Sukses

Survei: Hampir Separuh Perempuan Jepang Memiliki Penyanyi Idola

Berdasarkan survei hampir separuh perempuan di Jepang memiliki penyanyi idola.

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan antara penggemar dengan idola mungkin hal yang tak mungkin terpisahkan. Setiap ada sosok idola tentu ada penggemarnya, termasuk juga terjadi di Jepang.

Dalam bahasa Jepang, mereka yang mendukung karier sosok tertentu dikenal dengan nama oshi. Awalnya bentuk kata benda dari kata kerja "osu", atau "dukungan."

Kata tersebut telah diadopsi dalam budaya penggemar yang berarti selebritas atau karakter yang seseorang merasakan pengabdian yang sangat kuat. Contoh penyanyi idola favorit, pengisi suara, atau bintang anime.

Mengembangkan rasa suka pada seseorang yang belum pernah Anda temui, atau karakter yang sebenarnya tidak nyata, mungkin tampak seperti kecenderungan eksklusif pria, tetapi tidak ada kekurangan wanita dengan oshi juga.

Untuk mengukur berapa banyak, firma riset pemasaran Jepang Cross Marketing menyurvei 500 wanita berusia antara 20 dan 49 tahun. Hasil survei menemukan bahwa hampir setengahnya, 46,6 persen, memiliki oshi.

Bagian dari memiliki oshi adalah terlibat dalam oshikatsu, atau “aktivitas oshi”. Contohnya adalah pergi ke konser, temu sapa, dan acara penggemar lainnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Dandan

Ketika ditanya tentang persiapan mereka untuk acara oshikatsu, sebagian besar wanita dengan oshi, 81,8 persen, mengatakan bahwa mereka berusaha ekstra untuk terlihat terbaik sebelum mereka tiba, dengan cara khusus mereka untuk berdandan seperti yang tercantum di bawah ini:

Sebelum pergi ke acara oshikatsu, mereka:

● Menggunakan produk perawatan kulit: 79,5 persen responden memiliki oshi

● Melakukan diet: 65,8 persen

● Mereka memastikan rambutnya ditata dengan baik: 59 persen

● Pastikan kuku rapi: 43,6 persen

● Pastikan kaki saya terlihat bagus (dengan pijatan khusus atau dengan memakai kaus kaki kompresi): 27,4 persen

● Lainnya: 5,1 persen

 

 

3 dari 4 halaman

Menurun

Tentu saja, dengan pandemi yang masih berlangsung, jumlah acara oshikatsu menurun. Jumlahnya pun tentu lebih kecil.

Responden berharap semuanya segera kembali normal. Dari 500 wanita yang disurvei, ketika ditanya, secara umum, apa yang ingin mereka lakukan setelah pandemi berakhir, 16,8 persen mengatakan mereka berharap dapat melihat oshi mereka lagi di tempat acara.

Lebih banyak wanita yang mengatakan mereka 'menantikan untuk mengunjungi kampung halaman mereka dan melihat orang tua mereka (15,2 persen). Mengingat angka-angka tersebut untuk seluruh responden, bukan hanya wanita yang memiliki oshi, daya pikat oshi terlihat sangat kuat bagi mereka.

4 dari 4 halaman

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion