Sosok 2 Pejuang Lingkungan Indonesia yang Berdedikasi Kembangkan Komunitas Persampahan

Liputan6.com, Jakarta - PT Wasteforchange Alam Indonesia (Waste4Change) menggelar ajang penghargaan virtual bertajuk Award4Change 2021 dalam penutupan rangkaian perayaan ulang tahun ke-7 mereka, Jumat (26/11/2021). Acara tahunan ini merupakan bentuk penghargaan pihaknya terhadap klien, mitra, dan partner yang sudah bertanggung jawab menerapkan pengelolaan sampah.

Managing Director Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano menyebut hal itu termasuk memastikan rantai pasok berjalan optimal di setiap tahap untuk meminimalisir timbulan limbah. Kemudian, penggunaan kemasan ramah lingkungan guna meningkatkan nilai daur ulang, juga memastikan keterlibatan mitra dan konsumen dalam pengurangan dan pengelolaan sampah.

Di kesempatan yang sama, Waste4Change juga memberikan penghargaan lifetime achievement pada dua sosok inspirasi persampahan di Indonesia. Mereka adalah Suparno Jumar, aktivis Komunitas Peduli Ciliwung, dan Resa Boenard sebagai pendiri Bantar Gebang Biji (BGBJ).

Suparno telah bergabung dengan Komunitas Peduli Ciliwung Bogor pada 2015 sebagai relawan. Ia meninggalkan pekerjaannya untuk sepenuhnya jadi relawan penjaga sungai.

Bersama anggota Komunitas Peduli Ciliwung, sampai sekarang Suparno masih aktif membersihkan sungai. Pihaknya juga giat mengedukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai dan lingkungan dari sampah.

"Apapun yang disematkan pada saya mewakili Komunitas Peduli Ciliwung Kota Bogor, mudah-mudahan jadi suntikan (semangat) baru, bahwa ada banyak hal yang bisa kita kontribusikan pada alam semesta, terutama dari apa yang bisa kita lakukan di wilayah masing-masing," Suparno mengatakan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Setiap hari, jumlah volume sampah yang masuk ke TPST Bantargebang sebanyak 6.500-7.000 ton dari Provinsi DKI Jakarta.

2 dari 4 halaman

Sanggar Edukasi Anak Bantar Gebang

Resa Boenard (kanan), pendiri Bantar Gebang Biji (BGBJ) yang menerima penghargaan Waste Warrior Indonesia di ajang Award4Change 2021 oleh Waste4Change, 26 November 2021. (dok. tangkapan layar Zoom)

Sementara, Resa bercerita menyaksikan Bantar Gebang yang awalnya hamparan sawah berubah jadi gunung-gunung sampah. Tak ingin masa depan anak-anak Bantar Gebang terhalang dampak lingkungan kurang sehat, ia mendirikan sanggar edukasi anak BGBJ.

Ie berpegang pada filosofi Bantar Gebang Biji, yakni anak-anak adalah biji yang nantinya bisa tumbuh di mana saja jadi pohon yang kuat dan bermanfaat bagi orang lain. "Saya tidak menyangka akan mendapat award ini. Melihat video kami diputar, rasanya saya mau menangis, karena tahun ini memang tahun yang berat bagi saya dan BGBJ," tuturnya.

"Saya berharap (akan semakin) banyak pegiat sampah, serta sistem persampahan Indonesia jadi lebih baik, sehingga kita tidak harus menyaksikan kampung-kampung yang bagus dan indah (berubah) jadi fasilitas pengelolaan sampah," imbuhnya.

Selain Waste Warrior, masih ada sembilan kategori apresiasi lain. Mereka adalah Most Zero-Waste to Landfill, Most Reduce-Waste to Landfill, Most Responsible Brand, Local Initiatorof the Year, Community Empowerment Project Highlight, dan Eco-Tourism Project Highlight.

Ada pula Research Project Highlight, Low-Value Plastic Collection Project Highlight, Best Recycling Partner, dan Great Collaboration. Sano berharap ajang ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi pelaku bisnis dan institusi lain untuk turut menerapkan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

"Saya dan jajaran manajemen Waste4Change juga berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, serta aktif membuka kesempatan kolaborasi dengan berbagai pihak guna mendukung terwujudnya Indonesia yang bersih dan bebas sampah," imbuhnya.

3 dari 4 halaman