Liputan6.com, Jakarta - PT KAI menaungi sederet aset bersejarah, termasuk bangunan-bangunan stasiun. Salah satu yang mencuri atensi adalah Stasiun Plabuan yang berada di Ketanggan, Gringsing, Batang, Semarang, Jawa Tengah.
Stasiun Plabuan dinamai menurut dukuh tempat stasiun ini berada. Cerita singkat mengenai Stasiun Plabuan turut dibagikan melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram resmi Layanan Pelanggan KAI.
Lintas Plabuan di jalur utara dengan pemandangan Laut Jawa. Stasiun ini masuk wilayah Daerah Operasi IV Semarang. Stasiun Plabuan berada di ketinggian empat meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Baca Juga
Pihak KAI menjelaskan bahwa stasiun ini dahulunya berbentuk bangunan sederhana. Bangunannya terbuat dari kayu jati dengan tipe stopplat levelnya di bawah tipe halte dan dibuat pertama kali pada 1898 untuk pengisian air lokomotif.
Pada 1911--1921, bangunan tersebut direnovasi menjadi bangunan tembok batu dan ditambahkan jalur untuk persilangan kereta api. Stasiun ini terbilang unik karena panorama alamnya terletak di bawah bukit.
Tidak jauh dari Stasiun Plabuan, terbentang Laut Jawa. Hal tersebut membuat Stasiun Plabuan menjadi satu-satunya stasiun kereta api yang terletak di pinggir pantai.
Pihak KAI menyebut, memang tidak ada kereta api yang berhenti di Stasiun Plabuan. Meski begitu, penumpang tetap dapat menikmati keindahan pemandangan dari kaca jendela penumpang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengumuman Kondektur
Kondektur akan mengumumkan kepada penumpang ketika kereta api melintasi Stasiun Plabuan. Pastikan untuk mempersiapkan ponsel dan kamera untuk mengabadikan panorama sekitar ketika melintas.
Dikutip dari Merdeka.com, Rabu (15/12/2021), awalnya Stasiun plabuan hanya memiliki dua jalur. Sejak beroperasi jalur ganda segmen Ujungnegoro--Weleri pada 2014, stasiun ini punya tiga jalur.
Jalur 1 dan jalur 3 sebagai sepur lurus dan jalur 2 yang berada di tengah-tengahnya sebagai sepur belok. Dioperasikannya jalur ganda membuat beberapa ruas jalur kereta api yang melintas persis di tepi pantai harus terpotong dan tidak difungsikan lagi.
Advertisement
Tiga Jalur
Posisi rel yang cukup menepi digeser agak ke tengah dengan tujuan meningkatkan kecepatan kereta api. Di sisi lain, proyek jalur ganda tersebut tak mengurangi keindahan panorama alam Stasiun Plabuan.
Terdapat satu kereta api yang dijadwalkan berhenti di stasiun ini pada 2014, yakni KA Pekalongan Ekspress. Kereta ini dirilis untuk membawa penumpang KA Kaligung (Semarang-Tegal PP) yang kehabisan tiket dengan memanfaatkan rangkaian KA Kamandaka (Semarang-Purwokerto PP) yang menganggur.
Sejak jadwal perjalanan KA Kamandaka ditambah, layanan perjalanan KA Pekalongan Ekspress dihentikan. Karena itu, kini tidak ada kereta api yang berhenti di Stasiun Plabuan, kecuali kalau ada persusulan antar-kereta api.
Infografis Jalur Kereta Api Indonesia
Advertisement