Sukses

6 Fakta Menarik Kabupaten Kepulauan Aru, Miliki Keanekaragaman Hayati Tinggi

Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku menjadi rumah bagi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati tinggi, seperti terumbu karang hingga mangrove.

Liputan6.com, Jakarta - Pesona dari Timur Indonesia tak terbantahkan, salah satunya Kabupaten Kepulauan Aru di Provinsi Maluku. Kabupaten yang beribukota di Dobo ini memiliki sumber daya alam dan keanekaragaam hayati tinggi.

Berdasarkan data dari laman SIPPN Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Kabupaten Kepulauan Aru terdiri atas 10 kecamatan, yakni Aru Selatan, Aru Selatan Timur, Aru Selatan Utara, Aru Tengah, Aru Tengah Selatan, Aru Tengah Timur, Aru Utara, Aru Utara Timur Batuley, Pulau-pulau Aru, dan Sir-sir. Penduduk asli daerah ini merupakan Suku Aru.

Kabupaten Kepulauan Aru diresmikan pada 7 Oktober 2002. Kabupaten seluas 6.426,77 kilometer persegi ini dihuni oleh total lebih dari 105 ribu jiwa yang tercatat pada 2019.

Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat di bagian utara dan di bagian timur berbatasan dengan Provinsi Papua. Sedangkan kabupaten ini berbatasan dengan Laut Arafura di bagian selatan dan Kabupaten Maluku Tenggara di bagian barat.

Ada beragam fakta menarik mengenai Kepulauan Aru. Apa saja? Yuk, simak selengkapnya seperti dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber berikut ini.

1. Potensi Ekologis

Mengutip dari laman resmi KKP, Kamis, 25 November 2021, kawasan perairan Kepulauan Aru dan laut sekitarnya memiliki sumber daya alam dan keanekaragaman hayati tinggi, dari terumbu karang hingga mangrove. Pulau kecil di kabupaten ini didominasi pantai berpasir.

Kabupaten Kepulauan Aru juga memiliki pantai berlumpur yang banyak ditumbuhi vegetasi mangrove dengan spesies yang sering dijumpai antara lain Rhizophora sp. dan Bruguiera sp. Sementara pantai berpasir ditumbuhi vegetasi pantai, vegetasi budidaya, beberapa spesies vegetasi bakau, dan lainnya.

2. Terumbu Karang

Berdasarkan data dari KKP mengenai terumbu karang sekitar Suak Alam Perairan (SAP) Kepulauan Aru Bagian Tenggara, pengamatan terumbu karang di Pulau Enu dilakukan pada kedalaman sekitar tiga meter. Hasil dari pengamatan, persentase tutupan karang di lokasi ini sebesar 84 persen dan termasuk kategori sangat baik.

Beberapa jenis karang yang terdapat di daerah ini antara lain Acropora sp., Montipora sp., Lobophyllia sp., dan Goniastrea sp. Karang dari jenis Acropora sp. adalah karang yang mendominasi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

3. Rumah Bagi Penyu

Laut Arafura merupakan rumah bagi penyu hijau di Indonesia, khususnya Kabupaten Kepulauan Aru, dan dasar daerah tempat mencari makan dan migrasi penyu sisik, penyu belimbing dan kemungkinan penyu pipih. Beberapa penelitian menguatkan bahwa empat spesies penyu laut (Chelonia mydas, Eretmochelys imbricata, Lepidochelys olivacea, Caretta caretta) memiliki habitat di Kepulauan Aru.

Menurut data dari Buku Data Analisa Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2007, pemanfaatan dan penampakan yang dilihat masyarakat pesisir, hanya dua jenis penyu yang menempati perairan pesisir dan laut pulau-pulau kecil Kabupaten Kepulauan Aru, yakni penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Penyu hijau umumnya ditemukan atau menempati wilayah perairan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil Kabupaten Kepulauan Aru dibanding penyu sisik.

4. Destinasi Wisata

Kepulauan Aru juga memiliki destinasi wisata yang dapat dikunjungi, sebut saja Pulau Baun, daerah konservasi alam seluas 13 hektare. Pulau berjarak sekitar enam jam dari kota Dobo yang ditempuh dengan speedboat ini memiliki daya tarik hamparan hutan bakau dan cendrawasih kuning kecil berbulu indah.

Ada pula Pantai Papaliseran di Pulau Wamar, kawasan Kampung Durjela yang berjarak sekitar 45 menit dari Dobo. Pengunjung dapat menikmati indahnya hamparan pasir putih hingga keindahan bunga anggrek merah di sepanjang pantai. 

3 dari 4 halaman

5. Produsen Mutiara Terbaik

Dikutip dari laman Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Kamis, 25 November 2021, Kepulauan Aru kaya akan potensi wisata berbasis alam dan budaya. Wilayah ini jadi salah satu produsen mutiara terbaik di dunia yang hidup dibudidayakan, baik mutiara air laut maupun air tawar.

6. Budaya Siwalima

Dikutip dari laman Kebudayaan Kemdikbud, Budaya Siwalima adalah konsep hidup yang jadi bagian orang Maluku. Siwalima adalah dua kelompok utama yang mendiami kepulauan Maluku, yakni penutur bahasa Austronesia yang datang ke kepulauan Maluku sejak 5.000 tahun lalu.

Penutur bahasa Austronesia terdiri atas dua, yakni kelompok Proto Melayu yang mengidentifikasi diri mereka sebagai kelompok Siwa dan kelompok Deutro Melayu yang mengidentifikasi diri mereka sebagai kelompok lima. Siwa berarti sembilan dan lima berarti lima. Angka tersebut angka keramat yang digunakan masing-masing kelompok sebagai patokan dalam pelaksanaan adat.

Misal, dalam kelompok sembilan denda dan mas kawin dibayar berjumlah sembilan, sedangkan pada kelompok lima berjumlah lima. Dua kelompok adat ini hanya dapat dijumpai di Maluku Utara, Maluku Tengah, Kepulauan Kei, dan Kepulauan Aru.

Di Maluku Utara dikenal dengan Uli Siwa dan Uli Lima, yang mana Uli berarti kelompok. Di Maluku Tengah di kenal dengan nama Pata-Siwa dan Pata Lima. Di Kepulauan Kei Di kenal Ur-Siuw dan Lor-Lim, dan di Kepulauan Aru di kenal dengan nama Ur-sia dan Ur-lima.

4 dari 4 halaman

Infografis 8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19