Sukses

6 Fakta Menarik Dumai, Kota Penghasil Minyak dan Gas Bumi

Ada tiga industri minyak di Dumai, Riau, yang turut serta memajukan kota tersebut secara tidak langsung.

Liputan6.com, Jakarta - Dumai adalah sebuah kota di Provinsi Riau, Indonesia, sekitar 201 km dari Kota Pekanbaru. Dumai adalah kota dengan wilayah administrasi terluas kedua di Indonesia berdasarkan statusnya sebagai kotamadya, setelah Kota Palangka Raya.

Kota ini berawal dari sebuah dusun kecil di pesisir timur Provinsi Riau. Kota Dumai merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis yang diresmikan sebagai kota pada 20 April 1999, dengan UU No. 16 tahun 1999 pada 20 April 1999. Di awal pembentukannya, Kota Dumai hanya terdiri atas tiga kecamatan, 13 kelurahan, dan sembilan desa dengan jumlah penduduk hanya 15.699 jiwa.  Saat ini, Kota Dumai terdiri dari tujuh kecamatan dan 36 kelurahan.

Menurut data 2020, jumlah penduduk Kota Dumai adalah 286.000 jiwa. Mereka terdiri dari berbagai suku bangsa seperti Melayu, Batak, Minang sebagai warga mayoritas, lalu suku Jawa, Tionghoa, dan Bugis. Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk penduduknya. 

Nama Dumai, menurut cerita rakyat tentang Puteri Tujuh, berasal dari kata di lubuk dan umai (sejenis binatang landak) yang mendiami lubuk tersebut. Karena sering diucapkan cepat, lama kelamaan kata-kata tersebut bertaut menjadi d'umai dan selanjutnya menjadi Dumai.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Dumai. Berikut enam fakta menarik seputar Kota Dumai yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Kota Minyak

Dumai, dikenal sebagai kota minyak. Tiga industri minyak yang turut serta memajukan Dumai secara tidak langsung adalah PT. CPI (dahulu Caltex Pacific Indonesia sekarang Chevron Pacific Indonesia) yang bergerak mayoritas dalam bidang pertambangan dan ekspor minyak dan gas bumi,

Lalu, PT. Pertamina yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pendistribusian minyak dan gas bumi dalam negeri. Yang ketiga adalah industri pengolahan minyak sawit (CPO) PT. BKR (Bukit Kapur Reksa).

Dumai juga menjadi kota pelabuhan ekspor industri minyak bumi terbesar di Indonesia. Hampir seluruh hasil bumi Riau seperti minyak bumi, gas alam, minyak sawit crude palm oil (CPO), dan minyak kelapa diakumulasikan di kota ini.

2. Tugu Lancang Kuning

Tugu ini termasuk salah satu ikon Kota Dumai. Bukan sekadar tugu, tempat ini mempunyai sebuah perpustakaan. Berlokasi di tengah taman kota menjadikan perpustakaan ini ramai dikunjungi anak muda, terutama di sore hari. Di atas bangunan perpustakaan ini terdapat ornamen lancang kuning. Lancang kuning adalah simbol provinsi Riau.

Lancang kuning merupakan perahu berwarna kuning dengan ukuran sedang dan besar dan dulu biasa digunakan sebagai kendaraan resmi para raja atau datuk dan pembesar lainnya.

Lancang Kuning berasal dari kata lancang yang berarti melaju, sedangkan kuning merupakan simbol daulat dan harkat martabat. Pemerintah setempat membangun Tugu Lancang Kuning untuk meningkatkan minat baca anak muda Dumai. Karena keunikan bangunannya, banyak pengunjung berfoto dengan latar belakang Tugu Lancang Kuning.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

4. Hutan Bakau

Dumai yang tanahnya merupakan tanah gambut, ditumbuhi oleh pohon bakau yang subur. Hutan bakau atau mangrove yang dijadikan tempat wisata adalah hutan bakau di Jalan Nelayan Laut Ujung, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai.

