mancanegara.

"Sebelum pandemi, kita lakukan secara offline, kita gelar art fair internasional dan mengundang kolektor untuk lihat langsung di fair tersebut. Tapi saat ini, border masih tertutup, kita bisa perlihatkan langsung di online," ujarnya.

Meski begitu, pengunjung masih bisa melihat langsung beragam karya seni di AMJO di tiga lokasi. Di lokasi pertama yang berada Art:1 New Museum sudah terselenggara hingga Minggu, 21 November 2021. Jadwal berikutnya adalah di CAN'S Gallery pada 3--5 Desember 2021 dan ISA Art and Design Gallery pada 10--12 Desember 2021. Kuota dibatasi menurut protokol kesehatan yang ketat.

"Memang kita tidak bisa memungkiri semua sekarang serba digital. Yang saya lihat semakin banyak seniman bisa berekspresi secara digital, sementara yang biasa berkreasi dengan kanvas dan akrilik, memang harus melihat cara sampai ke tujuan itu...Akan tetapi, market tetap akan apresiasi karya fisik yang marketnya terbentuk lebih dulu," ucap Monica Gunawan, Managing Director Art:1 New Museum.

 

 

4 dari 4 halaman

Jejak Seni Grafiti di Indonesia