Liputan6.com, Jakarta - Seorang ibu berusia 53 tahun telah melahirkan bayi kembar terpisah dua tahun. Lan Ma, perempuan asal Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) ini melahirkan bayi bernama Tara pada 19 November, lapor The Sun, Sabtu, 4 Desember 2021.
Bayi itu dikandung dengan metode bayi tabung (IVF) pada hari yang sama dengan saudara laki-lakinya yang berusia dua tahun, Toby. Ma sebenarnya sudah memiliki dua anak lain, Thomas dan Tyler yang masing-masing berusia 19 tahun dan 17 tahun, tapi merasa penting untuk memberi Toby saudara kandung.
"Saya dalam kondisi yang baik dan sangat sehat sehingga kehamilannya sempurna," katanya. "Saya tidak memiliki komplikasi (kehamilan) apapun karena usia saya. Bagi saya, usia hanyalah angka. Saya beruntung karena kedua transfer embrio beku langsung berhasil."
Advertisement
Baca Juga
Ma menyambung, "Saya pikir, saya beruntung memiliki Toby karena ia adalah anak laki-laki bahagia yang tidak pernah menangis dan Tara juga sama. Mereka terlihat hampir identik, mereka memiliki warna rambut yang sama, hidung mereka juga sama."
Ma jadi ibu tunggal atas pilihannya sendiri pada 2018 karena anak sulungnya telah tumbuh dewasa dan ia masih memiliki banyak "cinta untuk diberikan." Awalnya, ia menghabiskan 18Â ribu pound sterling (Rp346 juta) untuk sperma, telur, dan obat-obatan bagi donor.
Ia juga merogok kocek sebesar 2.640 pound sterling (Rp50,7 juta) untuk embrio beku dan proses transfer. Embrio Tara adalah satu dari sembilan yang dibuat pada Juni 2018. "Thomas dan Tyler meminta saya memiliki bayi lagi, sehingga Toby dapat tumbuh dengan saudara dan sahabat," katanya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kehamilan Lebih Lancar
Ma bercerita, "Embrio dicairkan dan saya hamil melalui transfer embrio pada Februari 2021. Saya menderita diabetes gestastinal saat hamil Toby, jadi saya menggunakan insulin sejak 14 minggu hamil Tara."
"Tapi selain itu, semuanya terkendali selama kehamilan," imbuhnya. Ma mengaku kehamilan di usia 50-an lebih lancar dibandingkan dua kehamilan di usia 30-an.
"Saya menderita morning sickness yang mengerikan dengan Thomas dan Tyler. Tapi kali ini, saya baik-baik saja dan santai sepanjang waktu. Saya pikir itu sebabnya kedua bayi sangat bahagia. Saya tidak khawatir tentang berusia 70-an ketika mereka berusia 20-an," kata Ma.
Advertisement
Merasa Lebih Sehat
Ma mengatakan, tidak ada alasan baginya untuk percaya bahwa fisiknya akan lemah karena ia merasa lebih sehat daripada saat berusia 30-an. "Saya makan dengan baik, berolahraga, dan bermeditasi setiap hari, sesuatu yang membuat saya merasa selalu damai dan tenang," katanya.
"Saya bugar dan sehat dengan banyak cinta untuk diberikan, sehingga memiliki Toby dan Tara terasa tepat untuk saya. Mereka juga akan selalu memiliki Thomas dan Tyler dalam hidup mereka, yang senang jadi kakak," katanya.
Ia menutup, "Mudah-mudahan ketika berusia 20-an, mereka akan memiliki banyak keponakan untuk diajak bermain. Saya bekerja dari rumah, sehingga saya bisa bersama anak-anak setiap saat.''
Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular COVID-19
Advertisement