Sukses

Perempuan Usia 48 Tahun Menyamar Sebagai Mahasiswa Berusia 22 Tahun

Demi mendapatkan bantuan, seorang perempuan menyamar sebagai mahasiswa.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang ibu Missouri, Amerika Serikat, mengaku bersalah atas penipuan setelah menghabiskan dua tahun menyamar sebagai putrinya yang berusia 22 tahun dan mencuri identitasnya. Ia gunakan identitas itu untuk mendaftar di universitas, mendapatkan pinjaman mahasiswa, dan mendapatkan SIM.

Laura Oglesby berusia 48 tahun mengadopsi identitas putrinya yang terpisah, Lauren Ashleigh Hays pada 2016, yang saat itu berusia 22 tahun, setelah mengajukan permohonan kartu Jaminan Sosial atas namanya. Oglesby pernah tinggal bersama putrinya di Jonesboro, Arkansas, sebelum pindah ke Missouri setelah itu keduanya kehilangan kontak, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Sabtu (11/12/2012).

Bagi penduduk setempat di kota kecil Mountain View, Oglesby adalah seorang mahasiswa berusia 22 tahun bernama Lauren Hays. Ia berkencan dengan pria yang percaya bahwa dia semuda itu dan memiliki pekerjaan di perpustakaan kota.

Namun kenyataannya, dia adalah seorang ibu berusia 40-an yang telah mengambil identitas putrinya yang terasing dan menggelapkan lebih dari 25.000  dolar AS. Sekarang dia sedang menghadapi hukuman lima tahun penjara tanpa pembebasan bersyarat karena penipuan Jaminan Sosial.

"Semua orang mempercayainya," kata Kepala Departemen Kepolisian Mountain View Jamie Perkins. "Dia bahkan punya pacar yang percaya bahwa dia seusia itu: 22 tahun."

Pada 2016, pada hari mendapatkan kartu jaminan sosial palsu atas nama putrinya, Oglesby menggunakan kartu itu untuk mendapatkan SIM Missouri. Setahun kemudian, Oglesby menggunakan kartu jaminan sosial lagi untuk mendaftar di Southwest Baptist University di Missouri, di mana dia melamar dan menerima bantuan keuangan untuk kuliah.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Terima Bantuan

Dia menerima 9.400 dolar AS atau Rp134  juta sebagai pinjaman mahasiswa federal, 5.920 dolar AS atau Rp85 juta dalam Pell Grants, 337 dolar AS atau Rp5 juta untuk buku-buku yang dia dapatkan dari toko buku Universitas, dan 1.863 dolar AS atau Rp27 juta untuk biaya keuangan. 

Southwest Baptist University mengatakan telah bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwajib. Kampus tidak mengonfirmasi apakah Oglesby menghadiri kelas di perguruan tinggi.

Setelah mengaku bersalah atas tuduhan penipuan jaminan sosial, Oglesby harus membayar 17.521 dolar AS atau Rp252 juta ke universitas serta ganti rugi kepada putrinya Lauren untuk pencurian identitas. Oglesby akan menghadapi hukuman hingga lima tahun penjara federal tanpa pembebasan bersyarat.

Kisahnya terungkap pada 2018 ketika pihak berwenang di Arkansas menghubungi Departemen Kepolisian Mountain View. Saat itu, Oglesby tinggal bersama Avery dan Wendy Parker, pasangan di Mountain View yang membawanya dari penampungan wanita terdekat setelah dia mengaku melarikan diri dari situasi kekerasan dalam rumah tangga.

'Seorang wanita di kota telah mengatakan bahwa ada seorang gadis yang memiliki hubungan yang kasar dan dia berada di Rumah Christos dan ingin tahu apakah kami dapat membantunya, membuatnya berdiri, memulai, membimbingnya dan mendapatkan dia kehidupan baru yang segar. Kami mengatakan yakin, tentu saja,' kata Parkers kepada KY3.

Rumah Christos, yang terletak di West Plains, adalah tempat penampungan nirlaba bagi perempuan dan perempuan dengan anak-anak yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual.

3 dari 4 halaman

Pesan

Pasangan itu mengatakan mereka memperlakukan Oglesby seperti dia adalah putri mereka. Ia menilai Oglesby sosok pemalu dan lugu.

Keluarga Parker mengatakan bahwa mereka mulai memperhatikan tanda bahaya dengannya tak lama kemudian. Jadi mereka akhirnya menghubungi anggota keluarga mereka yang kebetulan tinggal di kota yang sama dengan yang dikatakan Oglesby.

Sementara itu, para penyelidik sedang mengejarnya dan sudah mulai mengungkap kebenaran di balik identitas Oglesby. Pasangan itu mengatakan kepada outlet bahwa mereka terkejut dan marah setelah mengetahui kejahatannya.

"Dalam 24 jam, Laura muncul dan ditangkap," kata Wendy Parker. "Saya berusaha sangat keras untuk melihat Laura yang berusia 45 tahun, jadi saya bisa membencinya. Tapi yang bisa saya lihat hanyalah Lauren yang berusia 22 tahun, yang hanya ingin saya bantu," tambah Avery Parker.

"Jika saya bisa memberinya pesan, saya hanya ingin mengatakan kepadanya bahwa orang yang paling dia sakiti, kami bukan siapa-siapa, adalah anak-anaknya. Dia menyakiti anak-anaknya," kata Wendy. 

 

4 dari 4 halaman

Infografis Mahasiswa dan Aktivis Ditangkap