Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 memang belum berlalu. Namun situasi di Indonesia kian membaik. Gerai makanan dan minuman misalnya, mulai dapat diisi dengan kapasitas sesuai protokol kesehatan.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa pandemi telah banyak mengubah cara hidup dan kebiasaan banyak orang, termasuk dalam hal memasak. Perubahan kebiasaan memasak masyarakat selama pandemi pun menciptakan tren baru di industri kuliner.
Advertisement
Baca Juga
Laporan mengenai tren industri makanan dan minuman selama pandemi oleh Grab Indonesia dan NielsenIQ pada 2020 mencatat bahwa jumlah orang yang memasak di rumah akibat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) meningkat 19 persen.
Melihat tren kuliner selama pandemi yang sangat dinamis, Tetra Pak bersama SUN Kara ingin meningkatkan pengalaman memasak di rumah melalui dua bentuk kemasan segitiga. Dua kemasan ini turut menawarkan kualitas, volume, serta ukuran produk yang sama pada konsumen agar mereka dapat merasakan pengalaman memasak yang aman dan efisien di dapur rumah masing-masing.
Menurut Marketing Manager PT Kara Santan Pertama Kenedy Hermawan, dengan dukungan Tetra Pak sebagai mitra, mereka menggunakan teknologi pengolahan UHT dan pengemasan aseptik, termasuk dalam proses produksi santan kemasan dua segitiga.
"Melalui kemasan ini, kami ingin memastikan telah memberikan pengalaman memasak terbaik pada para pelanggan dengan menyediakan produk yang mudah digunakan, berkualitas tinggi, serta higenis," kata Kennedy dalam webinar pada Kamis (9/12/2021). Ia mengklaim kedua kemasan tersebut cocok untuk berbagai resep masakan, baik olahan tradisional maupun modern.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bahan Makanan
Sementara Marketing Manager Tetra Pak Indonesia Santi Panjaitan menjelaskan, saat ini, masyarakat terus berkreasi selama memasak di rumah. "Meski harus berdiam diri di rumah dalam waktu yang lama, nyatanya banyak pula dari mereka yang mampu membuat resep-resep baru, inovatif, bahkan viral di media sosial," tuturnya.
Sedangkan bagi Chef Rinrin Marinka, pandemi telah membawa banyak tantangan baru terkait rutinitas memasak dan kelangsungan bisnis kuliner. Situasi yang mengkhawatirkan pun turut membuat belanja bahan makanan di mal atau supermarket jadi pilihan yang dihindari.
Dengan demikian, belanja bahan makanan secara daring jadi alternatif terbaik, menurutnya. "Termasuk saat perlu membeli produk dalam jumlah banyak. Bisa secara langsung melihat ketersediaan stok," ucapnya.
Advertisement
Eksperimen Kuliner
"Dengan adanya kemasan ini, konsumen dapat memiliki pilihan lebih baik untuk berbelanja produk santan kemasan secara daring tanpa harus mengkhawatirkan kualitas dari produk yang dipesan," ujar Chef Marinka.
Food reviewer dan konten kreator Mgdalenaf menambahkan, sebagai pecinta kuliner, memasak menu itu-itu saja dapat jadi sesuatu yang membosankan, terutama ketika sudah terlalu lama berada di dalam rumah. Melakukan inovasi dengan mengkreasikan beberapa jenis makanan bisa jadi pilihan menarik untuk menepis rasa jenuh.
"Kita pun telah banyak melihat jenis-jenis makanan kekinian yang ternyata bisa dikombinasikan dengan santan, seperti donat bomboloni, dessert box, sampai minuman boba," kata Mgdalenaf. Hal ini merupakan hasil kreativitas dan inovasi dalam cara memasak dari orang-orang yang berupaya untuk menikmati waktunya selama di rumah bersama orang-orang terdekat.
"Kita bisa merasakan pengalaman memasak yang anti-membosankan sembari melakukan eksperimen kuliner bersama orang-orang tersayang selama di ada rumah," terangnya.
7 Penyebab Sampah Makanan
Advertisement