Hutan bakau menjadi salah satu tempat konservasi habitat flora yang ada di Kota Dumai. Di sini kita bukan hanya bisa menikmati udara yang masih segar dan sejuk, tetapi kita juga bisa melihat aneka jenis bakau sebagai kekayaan alam hayati daerah setempat.

Kawasan Hutan Mangrove Dumai memiliki luas sekitar 31 hektare, mencakup muara atau Kuala Sungai Dumai. Angka ini masih terbilang kecil karena kebutuhan konservasi tanaman bakau yang semakin sulit. Di dalam kawasan Hutang Mangrove Dumai, terdapat sedikitnya 24 jenis spesias bakau yang dilindungi.

4. Wisata Dumai

Kota Dumai yang terletak di tepi pantai punya potensi pengembangan pariwisata seperti wisata alam, budaya dan belanja. Beberapa daerah wisata di antaranya kawasan konservasi di Kecamatan Sungai Sembilan, hutan wisata di Kecamatan Dumai Barat dan Dumai Timur.

Ada pula kawasan pantai Teluk Makmur di Kecamatan Medang Kampai dan Tasik Bunga Tujuh di Kecamatan Dumai Timur. Sebagai gerbang utama untuk memasuki Riau Daratan, banyak wisatawan mengunjungi Dumai lebih dulu.

Ada beberapa objek wisata yang menarik dalam perjalanan menuju Dumai, seperti adanya suku pedalaman yang dinamakan Suku Sakai, hutan tropis di sepanjang jalan, dan air sungai yang warnanya unik seperti warna teh. Selain itu juga dapat dilihat beratus pipa angguk yang mengangkat minyak dari perut bumi.

Dumai juga memiliki pantai sangat indah tempat melepas lelah yaitu "Pantai Pasir" yang terletak di hulu Sungai Dumai. Ada juga Pantai Purnama yang punya pasir hitam yang lembut dan air pantai yang bersih. Lalu ada Danau Bunga Tujuh yang menyuguhkan pemandangan alam indah dan rindangnya pepohonan.

3 dari 4 halaman

5. Kuliner khas Dumai

Dumai dikenal sebagai salah satu daerah penghasil udang. Tak heran bila makanan khasnya berbahan utama crustacea itu yang dikenal dengan nama gulai udang. 

Selain itu, ada Asam Pedas Patin yang berbahan dasar daging ikan patin. Dengan cita rasa asam berpadu dengan pedasnya cabai rawit, kuliner asal Dumai ini sangat lezat disantap bersama sepiring nasi hangat. Selain ikan patin, ikan baung juga kerap menjadi bahan baku dalam membuat makanan khas satu ini. Ada juga Gulai Asam Kuning yang berbahan dasar daging ayam atau ikan.

Buat penyuka kue, ada Bolu Kemojo yang kerap disajikan pada saat pesta dan hajatan. Awalnya, bolu ini hanya dibuat pada momen-momen khusus.  Namun, kini kita sudah bisa menemukannya dengan mudah dan bahkan membawanya pulang sebagai buah tangan dari Dumai. Kuliner khas lainnya, ada Es Samudra, Keripik Cabai, dan Dodol Nanas.

6. Masjid Agung Al Mannan

Masjid ini merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Dumai. Masjid ini disebut sebut mirip dengan masjid Kelantan Malaysia. Masjid ini dibangun pada 2000 dan selesai dalam dua tahun.

Dari bagian depan masjid terlihat dua buah kubah yang bertingkat, kubah bagian bawah berukuran lebih kecil dan terletak tepat di atas teras pintu masuk. Di bagian kiri dan kanan masjid juga terdapat kubah. Di depannya berdiri dua menara menjulang tinggi, menambah kemegahan mesjid ini.

Masjid didominasi oleh warna biru muda dan warna biru hijau di bagian kubah. Berlokasi di jalan lintas provinsi, Masjid Agung Al Mannan kerap dikunjungi oleh musafir yang singgah untuk salat dan beristirahat sejenak.

4 dari 4 halaman

8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19